Apa Itu Hiperbola: Pengertian, Ciri dan Contoh Lengkap

Pelajari pengertian, ciri-ciri, dan contoh majas hiperbola secara lengkap. Ketahui fungsi dan penggunaannya dalam karya sastra dan kehidupan sehari-hari.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jan 2025, 16:10 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2025, 15:04 WIB
apa itu hiperbola
apa itu hiperbola ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Majas hiperbola merupakan salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam karya sastra maupun percakapan sehari-hari. Gaya bahasa ini memiliki keunikan tersendiri karena menggunakan ungkapan yang berlebihan untuk menyampaikan suatu maksud. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang apa itu hiperbola, ciri-cirinya, serta contoh penggunaannya.

Pengertian Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dilebih-lebihkan atau dibesar-besarkan dari kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memberikan penekanan pada suatu pernyataan atau situasi guna meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pembaca atau pendengar.

Istilah "hiperbola" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pemborosan" atau "berlebih-lebihan". Kata ini diturunkan dari gabungan kata "hyper" yang artinya "melebihi" dan "ballein" yang berarti "melemparkan". Jadi, secara harfiah hiperbola dapat diartikan sebagai ungkapan yang dilemparkan melebihi batas kewajaran.

Dalam penggunaannya, majas hiperbola sering ditemui dalam berbagai bentuk karya sastra seperti puisi, prosa, lirik lagu, maupun dalam percakapan sehari-hari. Gaya bahasa ini mampu menciptakan efek yang kuat dan menggambarkan sesuatu secara lebih hidup dan dramatis.

Ciri-ciri Majas Hiperbola

Untuk dapat mengidentifikasi majas hiperbola dengan tepat, perlu diketahui ciri-ciri khasnya. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari majas hiperbola:

  • Menggunakan ungkapan yang berlebihan atau melebih-lebihkan suatu keadaan
  • Pernyataan yang disampaikan seringkali tidak masuk akal atau sulit dipahami secara harfiah
  • Bertujuan untuk memberikan penekanan atau efek dramatis pada suatu gagasan
  • Mampu mempengaruhi emosi pembaca atau pendengar
  • Menggunakan kata-kata, frasa, atau kalimat yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya
  • Sering menggunakan perbandingan yang ekstrem
  • Menciptakan kesan yang lebih kuat daripada ungkapan biasa

Dengan memahami ciri-ciri tersebut, kita dapat lebih mudah mengenali penggunaan majas hiperbola dalam berbagai konteks. Penting untuk diingat bahwa meskipun ungkapannya berlebihan, majas hiperbola tetap memiliki makna yang ingin disampaikan.

Fungsi Majas Hiperbola

Penggunaan majas hiperbola dalam karya sastra maupun komunikasi sehari-hari memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  1. Memberikan penekanan: Hiperbola dapat menekankan suatu ide atau perasaan dengan cara yang lebih kuat dan berkesan.
  2. Menciptakan efek dramatis: Ungkapan yang berlebihan mampu menambah unsur dramatis dalam penyampaian pesan.
  3. Menarik perhatian: Penggunaan hiperbola dapat menarik perhatian pembaca atau pendengar karena keunikan dan kesan yang ditimbulkannya.
  4. Memperindah bahasa: Dalam karya sastra, hiperbola berfungsi untuk memperindah bahasa dan menambah nilai estetika.
  5. Mengungkapkan emosi: Majas ini sering digunakan untuk mengekspresikan emosi yang kuat seperti kegembiraan, kesedihan, atau kemarahan.
  6. Memperkuat deskripsi: Hiperbola dapat membuat deskripsi suatu objek atau situasi menjadi lebih hidup dan mengesankan.
  7. Menciptakan humor: Dalam beberapa konteks, penggunaan hiperbola yang tepat dapat menghasilkan efek lucu atau menghibur.

Dengan memahami fungsi-fungsi tersebut, kita dapat menggunakan majas hiperbola secara efektif untuk mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.

Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat

Untuk lebih memahami penggunaan majas hiperbola, berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang mengandung gaya bahasa hiperbola beserta penjelasannya:

  1. Suaranya menggelegar membelah langit.Penjelasan: Ungkapan ini menggambarkan suara yang sangat keras, melebih-lebihkan kenyataan bahwa suara tersebut bisa membelah langit.
  2. Dia berlari secepat kilat mengejar bus.Penjelasan: Kalimat ini melebih-lebihkan kecepatan lari seseorang dengan membandingkannya dengan kecepatan kilat.
  3. Hatinya hancur berkeping-keping mendengar kabar itu.Penjelasan: Ungkapan ini menggambarkan kesedihan yang sangat mendalam dengan melebih-lebihkan kondisi hati yang seolah-olah bisa hancur secara fisik.
  4. Senyumnya secerah mentari pagi.Penjelasan: Kalimat ini membandingkan kecerahan senyum seseorang dengan mentari pagi, yang merupakan perumpamaan yang berlebihan.
  5. Dia memiliki sejuta alasan untuk tidak hadir.Penjelasan: Ungkapan "sejuta alasan" adalah bentuk hiperbola yang menggambarkan banyaknya alasan yang diberikan.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana majas hiperbola digunakan untuk memberikan penekanan dan efek dramatis dalam penyampaian pesan. Meskipun ungkapannya berlebihan, makna yang ingin disampaikan tetap dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Penggunaan Majas Hiperbola dalam Karya Sastra

Majas hiperbola sering digunakan dalam berbagai bentuk karya sastra untuk menciptakan kesan yang kuat dan memukau. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan majas hiperbola dalam puisi, prosa, dan lirik lagu:

Dalam Puisi

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang sering menggunakan majas hiperbola untuk menciptakan gambaran yang lebih hidup dan emosional. Contoh penggunaan hiperbola dalam puisi:

"Ribuan kilo jalan yang kau tempuh

Lewati rintangan untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan

Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah"

Penggalan puisi di atas menggunakan hiperbola untuk menggambarkan perjuangan seorang ibu. Ungkapan "Ribuan kilo jalan" dan "tapak kaki penuh darah penuh nanah" adalah bentuk hiperbola yang menunjukkan betapa beratnya perjuangan tersebut.

Dalam Prosa

Dalam karya prosa seperti novel atau cerpen, majas hiperbola digunakan untuk membuat narasi menjadi lebih menarik dan mengesankan. Contoh penggunaan hiperbola dalam prosa:

"Matanya memancarkan api kemarahan yang mampu membakar seluruh kota."

Kalimat ini menggunakan hiperbola untuk menggambarkan kemarahan yang sangat besar, seolah-olah mata seseorang bisa memancarkan api yang cukup kuat untuk membakar sebuah kota.

Dalam Lirik Lagu

Lirik lagu juga sering menggunakan majas hiperbola untuk menciptakan kesan yang kuat dan emosional. Contoh penggunaan hiperbola dalam lirik lagu:

"Ku kan setia menunggumu

Hingga ujung waktu"

Lirik ini menggunakan hiperbola "hingga ujung waktu" untuk menggambarkan kesetiaan yang sangat besar, seolah-olah seseorang bisa menunggu sampai waktu berakhir.

Penggunaan majas hiperbola dalam karya sastra membantu penulis atau penyair untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih ekspresif dan berkesan. Hal ini dapat membuat karya sastra menjadi lebih menarik dan memiliki daya tarik emosional yang kuat bagi pembaca atau pendengar.

Perbedaan Majas Hiperbola dengan Majas Lainnya

Untuk lebih memahami keunikan majas hiperbola, penting untuk membandingkannya dengan beberapa majas lain yang memiliki karakteristik serupa. Berikut adalah perbedaan antara majas hiperbola dengan beberapa majas lainnya:

Hiperbola vs Metafora

Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding. Sementara hiperbola melebih-lebihkan suatu keadaan, metafora hanya membuat perbandingan tanpa harus berlebihan.

Contoh metafora: "Dia adalah singa di lapangan."Contoh hiperbola: "Keberaniannya menggetarkan seluruh stadion."

Hiperbola vs Simile

Simile adalah majas yang membandingkan dua hal dengan menggunakan kata pembanding seperti "seperti", "bagai", atau "laksana". Hiperbola bisa menggunakan struktur simile, tetapi selalu dengan unsur melebih-lebihkan.

Contoh simile: "Wajahnya cantik seperti bunga mawar."Contoh hiperbola: "Kecantikannya bagai surga yang turun ke bumi."

Hiperbola vs Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Hiperbola bisa mengandung unsur personifikasi, tetapi fokusnya tetap pada melebih-lebihkan suatu keadaan.

Contoh personifikasi: "Angin berbisik lembut di telingaku."Contoh hiperbola: "Angin meraung-raung mengguncang seluruh kota."

Hiperbola vs Litotes

Litotes adalah kebalikan dari hiperbola, di mana pernyataan diungkapkan dengan cara merendahkan atau mengecilkan fakta yang sebenarnya. Sementara hiperbola melebih-lebihkan, litotes justru merendahkan.

Contoh litotes: "Rumahku hanya gubuk kecil di pinggir kota."Contoh hiperbola: "Rumahnya bagai istana megah yang menjulang ke langit."

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menggunakan majas hiperbola dengan tepat dalam berbagai konteks komunikasi.

Tips Menggunakan Majas Hiperbola dengan Efektif

Meskipun majas hiperbola dapat memberikan efek yang kuat dalam komunikasi, penggunaannya perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau terkesan berlebihan. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan majas hiperbola secara efektif:

  1. Sesuaikan dengan konteks: Pastikan penggunaan hiperbola sesuai dengan situasi dan audiens. Dalam konteks formal, penggunaan hiperbola mungkin perlu dibatasi.
  2. Jangan terlalu berlebihan: Meskipun tujuannya adalah melebih-lebihkan, hindari penggunaan hiperbola yang terlalu ekstrem sehingga sulit dipahami atau terkesan tidak masuk akal.
  3. Gunakan dengan tujuan yang jelas: Pastikan ada alasan yang kuat untuk menggunakan hiperbola, seperti untuk memberikan penekanan atau menciptakan efek dramatis.
  4. Variasikan dengan majas lain: Jangan terlalu sering menggunakan hiperbola dalam satu teks. Kombinasikan dengan majas lain untuk menciptakan variasi dan menjaga minat pembaca atau pendengar.
  5. Perhatikan makna yang ingin disampaikan: Meskipun ungkapannya berlebihan, pastikan makna yang ingin disampaikan tetap jelas dan dapat dipahami.
  6. Gunakan kreativitas: Ciptakan hiperbola yang unik dan segar untuk menghindari klise dan membuat pesan Anda lebih menarik.
  7. Pertimbangkan dampak emosional: Pikirkan bagaimana hiperbola yang Anda gunakan akan mempengaruhi emosi pembaca atau pendengar.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menggunakan majas hiperbola secara lebih efektif dan tepat guna dalam berbagai bentuk komunikasi, baik lisan maupun tulisan.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Majas Hiperbola

Meskipun majas hiperbola dapat menjadi alat yang efektif dalam komunikasi, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari:

  1. Penggunaan yang berlebihan: Terlalu banyak menggunakan hiperbola dalam satu teks dapat membuat pesan menjadi tidak kredibel atau bahkan membingungkan.
  2. Ketidaksesuaian konteks: Menggunakan hiperbola dalam situasi yang tidak tepat, seperti dalam laporan ilmiah atau dokumen resmi, dapat mengurangi kredibilitas penulis.
  3. Hiperbola yang tidak masuk akal: Membuat pernyataan yang terlalu ekstrem sehingga sulit dipahami atau diterima oleh pembaca atau pendengar.
  4. Mengaburkan makna: Terkadang penggunaan hiperbola yang tidak tepat dapat mengaburkan makna sebenarnya yang ingin disampaikan.
  5. Menciptakan ekspektasi yang tidak realistis: Dalam konteks tertentu, hiperbola dapat menciptakan harapan atau ekspektasi yang tidak realistis.
  6. Mengabaikan sensitivitas audiens: Penggunaan hiperbola yang tidak mempertimbangkan sensitivitas audiens dapat menimbulkan reaksi negatif.
  7. Kurangnya variasi: Menggunakan hiperbola yang sama atau serupa secara berulang-ulang dapat membuat teks menjadi monoton.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat menggunakan majas hiperbola secara lebih efektif dan bertanggung jawab dalam komunikasi Anda.

Pengaruh Majas Hiperbola dalam Komunikasi

Penggunaan majas hiperbola dapat memberikan berbagai pengaruh dalam komunikasi, baik positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan majas hiperbola:

Pengaruh Positif

  1. Meningkatkan daya tarik pesan: Hiperbola dapat membuat pesan menjadi lebih menarik dan mudah diingat.
  2. Memperkuat emosi: Penggunaan hiperbola dapat membantu memperkuat emosi yang ingin disampaikan dalam pesan.
  3. Menciptakan kesan yang kuat: Hiperbola dapat membantu menciptakan kesan yang lebih kuat dan berkesan dalam benak pembaca atau pendengar.
  4. Meningkatkan kreativitas: Penggunaan hiperbola mendorong kreativitas dalam berbahasa dan berkomunikasi.
  5. Membantu visualisasi: Hiperbola dapat membantu pembaca atau pendengar memvisualisasikan ide atau konsep dengan lebih jelas.

Pengaruh Negatif

  1. Potensi kesalahpahaman: Jika tidak digunakan dengan hati-hati, hiperbola dapat menimbulkan kesalahpahaman.
  2. Mengurangi kredibilitas: Penggunaan hiperbola yang berlebihan dapat mengurangi kredibilitas penulis atau pembicara.
  3. Menciptakan ekspektasi yang tidak realistis: Dalam beberapa konteks, hiperbola dapat menciptakan harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
  4. Mengaburkan fakta: Terkadang penggunaan hiperbola dapat mengaburkan fakta atau informasi yang sebenarnya ingin disampaikan.
  5. Menimbulkan reaksi negatif: Penggunaan hiperbola yang tidak tepat dapat menimbulkan reaksi negatif dari audiens.

Memahami pengaruh-pengaruh ini dapat membantu kita menggunakan majas hiperbola secara lebih bijaksana dan efektif dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam karya sastra.

Kesimpulan

Majas hiperbola merupakan gaya bahasa yang kuat dan ekspresif, mampu memberikan penekanan dan efek dramatis dalam komunikasi. Penggunaannya yang tepat dapat memperkaya bahasa, menciptakan kesan yang mendalam, dan membantu menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik dan berkesan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan majas hiperbola harus dilakukan dengan bijaksana. Terlalu banyak atau tidak tepatnya penggunaan hiperbola dapat menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan mengurangi kredibilitas pesan yang ingin disampaikan.

Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan contoh-contoh majas hiperbola, serta memperhatikan tips penggunaannya, kita dapat memanfaatkan kekuatan gaya bahasa ini secara efektif dalam berbagai konteks komunikasi. Baik dalam karya sastra, pidato, maupun percakapan sehari-hari, majas hiperbola dapat menjadi alat yang berharga untuk membuat pesan kita lebih hidup dan berkesan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya