Liputan6.com, Jakarta Konotasi dan denotasi merupakan dua jenis makna kata yang penting dipahami dalam berbahasa Indonesia.
Konotasi mengandung makna kiasan atau tambahan, sementara denotasi merujuk pada makna sebenarnya. Berikut ini 350 contoh kata dan kalimat konotasi serta denotasi beserta penjelasan maknanya:
Contoh Kata dan Kalimat Konotasi
1. Buah bibir - Bahan pembicaraanContoh: Kemenangan tim Garuda menjadi buah bibir di berbagai media.
2. Keras kepala - Tidak mau menurut nasihatContoh: Maudy anak yang baik, namun sedikit keras kepala.
3. Tangan kanan - Orang kepercayaan Contoh: Pak Anto menjadi tangan kanan polisi untuk membantu memecahkan kasus pembunuhan.
4. Anak emas - Anak kesayanganContoh: Putri merupakan anak emas di keluarganya.
5. Jeruji besi - PenjaraContoh: Pelaku begal sudah dijebloskan ke dalam jeruji besi.
6. Berlapang dada - Menerima dengan tabahContoh: Alvin berlapang dada menerima kekalahan dalam lomba olimpiade.
7. Sebatang kara - Tidak punya sanak saudaraContoh: Gempa bumi itu membuatnya menjadi anak sebatang kara.
8. Buah tangan - Oleh-olehContoh: Tas ini adalah buah tangan dari ayahku.
9. Tikus kantor - KoruptorContoh: Para tikus kantor seharusnya tidak diberi hukuman ringan.
10. Sapi perah - Orang yang dimanfaatkanContoh: Para buruh merasa perusahaan tempat mereka bekerja hanya menjadikan mereka sebagai sapi perah belaka.
11. Kambing hitam - Orang yang disalahkanContoh: Yulius selalu mencari kambing hitam atas setiap masalah yang dihadapinya.
12. Gulung tikar - BangkrutContoh: Di masa pandemi, banyak pedagang yang terpaksa gulung tikar.
13. Gantung raket - Pensiun (dalam olahraga bulu tangkis)Contoh: Putra berencana akan gantung raket setelah menyelesaikan turnamen tingkat kabupaten.
14. Kelas kakap - Hebat/berkuasaContoh: Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf.
15. Akal bulus - Licik/penipuContoh: Didin sudah tahu akal bulus Bejo.
16. Orang dalam - Kerabat/kenalan yang berwenangContoh: Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam.
17. Kuda besi - Motor balapContoh: Rossi sangat lihai menunggangi kuda besinya.
18. Pahit - Tidak menyenangkan hatiContoh: Pengalaman pahit yang aku rasakan, menjadi penyemangat kesuksesanku.
19. Darah biru - Bangsawan/terhormatContoh: Irfan merupakan keturunan darah biru.
20. Angkat kaki - Pindah/keluarContoh: Ahmad angkat kaki dari kosnya.
21. Kabar angin - Isu/tidak pasti kebenarannyaContoh: Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin.
22. Memanas - Suasana tegangContoh: Suhu politik di Indonesia semakin memanas.
23. Hancur - Sangat sedihContoh: Hati Zahra hancur ketika adiknya sakit parah.
24. Menangkap - MengertiContoh: Aku bisa menangkap perkataanmu sayang.
25. Meluap - Menjadi-jadiContoh: Emosi Anggi meluap ketika adiknya dipukuli.
26. Dini - CepatContoh: Sebaiknya jangan terlalu dini menghakimi orang lain.
27. Hijau - Belum berpengalamanContoh: Fendy masih hijau dalam pekerjaan ini.
28. Lupa daratan - Sombong/lupa diriContoh: Kesuksesan instan yang dia peroleh membuatnya menjadi lupa daratan.
29. Gerah - Terusik/tidak nyamanContoh: Zahra semakin gerah dengan sikap Robert.
30. Kursi empuk - Jabatan yang bagusContoh: Fadlan tak ingin sombong, meski berada di kursi empuk di kantornya.
31. Jago merah - ApiContoh: Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah.
32. Bersilat lidah - Pandai berbicara/mencari alasanContoh: Benny orang yang pandai bersilat lidah.
33. Hati dingin - SabarContoh: Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin.
34. Ringan tangan - Rajin/suka menolongContoh: Saya sangat mengenal Fitri, dia ringan tangan dan baik.
35. Berat hati - Tidak ikhlasContoh: Anastasya berat hati menerima cobaan itu.
36. Kutu buku - Rajin belajarContoh: Alini anak kutu buku dan terus mendapat juara.
37. Kursi pesakitan - Kursi pengadilanContoh: Gayus sedang duduk di kursi pesakitan.
38. Musuh dalam selimut - Orang dekat yang berkhianatContoh: Daniel bagaikan musuh di dalam selimut.
39. Tinggi hati - SombongContoh: Meskipun kaya, Anton tidak tinggi hati.
40. Bunga desa - Yang paling cantik di desaContoh: Rini adalah bunga desa karena wajahnya yang cantik.
41. Gugur - Meninggal duniaContoh: Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang.
42. Kuli tinta - WartawanContoh: Tyas sudah 6 tahun jadi kuli tinta.
43. Panjang tangan - Suka mencuriContoh: Hati-hati dengan anak itu karena dikenal panjang tangan.
44. Malaikat - Lembut dan tulusContoh: Jevi memiliki sifat seperti malaikat.
45. Orang pintar - DukunContoh: Tyas dianggap sebagai orang pintar di desanya.
46. Bunga yang mekar - Romantis dan harmonisContoh: Cinta mereka adalah bunga yang mekar dengan indah.
47. Besar mulut - Suka membualContoh: Andi dijauhi teman-temannya karena dianggap besar mulut.
48. Cuci tangan - Tidak mau ikut campurContoh: Dia cuci tangan dengan kasus ini.
49. Jalan buntu - Tidak ada solusiContoh: Dia selalu menemukan jalan buntu saat berpikir.
50. Cuci uang - Menyembunyikan uang secara ilegalContoh: Dia suka cuci uang.
51. Senja - TuaContoh: Usianya sudah senja.
52. Panggung sandiwara - Berpura-puraContoh: Hidupnya adalah panggung sandiwara yang penuh warna.
53. Puncak harmoni - BahagiaContoh: Cinta mereka adalah puncak harmoni dalam hidup.
54. Muka tebal - Tidak punya rasa maluContoh: Dia benar-benar muka tebal.
55. Pil pahit - KekalahanContoh: Sepak bola Indonesia harus menelan pil pahit saat melawan Thailand.
56. Mata keranjang - Selalu berahi melihat lawan jenisContoh: Pak Budi dijuluki teman-teman kantornya sebagai si mata keranjang.
57. Anak kemarin sore - Bocah yang tidak tahu apa-apaContoh: Dia itu masih anak kemarin sore.
58. Jantung hati - KekasihContoh: Wahai jantung hatiku, tetaplah engkau setia kepada diriku.
59. Buah hati - AnakContoh: Semoga buah hati bisa tumbuh sehat.
60. Serigala berbulu domba - Pura-pura baikContoh: Dia itu serigala berbulu domba.
61. Senyum yang menyinar - Senyum yang indahContoh: Dia memiliki senyum yang menyinar.
62. Sayap kupu-kupu - HalusContoh: Suaranya lembut seperti sayap kupu-kupu.
63. Memeras keringat - Kerja kerasContoh: Hari ini Lusi benar-benar memeras keringat.
64. Menguar - Menyebar (aroma)Contoh: Aroma kopi dari dapur menguar, mengingatkan pada pagi yang penuh semangat.
65. Hati suci - TulusContoh: Hatinya yang suci dan tulus membuatnya dihormati oleh semua orang.
66. Tetap tenang - Tidak kehilangan kendaliContoh: Dia tetap tenang dalam menghadapi situasi sulit, tanpa pernah kehilangan kendali diri.
67. Banting tulang - Bekerja kerasContoh: Pak Budiman banting tulang untuk menghidupi 4 orang anaknya di kampung.
68. Belas kasihan - EmpatiContoh: Belas kasihannya kepada orang miskin membuatnya sering memberikan bantuan.
69. Menyentak - MengagetkanContoh: Bunyi kentongan yang keras menyentak semua orang dari tidurnya.
70. Menghela nafas - Menarik nafas panjang (kelelahan/kelegaan)Contoh: Dia menghela nafas panjang setelah menyelesaikan pekerjaannya.
71. Manis - MenyenangkanContoh: Senyumnya begitu manis, membuat dirinya terpukau.
72. Hati bersih - Jujur, tulusContoh: Dia memiliki hati yang bersih dan tidak pernah berniat jahat kepada siapapun.
73. Gemilang - Luar biasaContoh: Prestasi gemilang tim bola basket sekolah membuat seluruh kota bangga.
74. Memeluk - Merangkul dengan kasih sayangContoh: Suasana rumah yang hangat dan penuh cinta memeluk anak-anak yang pulang dari sekolah.
75. Membara - Berkobar dengan kuatContoh: Api yang membara memenuhi langit malam itu.
76. Menyeret - Menarik dengan gaya kuat/sulitContoh: Ia menyeret koper besar itu melewati terminal bandara.
77. Bermain api - Melakukan sesuatu yang berbahayaContoh: Rudi bermain api dengan berbohong pada bosnya.
78. Air di atas daun talas - Tidak tetap pendirianContoh: Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas.
79. Tenggelam - AsyikContoh: Aku tenggelam di dalam lamunan.
80. Merajut - Menyatukan dengan eratContoh: Tradisi keluarga yang merajut ikatan kebersamaan di antara anggota keluarga.
81. Kangen setengah mati - Sangat merindukanContoh: Aku kangen setengah mati padamu.
82. Rendah - Sedikit (untuk gaji)Contoh: Gaji para karyawan pabrik itu masih sangat rendah.
83. Amplop - SogokanContoh: Para petugas menerima amplop, sehingga dia lolos dari hukuman.
84. Cakar ayam - Tulisan yang jelekContoh: Tulisanmu bagus, seperti cakar ayam.
85. Karang di lautan - Berprinsip kuatContoh: Hatinya teguh, seperti karang di lautan.
86. Lari - MenghindarContoh: Jangan pernah lari dari masalah.
87. Gigit jari - KecewaContoh: Meskipun Johan belum berhasil, Johan tidak gigit jari.
88. Besar kepala - SombongContoh: Karena besar kepala, Robert dijauhi teman-temannya.
89. Lapang dada - Menerima keadaanContoh: Adhi selalu bersikap lapang dada.
90. Jalan pintas - Melakukan kecuranganContoh: Ardi selalu menggunakan jalan pintas saat menghadapi ujian.
91. Kaki tangan - Orang kepercayaanContoh: Dia adalah kaki tangan bos di perusahaan itu.
92. Mata duitan - Mata keranjangContoh: Jangan mau menikah dengannya, dia mata duitan.
93. Naik daun - TerkenalContoh: Artis itu sedang naik daun.
94. Panjang tangan - Suka mencuriContoh: Hati-hati dengan orang itu, dia panjang tangan.
95. Ringan mulut - Suka bergosipContoh: Ibu-ibu di kompleks itu ringan mulut.
96. Tangan dingin - Ahli/terampilContoh: Dokter itu memiliki tangan dingin dalam operasi.
97. Unjuk gigi - Pamer kemampuanContoh: Dia suka unjuk gigi di depan teman-temannya.
98. Wajah baru - Orang baruContoh: Ada banyak wajah baru di kantor ini.
99. Zona nyaman - Keadaan yang membuat nyamanContoh: Jangan terlalu lama berada di zona nyaman.
100. Akar masalah - Sumber masalahContoh: Kita harus menemukan akar masalah ini.
Advertisement
Contoh Kata dan Kalimat Denotasi
101. Panas - Suhu tinggiContoh: Cuaca siang ini terasa sangat panas.
102. Hancur - Rusak menjadi pecahan kecilContoh: Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping.
103. Hijau - Warna hijauContoh: Boni memetik buah rambutan yang masih hijau.
104. Meluap - Melimpah dengan banyakContoh: Sungai yang berada di belakang rumah Yosi meluap akibat hujan tadi malam.
105. Menggigit jari - Memasukkan jari ke mulut dan menggigitnyaContoh: Saat kecil, Weni memiliki kebiasaan menggigit jari.
106. Sapi perah - Sapi yang diambil air susunyaContoh: Paman Abdul memiliki seekor sapi perah.
107. Dini hari - Pagi sekaliContoh: Security itu bekerja hingga dini hari.
108. Bermain api - Melakukan permainan dengan apiContoh: Tangan Reno terbakar ketika bermain api.
109. Kursi empuk - Kursi yang nyaman didudukiContoh: Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa.
110. Tikar - Anyaman untuk alas dudukContoh: Setelah bermain, Diana menggulung tikar dan menyimpannya di balik pintu.
111. Kambing hitam - Kambing berwarna hitamContoh: Kambing hitam Andi dijual di pasar hewan.
112. Memanas - Menjadi panasContoh: Wajan tersebut memanas setelah diletakkan di atas tungku pembakaran.
113. Menyukai - Senang dengan sesuatuContoh: Ana menyukai semua jenis buah-buahan.
114. Putih - Warna putihContoh: Andi menyukai baju putih, sehingga ia sering menggunakannya.
115. Menggulung tikar - Melakukan gulungan pada tikarContoh: Ani membantu ibu menggulung tikar setelah digunakan untuk pengajian kemarin.
116. Tangan kanan - Tangan sebelah kananContoh: Tangan kanan Mila terkilir ketika bermain bulu tangkis.
117. Kambing - Binatang pemamah biak dan pemakan rumputContoh: Pak Tejo memiliki lima ekor kambing.
118. Dingin - Suhu rendahContoh: Cuaca pagi ini terbilang cukup dingin.
119. Jatuh - Turun atau meluncur ke bawah dengan cepatContoh: Vas bunga itu jatuh dari meja.
120. Merah - Warna merahContoh: Dia melihat matahari terbenam yang merah jambu.
121. Hitam - Warna hitamContoh: Malam ini sangat hitam dan terasa menyeramkan di sini.
122. Angin - Udara yang bergerakContoh: Angin sejuk bertiup di pantai.
123. Hujan - Air yang jatuh dari langitContoh: Saat hujan turun, saya suka menikmati minuman hangat di dalam rumah.
124. Bulat - Berbentuk lingkaranContoh: Dia memiliki wajah bulat.
125. Tua - Sudah lama hidup, tidak muda lagiContoh: Nenek saya sangat tua, tapi dia memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman.
126. Kecil - Tidak besarContoh: Anak kecil itu membawa tas kecil.
127. Besar - Lebih dari ukuran sedangContoh: Dia memiliki mimpi besar untuk masa depannya.
128. Muda - Belum sampai setengah umurContoh: Generasi muda harus berani menghadapi perubahan.
129. Lemas - Tidak bertenagaContoh: Setelah berolahraga, dia merasa lemas dan butuh istirahat.
130. Dingin - Bersuhu rendahContoh: Cuaca hari ini sangat dingin.
131. Panas - Bersuhu tinggiContoh: Wajahnya memanas ketika mendengar berita itu.
132. Asam - Rasa seperti cukaContoh: Buah mangga ini rasanya asam sekali.
133. Manis - Rasa seperti gulaContoh: Kue ini sangat manis.
134. Kotor - Tidak bersihContoh: Lantai ini sangat kotor dan perlu dibersihkan.
135. Bersih - Bebas dari kotoranContoh: Ruangan ini sangat bersih dan rapi.
136. Tua - Sudah lama adaContoh: Mobil tua itu masih berfungsi dengan baik meski terlihat usang.
137. Baru - Belum lama adaContoh: Dia membeli sepatu baru kemarin.
138. Gelap - Tidak ada cahayaContoh: Di dalam hutan gelap itu, terdengar suara aneh.
139. Terang - Ada cahayaContoh: Ruangan ini sangat terang karena banyak lampu.
140. Sejuk - Agak dinginContoh: Di perkampungan itu, udara begitu sejuk.
141. Masuk - Datang ke dalamContoh: Dia masuk ke dalam rumah.
142. Keluar - Pergi ke luarContoh: Dia keluar dari ruang rapat.
143. Tidak - Partikel untuk menyatakan pengingkaranContoh: Dia tidak setuju dengan keputusan tersebut.
144. Cantik - Elok, molek (tentang wajah, bentuk)Contoh: Gadis itu sangat cantik.
145. Lari - Berjalan kencangContoh: Dia lari pagi setiap hari.
146. Meja - Perkakas rumah yang terbuat dari kayuContoh: Buku itu diletakkan di atas meja.
147. Hijau - Warna daunContoh: Rumput di taman itu berwarna hijau.
148. Bau - Aroma yang terciumContoh: Bau sampah dari tong sampah itu sangat menyengat.
149. Memanas - Menjadi panasContoh: Air di panci itu mulai memanas.
150. Menggigit - Menjepit dengan gigiContoh: Anjing itu menggigit tulang.
Perbedaan Konotasi dan Denotasi
Konotasi adalah makna tambahan atau kiasan yang melekat pada suatu kata, sementara denotasi adalah makna harfiah atau sebenarnya dari kata tersebut. Beberapa perbedaan utama antara konotasi dan denotasi:
- Konotasi bersifat subjektif dan dapat berbeda-beda tergantung konteks, budaya, atau pengalaman individu. Denotasi bersifat objektif dan memiliki makna yang sama untuk semua orang.
- Konotasi sering digunakan dalam karya sastra, puisi, atau bahasa kiasan untuk menambah kedalaman makna. Denotasi lebih umum digunakan dalam komunikasi sehari-hari atau tulisan formal.
- Konotasi dapat memiliki nilai rasa positif atau negatif. Denotasi netral dan tidak mengandung nilai rasa tertentu.
- Konotasi dapat berubah seiring waktu atau berbeda antar kelompok masyarakat. Denotasi cenderung tetap dan universal.
- Konotasi sering kali implisit atau tersirat. Denotasi eksplisit dan langsung merujuk pada makna literal.
Memahami perbedaan antara konotasi dan denotasi penting untuk menggunakan bahasa secara efektif dan menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi.
Advertisement
Kesimpulan
Konotasi dan denotasi merupakan dua aspek penting dalam memahami makna kata. Konotasi memberikan nuansa dan kedalaman makna tambahan, sementara denotasi menyampaikan arti harfiah.
Keduanya memiliki peran penting dalam komunikasi dan penggunaan bahasa yang efektif. Dengan memahami konotasi dan denotasi, kita dapat menggunakan kata-kata dengan lebih tepat sesuai konteks dan tujuan komunikasi.
