Liputan6.com, Jakarta Akidah Islam merupakan fondasi utama bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan beragama. Pemahaman yang mendalam tentang tujuan akidah Islam sangat penting untuk membentuk pribadi yang kokoh secara spiritual dan moral. Artikel ini akan mengupas secara komprehensif berbagai aspek terkait tujuan akidah Islam, mulai dari pengertian, ruang lingkup, hingga manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Akidah Islam
Akidah berasal dari bahasa Arab "aqada" yang berarti mengikat atau mengadakan perjanjian. Secara terminologi, akidah Islam dapat didefinisikan sebagai keyakinan yang kokoh terhadap Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta qada dan qadar. Keyakinan ini menjadi landasan utama bagi seorang Muslim dalam menjalani kehidupan dan beribadah kepada Allah SWT.
Para ulama telah memberikan berbagai definisi tentang akidah Islam, di antaranya:
- Syekh Muhammad Abduh: Akidah adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat wajib bagi-Nya, serta rasul-rasul-Nya.
- Hasan al-Banna: Akidah adalah perkara-perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keraguan.
- Abu Bakar al-Jazairy: Akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa akidah Islam merupakan keyakinan yang mendasar dan kokoh terhadap ajaran-ajaran pokok dalam Islam, yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits, serta menjadi pedoman hidup bagi setiap Muslim.
Advertisement
Ruang Lingkup Akidah Islam
Untuk memahami tujuan akidah Islam secara komprehensif, penting untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan akidah. Para ulama telah membagi ruang lingkup akidah Islam menjadi beberapa aspek utama:
1. Ilahiyat (Ketuhanan)
Aspek ini membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah SWT, termasuk keesaan-Nya (tauhid), sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-Nya. Pembahasan tentang tauhid menjadi inti dari akidah Islam, yang mencakup:
- Tauhid Rububiyah: Keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur alam semesta.
- Tauhid Uluhiyah: Keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
- Tauhid Asma wa Sifat: Keyakinan terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits.
2. Nubuwwat (Kenabian)
Aspek ini membahas tentang para nabi dan rasul Allah, termasuk sifat-sifat mereka, mukjizat yang diberikan kepada mereka, dan misi dakwah yang mereka emban. Pembahasan ini juga mencakup kitab-kitab suci yang diturunkan kepada para rasul sebagai pedoman bagi umat manusia.
3. Ruhaniyat (Alam Gaib)
Aspek ini berkaitan dengan pembahasan tentang alam gaib, termasuk malaikat, jin, setan, dan roh. Keyakinan terhadap eksistensi makhluk-makhluk gaib ini merupakan bagian integral dari akidah Islam yang harus diyakini oleh setiap Muslim.
4. Sam'iyyat (Perkara Gaib)
Aspek ini membahas tentang hal-hal yang hanya dapat diketahui melalui informasi dari Al-Qur'an dan Hadits, seperti alam barzakh, hari kiamat, surga, neraka, dan berbagai peristiwa yang akan terjadi di akhirat.
Pemahaman yang mendalam tentang ruang lingkup akidah Islam ini akan membantu seorang Muslim untuk memiliki keyakinan yang kokoh dan menyeluruh terhadap ajaran-ajaran pokok dalam agamanya.
Tujuan Utama Akidah Islam
Setelah memahami pengertian dan ruang lingkup akidah Islam, kita akan mengulas tujuan-tujuan utama dari akidah Islam. Berikut adalah beberapa tujuan penting yang menjadi landasan bagi setiap Muslim dalam mempelajari dan menghayati akidah:
1. Memurnikan Ibadah Kepada Allah SWT
Tujuan utama akidah Islam adalah untuk memurnikan ibadah hanya kepada Allah SWT. Dengan memiliki akidah yang benar, seorang Muslim akan menyadari bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an:Â
"Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5)Â
Pemurnian ibadah ini mencakup seluruh aspek kehidupan, baik dalam ritual ibadah maupun dalam aktivitas sehari-hari. Seorang Muslim yang memiliki akidah yang kuat akan senantiasa berusaha untuk meniatkan setiap perbuatannya hanya untuk mencari ridha Allah SWT.
2. Membebaskan Akal dan Pikiran dari Kesesatan
Akidah Islam bertujuan untuk membebaskan akal dan pikiran manusia dari berbagai bentuk kesesatan dan penyimpangan. Dengan memiliki pemahaman yang benar tentang Allah, alam semesta, dan tujuan penciptaan manusia, seorang Muslim akan terhindar dari keyakinan-keyakinan yang menyesatkan seperti syirik, khurafat, dan takhayul.
Imam Ibnu Taimiyah mengatakan:Â
"Akidah yang benar akan membebaskan hati dari penyembahan kepada selain Allah dan ketergantungan kepada makhluk."Â
Dengan demikian, akidah Islam menjadi benteng yang kokoh bagi seorang Muslim dalam menghadapi berbagai tantangan pemikiran dan ideologi yang dapat merusak keimanannya.
3. Menenangkan Jiwa dan Pikiran
Salah satu tujuan penting dari akidah Islam adalah untuk memberikan ketenangan jiwa dan pikiran bagi pemeluknya. Keyakinan yang kuat terhadap keesaan Allah, takdir, dan kehidupan akhirat akan membuat seorang Muslim memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:Â
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)Â
Ketenangan jiwa yang dihasilkan dari akidah yang kuat akan membantu seorang Muslim untuk menjalani kehidupan dengan optimisme dan kesabaran, tanpa mudah terjebak dalam keputusasaan atau kecemasan yang berlebihan.
4. Meluruskan Tujuan dan Perbuatan dalam Ibadah
Akidah Islam bertujuan untuk meluruskan niat dan tujuan seorang Muslim dalam beribadah dan bermuamalah. Dengan pemahaman yang benar tentang hakikat penciptaan dan tujuan hidup manusia, seorang Muslim akan senantiasa berusaha untuk melakukan setiap perbuatan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Rasulullah SAW bersabda:Â
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)Â
Dengan demikian, akidah yang kuat akan menjadi motivasi bagi seorang Muslim untuk senantiasa memperbaiki kualitas ibadah dan amal salehnya, serta menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak nilai ibadahnya.
Advertisement
Manfaat Mempelajari Akidah Islam
Memahami dan menghayati akidah Islam memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan seorang Muslim, baik secara individual maupun sosial. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mempelajari akidah Islam:
1. Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah SWT
Mempelajari akidah Islam akan meningkatkan kesadaran seorang Muslim tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Hal ini akan mendorong seseorang untuk semakin meningkatkan ketakwaannya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan yang dilandasi oleh akidah yang kuat akan menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi berbagai godaan dan tantangan hidup.
2. Membentuk Kepribadian yang Mulia
Akidah Islam yang dipahami dan dihayati dengan baik akan membentuk kepribadian yang mulia pada diri seorang Muslim. Keyakinan terhadap sifat-sifat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang akan mendorong seseorang untuk mengembangkan sifat-sifat terpuji dalam dirinya, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang terhadap sesama.
3. Meningkatkan Semangat Beramal Saleh
Pemahaman yang mendalam tentang akidah Islam akan meningkatkan semangat seorang Muslim dalam beramal saleh. Keyakinan terhadap adanya pahala dan balasan di akhirat akan memotivasi seseorang untuk senantiasa berbuat kebaikan dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Allah SWT berfirman:Â
"Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)Â
4. Memperkuat Persatuan Umat
Akidah Islam yang dipahami dengan benar akan memperkuat persatuan di antara umat Muslim. Kesadaran bahwa seluruh Muslim adalah bersaudara dalam iman akan mendorong terciptanya sikap toleransi, saling menghormati, dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:Â
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)Â
5. Memberikan Ketenangan dalam Menghadapi Kematian
Salah satu manfaat penting dari mempelajari akidah Islam adalah memberikan ketenangan dalam menghadapi kematian. Keyakinan terhadap adanya kehidupan setelah mati dan hari pembalasan akan membuat seorang Muslim senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan amal saleh. Hal ini akan mengurangi rasa takut dan cemas terhadap kematian, serta mendorong seseorang untuk lebih fokus pada persiapan bekal untuk kehidupan akhirat.
Metode Peningkatan Kualitas Akidah
Untuk mencapai tujuan-tujuan akidah Islam yang telah dibahas sebelumnya, diperlukan upaya yang konsisten dalam meningkatkan kualitas akidah. Berikut adalah beberapa metode yang dapat diterapkan untuk memperkuat akidah:
1. Memperdalam Ilmu Agama
Memperdalam ilmu agama, khususnya yang berkaitan dengan akidah, merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas keimanan. Hal ini dapat dilakukan melalui:
- Mengikuti kajian-kajian keislaman secara rutin
- Membaca buku-buku tentang akidah Islam
- Berdiskusi dengan ulama atau orang yang lebih memahami ilmu agama
- Mengikuti program-program pendidikan Islam formal maupun non-formal
2. Memperbanyak Ibadah dan Zikir
Ibadah dan zikir merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat akidah. Beberapa bentuk ibadah dan zikir yang dapat dilakukan antara lain:
- Melaksanakan salat wajib dan sunah secara konsisten
- Membaca Al-Qur'an dan memahami maknanya
- Berzikir dan berdoa secara rutin
- Melaksanakan puasa wajib dan sunah
3. Muhasabah dan Introspeksi Diri
Melakukan muhasabah atau introspeksi diri secara rutin dapat membantu seseorang untuk mengevaluasi kualitas akidahnya. Hal ini dapat dilakukan dengan:
- Merenung dan mengevaluasi perbuatan sehari-hari
- Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam pengamalan agama
- Berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah
4. Menjaga Lingkungan yang Kondusif
Lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas akidah seseorang. Oleh karena itu, penting untuk:
- Bergaul dengan orang-orang yang saleh dan memiliki pemahaman agama yang baik
- Menghindari pergaulan yang dapat merusak akidah
- Menciptakan suasana rumah yang islami
- Aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan di masyarakat
5. Menerapkan Akidah dalam Kehidupan Sehari-hari
Akidah bukan hanya sekadar teori, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara untuk menerapkan akidah antara lain:
- Berusaha untuk selalu ikhlas dalam setiap perbuatan
- Menjaga adab dan akhlak dalam berinteraksi dengan sesama
- Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT
- Bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan
Advertisement
Tantangan dalam Mempertahankan Akidah di Era Modern
Di era modern ini, umat Muslim menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan dan memperkuat akidahnya. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
1. Pengaruh Globalisasi dan Sekularisme
Globalisasi dan sekularisme telah membawa perubahan besar dalam cara pandang dan gaya hidup masyarakat. Hal ini dapat mengikis nilai-nilai keagamaan dan mempengaruhi akidah umat Muslim. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan:
- Pemahaman yang mendalam tentang akidah Islam
- Kemampuan untuk memfilter informasi dan pengaruh negatif
- Penguatan identitas keislaman dalam berbagai aspek kehidupan
2. Perkembangan Teknologi dan Media Sosial
Perkembangan teknologi dan media sosial membawa dampak positif dan negatif bagi akidah umat Muslim. Di satu sisi, teknologi memudahkan akses terhadap ilmu agama, namun di sisi lain juga dapat menjadi sarana penyebaran informasi yang menyesatkan. Untuk menyikapi hal ini, diperlukan:
- Literasi digital yang baik
- Kemampuan untuk memverifikasi informasi keagamaan
- Pemanfaatan teknologi untuk memperkuat akidah dan dakwah
3. Pluralisme Agama dan Relativisme Moral
Pluralisme agama dan relativisme moral dapat mengancam kemurnian akidah Islam jika tidak disikapi dengan bijak. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan:
- Pemahaman yang mendalam tentang akidah Islam dan perbandingan agama
- Kemampuan untuk berdialog dan berinteraksi dengan pemeluk agama lain tanpa mengorbankan akidah
- Penguatan identitas keislaman dalam konteks masyarakat yang plural
4. Materialisme dan Hedonisme
Gaya hidup materialistis dan hedonistik dapat menggeser prioritas hidup seorang Muslim dari orientasi akhirat menjadi orientasi duniawi semata. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan:
- Pemahaman yang benar tentang hakikat kehidupan dunia dan akhirat
- Kemampuan untuk mengendalikan diri dan mengelola harta secara islami
- Pengembangan gaya hidup yang seimbang antara urusan dunia dan akhirat
Peran Keluarga dan Pendidikan dalam Pembentukan Akidah
Keluarga dan lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan dan penguatan akidah. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Pendidikan Akidah dalam Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembentukan akidah seorang anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua antara lain:
- Menanamkan nilai-nilai tauhid sejak dini
- Memberikan teladan dalam pengamalan agama
- Menciptakan suasana rumah yang islami
- Membiasakan anak untuk beribadah dan membaca Al-Qur'an
2. Peran Lembaga Pendidikan Formal
Lembaga pendidikan formal, baik sekolah umum maupun madrasah, memiliki peran penting dalam memperkuat akidah siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam yang komprehensif
- Penyediaan guru-guru agama yang berkompeten
- Penciptaan lingkungan sekolah yang mendukung pengamalan nilai-nilai Islam
- Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
3. Peran Masyarakat dan Lingkungan
Masyarakat dan lingkungan sekitar juga berperan penting dalam pembentukan akidah. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Penyelenggaraan kajian-kajian keislaman di masjid atau musholla
- Pembentukan kelompok-kelompok belajar agama
- Pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial keagamaan
- Penciptaan lingkungan yang mendukung pengamalan nilai-nilai Islam
Advertisement
Kesimpulan
Memahami tujuan akidah Islam merupakan langkah penting bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan beragama. Akidah yang kuat akan menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup dan membangun hubungan yang harmonis dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Dengan menghayati dan mengamalkan akidah Islam secara konsisten, seorang Muslim akan dapat meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, upaya untuk mempelajari, memahami, dan memperkuat akidah harus menjadi prioritas utama dalam perjalanan spiritual setiap Muslim.
Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang tujuan akidah Islam dan memotivasi kita semua untuk senantiasa meningkatkan kualitas keimanan kita. Wallahu a'lam bishawab.
