Ciri-Ciri Biografi: Pengertian, Struktur, dan Contoh Lengkap

Pelajari ciri-ciri biografi secara lengkap, mulai dari pengertian, struktur, hingga contoh. Pahami cara menulis biografi yang baik dan benar.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 02 Mar 2025, 10:11 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 10:11 WIB
ciri-ciri biografi
ciri-ciri biografi ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Biografi merupakan salah satu jenis tulisan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan ini menceritakan perjalanan hidup seseorang, baik itu tokoh terkenal maupun orang biasa yang memiliki kisah inspiratif. Namun, tidak semua tulisan tentang seseorang dapat disebut sebagai biografi. Ada beberapa ciri khas yang membedakan biografi dari jenis tulisan lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang ciri-ciri biografi, mulai dari pengertian, struktur, hingga contoh-contohnya.

Promosi 1

Pengertian Biografi

Biografi adalah tulisan yang menceritakan riwayat hidup seseorang. Kata biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "bios" yang berarti hidup, dan "graphein" yang berarti menulis. Jadi, secara harfiah biografi dapat diartikan sebagai tulisan tentang kehidupan seseorang.

Biografi biasanya ditulis oleh orang lain, bukan oleh tokoh yang diceritakan. Hal ini berbeda dengan autobiografi yang ditulis oleh tokoh itu sendiri. Dalam menulis biografi, penulis harus melakukan riset mendalam tentang kehidupan tokoh yang akan diceritakan, termasuk latar belakang keluarga, pendidikan, karier, prestasi, serta peristiwa-peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan tokoh tersebut.

Tujuan utama penulisan biografi adalah untuk memberikan inspirasi kepada pembaca melalui kisah hidup seseorang. Selain itu, biografi juga berfungsi sebagai sumber informasi dan pembelajaran tentang sejarah, budaya, serta nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari perjalanan hidup tokoh yang diceritakan.

Struktur Biografi

Untuk menulis biografi yang baik dan informatif, ada beberapa struktur yang perlu diperhatikan. Struktur ini membantu penulis dalam menyusun informasi secara sistematis dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut adalah struktur umum dalam penulisan biografi:

1. Orientasi

Bagian ini merupakan pengenalan awal tentang tokoh yang akan diceritakan. Orientasi biasanya berisi informasi dasar seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta latar belakang keluarga. Tujuan dari orientasi adalah untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang tokoh yang akan dibahas dalam biografi.

2. Peristiwa dan Masalah

Pada bagian ini, penulis menceritakan berbagai peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan tokoh. Peristiwa-peristiwa ini bisa berupa pencapaian, tantangan, atau masalah yang dihadapi oleh tokoh. Penulis juga dapat menjelaskan bagaimana tokoh tersebut mengatasi masalah dan hambatan dalam hidupnya.

3. Reorientasi

Reorientasi merupakan bagian penutup dari biografi. Di sini, penulis dapat memberikan kesimpulan atau pandangan pribadi tentang tokoh yang diceritakan. Bagian ini juga bisa berisi pesan moral atau nilai-nilai yang dapat dipetik dari kisah hidup tokoh tersebut.

Ciri-Ciri Biografi

Untuk dapat membedakan biografi dari jenis tulisan lainnya, ada beberapa ciri khas yang perlu diperhatikan. Berikut adalah ciri-ciri utama dari sebuah biografi:

1. Menceritakan Fakta

Biografi harus berdasarkan fakta dan data yang akurat. Penulis tidak boleh menambahkan informasi fiktif atau membuat-buat cerita tentang tokoh yang ditulis. Semua informasi yang disajikan harus dapat diverifikasi kebenarannya melalui sumber-sumber yang terpercaya.

2. Bersifat Objektif

Meskipun biografi ditulis oleh orang lain, penulis harus tetap menjaga objektivitas dalam menyampaikan informasi. Penulis tidak boleh terlalu memuji atau mengkritik tokoh secara berlebihan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang seimbang tentang kehidupan tokoh tersebut.

3. Menggunakan Sudut Pandang Orang Ketiga

Biografi umumnya ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga. Penulis menceritakan tokoh dengan menggunakan kata ganti "dia", "ia", atau menyebut nama tokoh secara langsung. Hal ini berbeda dengan autobiografi yang menggunakan sudut pandang orang pertama.

4. Memiliki Urutan Kronologis

Biografi biasanya disusun secara kronologis, mulai dari kelahiran tokoh hingga saat ini atau sampai tokoh tersebut meninggal dunia. Urutan waktu ini penting untuk membantu pembaca memahami perkembangan dan perjalanan hidup tokoh secara berurutan.

5. Menggunakan Bahasa yang Formal dan Informatif

Dalam menulis biografi, penulis harus menggunakan bahasa yang formal dan informatif. Gaya bahasa yang digunakan harus jelas, lugas, dan mudah dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu puitis atau berlebihan.

6. Mencantumkan Prestasi dan Kontribusi

Biografi tidak hanya menceritakan kehidupan pribadi tokoh, tetapi juga harus mencantumkan prestasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh tokoh tersebut. Hal ini penting untuk memberikan inspirasi dan pembelajaran bagi pembaca.

7. Menyertakan Latar Belakang Sosial dan Sejarah

Untuk memberikan konteks yang lebih luas, biografi juga harus menyertakan informasi tentang latar belakang sosial dan sejarah pada masa tokoh tersebut hidup. Hal ini membantu pembaca memahami faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kehidupan dan keputusan tokoh.

Cara Menulis Biografi yang Baik

Menulis biografi yang baik membutuhkan keterampilan dan persiapan yang matang. Berikut adalah beberapa tips untuk menulis biografi yang menarik dan informatif:

1. Lakukan Riset Mendalam

Sebelum mulai menulis, lakukan riset yang mendalam tentang tokoh yang akan diceritakan. Kumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya seperti buku, artikel, wawancara, atau dokumen resmi. Pastikan semua data yang dikumpulkan akurat dan dapat diverifikasi.

2. Tentukan Fokus Cerita

Setiap tokoh memiliki banyak aspek dalam kehidupannya. Tentukan fokus utama yang ingin disampaikan dalam biografi. Apakah itu prestasi dalam karier, perjuangan melawan ketidakadilan, atau kontribusi dalam bidang tertentu? Fokus ini akan membantu dalam menyusun alur cerita yang koheren.

3. Susun Kerangka Tulisan

Buat kerangka tulisan yang mencakup struktur biografi (orientasi, peristiwa dan masalah, reorientasi). Kerangka ini akan membantu dalam mengorganisir informasi dan memastikan alur cerita yang logis.

4. Gunakan Bahasa yang Menarik

Meskipun biografi harus objektif dan faktual, bukan berarti harus membosankan. Gunakan bahasa yang menarik dan deskriptif untuk menghidupkan cerita. Sisipkan dialog atau kutipan langsung dari tokoh untuk memberikan dimensi yang lebih personal.

5. Sertakan Anekdot dan Detail Menarik

Untuk membuat biografi lebih hidup, sertakan anekdot atau detail menarik tentang kehidupan tokoh. Hal-hal kecil seperti hobi, kebiasaan unik, atau peristiwa lucu dapat membuat tokoh terasa lebih manusiawi dan relatable bagi pembaca.

6. Berikan Konteks Historis

Jelaskan konteks historis dan sosial pada masa tokoh hidup. Hal ini membantu pembaca memahami faktor-faktor eksternal yang memengaruhi keputusan dan tindakan tokoh.

7. Tunjukkan Perkembangan Karakter

Biografi yang baik tidak hanya menceritakan kesuksesan, tetapi juga menunjukkan perkembangan karakter tokoh. Tunjukkan bagaimana tokoh belajar dari kegagalan, menghadapi tantangan, dan tumbuh sebagai individu.

8. Akhiri dengan Refleksi

Pada bagian akhir, berikan refleksi tentang warisan atau dampak yang ditinggalkan oleh tokoh. Apa yang bisa dipelajari dari kehidupannya? Bagaimana kontribusinya memengaruhi masyarakat atau bidang tertentu?

Contoh Biografi Singkat

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana sebuah biografi ditulis, berikut adalah contoh biografi singkat tentang salah satu tokoh inspiratif Indonesia:

Biografi B.J. Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang lebih dikenal dengan B.J. Habibie, lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Sejak kecil, Habibie sudah menunjukkan kecerdasan dan ketertarikan yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan, terutama di bidang teknik.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, Habibie melanjutkan studinya ke Jerman. Ia berhasil meraih gelar Diploma dan Doktor di bidang Teknik Penerbangan dari RWTH Aachen dengan predikat summa cum laude. Prestasi akademiknya yang cemerlang membuka jalan baginya untuk berkarier di industri dirgantara Jerman.

Pada tahun 1974, Habibie kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto untuk membangun industri strategis di tanah air. Ia menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Salah satu pencapaian terbesarnya adalah mengembangkan industri pesawat terbang nasional melalui PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Karier politik Habibie mencapai puncaknya ketika ia diangkat menjadi Wakil Presiden pada tahun 1998, dan kemudian menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mengundurkan diri. Meskipun hanya menjabat selama 517 hari, Habibie berhasil melakukan reformasi besar-besaran, termasuk memberikan kebebasan pers dan memulai proses demokratisasi di Indonesia.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden, Habibie tetap aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah dan sosial. Ia mendirikan The Habibie Center, sebuah lembaga yang berfokus pada demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan sosial.

B.J. Habibie meninggal dunia pada 11 September 2019 di usia 83 tahun, meninggalkan warisan besar dalam bidang teknologi dan demokrasi di Indonesia. Ia akan selalu dikenang sebagai "Bapak Teknologi Indonesia" dan tokoh yang berperan penting dalam transisi Indonesia menuju era demokrasi.

Perbedaan Biografi dan Autobiografi

Meskipun sama-sama menceritakan kehidupan seseorang, biografi dan autobiografi memiliki beberapa perbedaan mendasar. Berikut adalah perbandingan antara kedua jenis tulisan ini:

1. Penulis

Biografi ditulis oleh orang lain tentang kehidupan seseorang, sedangkan autobiografi ditulis oleh tokoh itu sendiri tentang kehidupannya.

2. Sudut Pandang

Biografi umumnya menggunakan sudut pandang orang ketiga (dia, ia, nama tokoh), sementara autobiografi menggunakan sudut pandang orang pertama (saya, aku).

3. Objektivitas

Biografi cenderung lebih objektif karena ditulis oleh pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam kehidupan tokoh. Autobiografi mungkin lebih subjektif karena ditulis berdasarkan pengalaman dan sudut pandang pribadi tokoh.

4. Kedalaman Informasi

Autobiografi biasanya memiliki informasi yang lebih mendalam dan personal karena ditulis langsung oleh tokohnya. Biografi mungkin tidak memiliki akses ke informasi yang sangat pribadi atau rahasia.

5. Gaya Penulisan

Gaya penulisan biografi cenderung lebih formal dan informatif, sedangkan autobiografi bisa lebih personal dan reflektif.

Manfaat Membaca Biografi

Membaca biografi tidak hanya sekedar menambah pengetahuan tentang kehidupan seseorang, tetapi juga memberikan berbagai manfaat lain. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari membaca biografi:

1. Inspirasi dan Motivasi

Kisah hidup tokoh-tokoh sukses dan inspiratif dapat memberikan motivasi bagi pembaca untuk mencapai impian mereka. Melihat bagaimana seseorang mengatasi kesulitan dan meraih kesuksesan dapat menjadi dorongan untuk tidak menyerah dalam menghadapi tantangan.

2. Pembelajaran dari Pengalaman Orang Lain

Melalui biografi, kita dapat belajar dari pengalaman dan kesalahan orang lain tanpa harus mengalaminya sendiri. Hal ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam kehidupan kita sendiri.

3. Pemahaman Sejarah dan Budaya

Biografi sering kali memberikan gambaran tentang kondisi sosial, politik, dan budaya pada masa tokoh tersebut hidup. Ini membantu pembaca memahami konteks historis dan perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu.

4. Pengembangan Empati

Membaca tentang kehidupan orang lain dapat meningkatkan empati dan pemahaman terhadap berbagai latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Ini penting untuk mengembangkan sikap toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman.

5. Peningkatan Keterampilan Literasi

Membaca biografi dapat meningkatkan keterampilan membaca dan pemahaman teks. Biografi sering kali ditulis dengan gaya bahasa yang lebih kompleks, membantu pembaca mengembangkan kosakata dan kemampuan analisis.

6. Refleksi Diri

Membaca tentang perjalanan hidup orang lain dapat mendorong kita untuk melakukan refleksi terhadap kehidupan kita sendiri. Ini bisa membantu dalam menentukan tujuan hidup dan nilai-nilai yang ingin kita pegang.

Kesimpulan

Biografi merupakan jenis tulisan yang memiliki peran penting dalam melestarikan sejarah dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang. Dengan memahami ciri-ciri biografi, struktur penulisannya, serta cara menulis yang baik, kita dapat mengapresiasi dan menulis biografi dengan lebih baik.

Membaca biografi tidak hanya memberikan informasi tentang kehidupan seseorang, tetapi juga dapat menjadi sumber inspirasi, pembelajaran, dan refleksi diri. Melalui kisah hidup orang lain, kita dapat memperluas wawasan, mengembangkan empati, dan mendapatkan motivasi untuk mencapai impian kita sendiri.

Dalam era informasi digital saat ini, biografi tetap menjadi salah satu bentuk literatur yang relevan dan berharga. Baik itu dalam bentuk buku, artikel, atau bahkan konten multimedia, biografi terus menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan pengalaman dan kebijaksanaan dari tokoh-tokoh inspiratif sepanjang sejarah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya