Liputan6.com, Jakarta Tes Kraepelin merupakan salah satu jenis tes psikologi yang sering digunakan dalam proses seleksi kerja maupun pendidikan. Tes ini menguji kemampuan seseorang dalam hal konsentrasi, kecepatan berhitung, dan ketahanan mental di bawah tekanan waktu.
Bagi banyak orang, tes Kraepelin bisa menjadi tantangan yang cukup menakutkan. Namun dengan persiapan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang cara kerjanya, Anda dapat meningkatkan performa dan mencapai hasil maksimal.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang trik tes Kraepelin, mulai dari pengertian, cara mengerjakan, hingga tips dan strategi untuk menghadapinya.
Advertisement
Pengertian Tes Kraepelin
Tes Kraepelin, yang juga dikenal sebagai tes koran, adalah sebuah alat ukur psikologi yang dikembangkan oleh Emil Kraepelin, seorang psikiater Jerman pada abad ke-19. Awalnya, tes ini dirancang untuk mendeteksi gangguan otak dan membedakan antara individu normal dan tidak normal. Namun seiring waktu, penggunaannya berkembang menjadi alat untuk menilai berbagai aspek kognitif dan kepribadian seseorang.
Dalam format modernnya, tes Kraepelin terdiri dari serangkaian operasi aritmatika sederhana yang harus diselesaikan dalam waktu yang sangat terbatas. Peserta tes dihadapkan pada lembar kerja berisi puluhan kolom angka yang harus dijumlahkan secara vertikal. Setiap kolom biasanya memiliki waktu pengerjaan 30 detik sebelum peserta harus berpindah ke kolom berikutnya.
Beberapa karakteristik utama tes Kraepelin meliputi:
- Penggunaan operasi penjumlahan sederhana (angka 0-9)
- Jumlah kolom yang banyak (biasanya 30-50 kolom)
- Waktu pengerjaan yang sangat terbatas per kolom
- Instruksi untuk berpindah kolom setiap interval waktu tertentu
- Penilaian tidak hanya berdasarkan jumlah jawaban benar, tapi juga pola pengerjaan
Melalui tes ini, penguji dapat menilai berbagai aspek dari peserta, termasuk:
- Kecepatan kerja
- Ketelitian
- Ketahanan terhadap stres dan tekanan
- Konsistensi
- Kemampuan adaptasi
- Stabilitas emosi
Pemahaman mendalam tentang karakteristik dan tujuan tes Kraepelin ini menjadi langkah awal penting dalam mempersiapkan diri menghadapinya. Dengan mengetahui apa yang diukur, Anda dapat lebih fokus melatih aspek-aspek yang relevan.
Advertisement
Cara Mengerjakan Tes Kraepelin
Memahami prosedur pengerjaan tes Kraepelin dengan benar adalah kunci utama untuk mencapai hasil optimal. Berikut adalah langkah-langkah detail dalam mengerjakan tes ini:
- Persiapan awal: Pastikan Anda memiliki alat tulis yang diperlukan, biasanya pensil dan penghapus. Beberapa penyelenggara tes mungkin menyediakan alat tulis khusus.
- Memahami instruksi: Dengarkan dengan seksama penjelasan dari penguji tentang cara pengerjaan dan aturan tes. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas.
- Posisi lembar kerja: Letakkan lembar soal di depan Anda dengan posisi yang nyaman. Pastikan Anda dapat melihat seluruh kolom dengan jelas.
- Mulai dari bawah: Dalam tes Kraepelin standar, penjumlahan dimulai dari angka paling bawah di setiap kolom. Jumlahkan dua angka terbawah terlebih dahulu.
- Tulis hasil penjumlahan: Hasil penjumlahan ditulis di sebelah kanan, di antara dua angka yang dijumlahkan. Jika hasilnya dua digit, tulis hanya digit terakhir.
- Lanjutkan ke atas: Setelah menulis hasil, lanjutkan penjumlahan dengan angka di atasnya. Ulangi proses ini hingga mencapai bagian atas kolom atau waktu habis.
- Pindah kolom: Ketika ada instruksi "Pindah" atau sinyal lain dari penguji, segera berhenti dan pindah ke kolom berikutnya. Jangan melanjutkan pekerjaan di kolom sebelumnya.
- Konsistensi kecepatan: Usahakan untuk menjaga kecepatan yang stabil di setiap kolom. Jangan terlalu cepat di awal lalu melambat, atau sebaliknya.
- Penanganan kesalahan: Jika Anda menyadari kesalahan, cukup coret jawaban salah dengan satu garis dan tulis jawaban yang benar di sampingnya. Jangan menghabiskan waktu untuk menghapus.
- Fokus pada kolom saat ini: Konsentrasikan diri pada kolom yang sedang dikerjakan. Jangan terdistraksi oleh kolom sebelumnya atau yang akan datang.
Penting untuk diingat bahwa meskipun kecepatan adalah faktor penting, ketelitian juga sama kritisnya. Keseimbangan antara kecepatan dan akurasi akan menghasilkan performa terbaik dalam tes Kraepelin.
Aspek Penilaian Tes Kraepelin
Memahami kriteria penilaian tes Kraepelin dapat membantu Anda fokus pada aspek-aspek yang paling penting saat mengerjakan tes. Berikut adalah penjelasan detail tentang berbagai aspek yang dinilai dalam tes Kraepelin:
1. Kecepatan Kerja (Speed Factor)
Kecepatan kerja diukur dari jumlah item yang berhasil diselesaikan dalam waktu yang diberikan. Semakin banyak penjumlahan yang dapat Anda selesaikan dengan benar, semakin tinggi skor kecepatan Anda. Namun, penting untuk diingat bahwa kecepatan bukan satu-satunya faktor yang dinilai.
2. Ketelitian (Accuracy Factor)
Ketelitian dilihat dari jumlah kesalahan yang Anda buat selama tes. Semakin sedikit kesalahan, semakin tinggi skor ketelitian Anda. Penguji akan memperhatikan tidak hanya jumlah total kesalahan, tetapi juga pola kesalahan yang mungkin muncul.
3. Konsistensi (Consistency Factor)
Konsistensi dinilai dari kestabilan performa Anda sepanjang tes. Hal ini dapat dilihat dari jumlah item yang diselesaikan di setiap kolom. Grafik yang relatif datar menunjukkan konsistensi yang baik, sementara fluktuasi besar bisa mengindikasikan masalah dengan ketahanan atau manajemen stres.
4. Ketahanan (Endurance Factor)
Ketahanan mengacu pada kemampuan Anda untuk mempertahankan performa selama durasi tes. Penurunan signifikan dalam kecepatan atau akurasi menjelang akhir tes bisa menunjukkan ketahanan yang kurang baik.
5. Stabilitas Emosi
Stabilitas emosi dinilai dari konsistensi performa dan kemampuan Anda untuk tetap tenang di bawah tekanan. Fluktuasi ekstrem dalam kecepatan atau akurasi bisa mengindikasikan ketidakstabilan emosi.
6. Kemampuan Adaptasi
Kemampuan adaptasi dilihat dari bagaimana Anda menyesuaikan diri dengan ritme tes dan instruksi untuk berpindah kolom. Peserta yang dapat dengan cepat beradaptasi biasanya menunjukkan performa yang lebih stabil.
7. Daya Tahan Terhadap Stres
Tes Kraepelin dirancang untuk menciptakan situasi stres melalui batasan waktu yang ketat. Kemampuan Anda untuk tetap fokus dan produktif dalam kondisi ini menjadi indikator daya tahan terhadap stres.
8. Pola Grafik
Hasil akhir tes Kraepelin sering disajikan dalam bentuk grafik yang menggambarkan performa Anda sepanjang tes. Beberapa interpretasi umum dari pola grafik meliputi:
- Grafik datar: Menunjukkan konsistensi dan stabilitas yang baik
- Grafik naik: Mengindikasikan peningkatan performa, mungkin karena adaptasi yang baik
- Grafik turun: Bisa menandakan kelelahan atau penurunan motivasi
- Grafik fluktuatif: Mungkin menunjukkan ketidakstabilan emosi atau kesulitan dalam manajemen stres
Memahami aspek-aspek penilaian ini dapat membantu Anda mengembangkan strategi yang tepat untuk memaksimalkan performa di setiap area. Ingatlah bahwa tes Kraepelin bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan kognitif dan kepribadian Anda, bukan hanya sekadar tes kecepatan berhitung.
Advertisement
Tips dan Trik Menghadapi Tes Kraepelin
Menghadapi tes Kraepelin membutuhkan persiapan mental dan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda meningkatkan performa dalam tes ini:
1. Persiapan Fisik dan Mental
- Istirahat cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup malam sebelum tes. Kelelahan dapat sangat mempengaruhi konsentrasi dan kecepatan berpikir.
- Makan dengan baik: Konsumsi makanan bergizi sebelum tes untuk memastikan otak Anda mendapat energi yang cukup.
- Olahraga ringan: Lakukan peregangan atau olahraga ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan ketegangan.
- Teknik relaksasi: Praktikkan teknik pernapasan dalam atau meditasi singkat untuk menenangkan pikiran.
2. Strategi Pengerjaan
- Fokus pada kolom saat ini: Jangan terdistraksi oleh kolom sebelumnya atau yang akan datang. Konsentrasi penuh pada penjumlahan yang sedang Anda kerjakan.
- Jaga ritme: Usahakan untuk mempertahankan kecepatan yang konsisten. Jangan terlalu cepat di awal lalu melambat, atau sebaliknya.
- Gunakan teknik scanning: Latih mata Anda untuk dengan cepat memindai angka-angka. Ini dapat membantu meningkatkan kecepatan tanpa mengorbankan akurasi.
- Antisipasi perpindahan: Siapkan diri untuk berpindah kolom sebelum instruksi diberikan. Ini dapat membantu Anda beralih dengan lebih lancar.
3. Manajemen Waktu
- Tetapkan target: Tentukan jumlah penjumlahan yang ingin Anda selesaikan per kolom, tapi tetap fleksibel.
- Jangan terpaku pada kesalahan: Jika Anda membuat kesalahan, jangan menghabiskan waktu untuk memperbaikinya. Lanjutkan ke penjumlahan berikutnya.
- Gunakan sisa waktu dengan bijak: Jika Anda menyelesaikan satu kolom sebelum waktunya, gunakan sisa waktu untuk memeriksa jawaban atau bersiap untuk kolom berikutnya.
4. Teknik Penjumlahan Cepat
- Kenali pola: Familiarkan diri dengan hasil penjumlahan angka-angka kecil. Misalnya, 7+8 selalu 15, jadi Anda hanya perlu menulis 5.
- Gunakan metode "make 10": Untuk penjumlahan yang hasilnya lebih dari 10, fokus pada berapa yang dibutuhkan untuk mencapai 10, lalu tambahkan sisanya.
- Latih perhitungan mental: Praktikkan penjumlahan tanpa menggunakan jari atau alat bantu lainnya.
5. Mengatasi Stres dan Kecemasan
- Visualisasi positif: Bayangkan diri Anda mengerjakan tes dengan tenang dan percaya diri.
- Afirmasi diri: Gunakan kata-kata penyemangat untuk diri sendiri, seperti "Aku bisa melakukan ini" atau "Aku siap menghadapi tantangan".
- Teknik pernapasan: Jika merasa cemas selama tes, ambil napas dalam beberapa kali untuk menenangkan diri.
6. Latihan Rutin
- Simulasi tes: Lakukan latihan dengan kondisi yang mirip tes sesungguhnya, termasuk batasan waktu dan jumlah kolom.
- Variasikan latihan: Selain tes Kraepelin, lakukan juga latihan konsentrasi dan perhitungan cepat lainnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif secara umum.
- Evaluasi diri: Setelah latihan, analisis performa Anda untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
7. Persiapan Hari-H
- Kenali lokasi tes: Jika memungkinkan, kunjungi lokasi tes sebelumnya untuk menghindari stres karena tersesat atau terlambat.
- Siapkan perlengkapan: Pastikan Anda membawa semua dokumen dan alat tulis yang diperlukan.
- Datang lebih awal: Beri waktu ekstra untuk menenangkan diri dan membiasakan diri dengan lingkungan tes.
Dengan menerapkan tips dan trik ini, Anda dapat meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri dalam menghadapi tes Kraepelin. Ingatlah bahwa kunci sukses terletak pada persiapan yang matang dan sikap mental yang positif.
Latihan dan Simulasi Tes Kraepelin
Latihan rutin dan simulasi tes merupakan cara terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi tes Kraepelin. Berikut adalah panduan lengkap tentang bagaimana melakukan latihan yang efektif:
1. Membuat Lembar Latihan
Anda dapat membuat lembar latihan sendiri atau menggunakan sumber daya online. Berikut cara membuat lembar latihan:
- Gunakan spreadsheet atau aplikasi pengolah angka untuk membuat tabel dengan 40-50 kolom dan 60 baris.
- Isi setiap sel dengan angka acak antara 0-9.
- Cetak lembar ini untuk latihan manual, atau gunakan versi digitalnya jika Anda ingin berlatih di komputer.
2. Mengatur Waktu
Simulasikan kondisi tes yang sebenarnya dengan mengatur waktu:
- Gunakan timer atau aplikasi stopwatch di ponsel Anda.
- Atur waktu 30 detik untuk setiap kolom.
- Berikan sinyal atau alarm setiap 30 detik untuk menandai perpindahan kolom.
3. Melakukan Latihan Rutin
Konsistensi adalah kunci dalam meningkatkan performa Anda:
- Lakukan latihan setidaknya 3-4 kali seminggu.
- Mulai dengan durasi pendek (misalnya 10 menit) dan tingkatkan secara bertahap hingga mencapai durasi penuh tes (biasanya 20-30 menit).
- Catat performa Anda setiap kali latihan untuk melihat perkembangan.
4. Variasi Latihan
Untuk menghindari kebosanan dan meningkatkan fleksibilitas kognitif, variasikan latihan Anda:
- Latihan kecepatan: Fokus pada menyelesaikan sebanyak mungkin penjumlahan dalam waktu tertentu.
- Latihan akurasi: Kerjakan dengan lebih lambat tapi pastikan setiap jawaban benar.
- Latihan ketahanan: Lakukan tes simulasi dengan durasi lebih panjang dari tes sebenarnya.
- Latihan dengan gangguan: Coba berlatih dengan sedikit kebisingan atau distraksi untuk meningkatkan konsentrasi.
5. Analisis Performa
Setelah setiap sesi latihan, evaluasi performa Anda:
- Hitung jumlah penjumlahan yang diselesaikan per kolom.
- Periksa akurasi jawaban Anda.
- Buat grafik performa untuk melihat konsistensi dan perkembangan dari waktu ke waktu.
- Identifikasi area yang perlu ditingkatkan (misalnya kecepatan, akurasi, atau konsistensi).
6. Menggunakan Aplikasi dan Sumber Daya Online
Manfaatkan teknologi untuk membantu latihan Anda:
- Cari aplikasi mobile yang menyediakan simulasi tes Kraepelin.
- Gunakan situs web yang menawarkan latihan tes psikometri, termasuk tes Kraepelin.
- Ikuti kursus online atau video tutorial tentang strategi menghadapi tes Kraepelin.
7. Latihan Pendukung
Selain latihan tes Kraepelin langsung, lakukan juga aktivitas yang mendukung kemampuan yang dibutuhkan:
- Permainan angka: Sudoku, teka-teki matematika, atau game mobile berbasis angka dapat membantu meningkatkan kecepatan berhitung.
- Latihan konsentrasi: Meditasi mindfulness atau latihan fokus lainnya dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi.
- Olahraga otak: Puzzle, catur, atau permainan strategi lainnya dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif secara umum.
8. Simulasi Tes Penuh
Menjelang hari tes, lakukan simulasi tes penuh:
- Atur lingkungan yang mirip dengan kondisi tes sebenarnya.
- Gunakan lembar soal dan format yang serupa dengan tes asli.
- Ikuti prosedur dan waktu yang sama persis seperti tes sebenarnya.
- Analisis hasil simulasi ini untuk mengidentifikasi area terakhir yang perlu diperbaiki.
Dengan melakukan latihan dan simulasi secara teratur dan terstruktur, Anda dapat secara signifikan meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri dalam menghadapi tes Kraepelin. Ingatlah bahwa konsistensi dan evaluasi diri yang jujur adalah kunci untuk melihat perkembangan nyata dalam performa Anda.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Tes Kraepelin
Seiring popularitas tes Kraepelin, berbagai mitos dan kesalahpahaman juga berkembang di masyarakat. Penting untuk memisahkan mitos dari fakta agar Anda dapat mempersiapkan diri dengan tepat. Berikut adalah beberapa mitos umum beserta faktanya:
Mitos 1: Tes Kraepelin hanya mengukur kecepatan berhitung
Fakta: Meskipun kecepatan berhitung memang penting, tes Kraepelin sebenarnya mengukur berbagai aspek kognitif dan kepribadian. Ini termasuk ketelitian, konsistensi, ketahanan mental, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan. Penguji tidak hanya melihat berapa banyak soal yang Anda selesaikan, tetapi juga bagaimana pola pengerjaan Anda sepanjang tes.
Mitos 2: Semakin banyak soal yang diselesaikan, semakin baik hasilnya
Fakta: Kualitas sama pentingnya dengan kuantitas dalam tes Kraepelin. Menyelesaikan banyak soal dengan banyak kesalahan bisa jadi lebih buruk daripada menyelesaikan lebih sedikit soal tapi dengan akurasi tinggi. Keseimbangan antara kecepatan dan ketelitian adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Mitos 3: Tes Kraepelin tidak bisa dipersiapkan
Fakta: Meskipun tes ini memang menilai kemampuan dasar, persiapan tetap dapat meningkatkan performa Anda secara signifikan. Latihan rutin dapat meningkatkan kecepatan berhitung, daya tahan mental, dan familiaritas dengan format tes, yang semuanya berkontribusi pada hasil yang lebih baik.
Mitos 4: Hasil tes Kraepelin menentukan keseluruhan karir seseorang
Fakta: Tes Kraepelin hanyalah salah satu alat dalam proses seleksi atau evaluasi. Kebanyakan institusi atau perusahaan menggunakan tes ini sebagai bagian dari serangkaian penilaian, bukan sebagai penentu tunggal. Faktor lain seperti pengalaman, keterampilan, dan wawancara juga memainkan peran penting dalam keputusan akhir.
Mitos 5: Orang dengan latar belakang matematika pasti unggul dalam tes ini
Fakta: Meskipun kemampuan matematika dasar memang membantu, tes Kraepelin lebih berfokus pada kecepatan pemrosesan informasi dan ketahanan mental daripada kemampuan matematika tingkat tinggi. Seseorang dengan latar belakang non-matematika yang memiliki konsentrasi baik dan dapat bekerja efisien di bawah tekanan mungkin bisa tampil sama baiknya atau bahkan lebih baik.
Mitos 6: Tes Kraepelin sudah ketinggalan zaman
Fakta: Meskipun tes ini dikembangkan lebih dari satu abad yang lalu, tes Kraepelin masih dianggap relevan dan efektif dalam mengukur berbagai aspek kognitif dan kepribadian. Banyak perusahaan dan institusi modern masih menggunakan tes ini sebagai bagian dari proses seleksi mereka karena kemampuannya untuk menilai keterampilan yang relevan dengan berbagai jenis pekerjaan.
Mitos 7: Ada "trik rahasia" untuk memenangkan tes Kraepelin
Fakta: Tidak ada jalan pintas atau trik ajaib untuk "memenangkan" tes Kraepelin. Performa terbaik dicapai melalui persiapan yang baik, latihan konsisten, dan strategi pengerjaan yang efektif. Fokus pada peningkatan keterampilan dasar dan manajemen waktu akan jauh lebih bermanfaat daripada mencari trik-trik yang tidak terbukti.
Mitos 8: Tes Kraepelin hanya cocok untuk pekerjaan tertentu
Fakta: Meskipun tes ini sering digunakan untuk posisi yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian tinggi (seperti akuntan atau analis data), keterampilan yang diukur oleh tes Kraepelin sebenarnya relevan untuk berbagai jenis pekerjaan. Kemampuan untuk bekerja cepat, akurat, dan konsisten di bawah tekanan adalah kualitas yang dihargai di hampir semua bidang profesional.
Memahami fakta-fakta ini dapat membantu Anda mendekati tes Kraepelin dengan perspektif yang lebih realistis dan strategi yang lebih efektif. Ingatlah bahwa persiapan yang baik, latihan konsisten, dan sikap mental yang positif adalah kunci utama untuk mencapai hasil terbaik dalam tes ini.
Kesimpulan
Tes Kraepelin, meskipun tampak sederhana, merupakan alat penilaian yang kompleks dan multidimensi. Keberhasilan dalam menghadapi tes ini tidak hanya bergantung pada kemampuan berhitung cepat, tetapi juga pada berbagai faktor seperti konsentrasi, ketahanan mental, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan. Memahami trik tes Kraepelin yang telah dibahas dalam artikel ini dapat membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik dan meningkatkan performa Anda secara signifikan.
Beberapa poin kunci yang perlu diingat:
- Persiapan adalah kunci. Latihan rutin dan simulasi tes dapat meningkatkan kecepatan, akurasi, dan ketahanan Anda.
- Keseimbangan antara kecepatan dan ketelitian sangat penting. Jangan mengorbankan akurasi demi kecepatan, atau sebaliknya.
- Manajemen stres dan teknik relaksasi dapat membantu Anda tetap tenang dan fokus selama tes.
- Pahami bahwa tes ini mengukur lebih dari sekadar kemampuan berhitung. Konsistensi, adaptabilitas, dan ketahanan mental juga dinilai.
- Jangan terpaku pada mitos. Fokus pada persiapan yang efektif dan strategi pengerjaan yang solid.
Akhirnya, penting untuk diingat bahwa tes Kraepelin hanyalah salah satu alat penilaian di antara banyak metode lainnya. Hasil tes ini tidak mendefinisikan keseluruhan potensi atau kemampuan Anda. Gunakan pengalaman menghadapi
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5065562/original/046052700_1735114554-000_36RG2Q6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5448205/original/085550400_1766022443-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-18T084617.730.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3267613/original/079814300_1602679710-Kejahatan_Siber.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5447986/original/029535500_1765972431-WhatsApp_Image_2025-12-17_at_17.55.36.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5170998/original/064012000_1742615896-1742611608972_trik-tes-kraepelin.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446038/original/003387300_1765871568-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415137/original/055240200_1763361833-pexels-muffinsaurs-1214212.jpg)