Liputan6.com, Oxford: Sejak dulu kala, negeri barat sudah menaruh minat terhadap kebudayaan Tiongkok, Cina. Buktinya Marcopolo sudah sejak lama pula merambah negeri timur jauh ini. Maklum, negeri Tiongkok memiliki seni dan budaya yang tergolong tua di dunia. Sebuah museum di kawasan akademik bergengsi Inggris, Universitas Oxford, baru-baru ini khusus menampilkan berbagai benda seni bersejarah Tiongkok itu.
Menurut kurator Museum Ashmolean Shelag Vainer, berabad-abad silam, untuk pertama kali, dunia barat pertama kali menapaki negeri Tiongkok. Sejak zaman itu pula, dunia barat terpikat berbagai aspek budaya negeri Tiongkok dan sejumlah cinderamata. Beragam "penemuan" itu langsung diboyong ke negeri mereka. Satu lokasi yang khusus menyimpan koleksi benda seni budaya Tiongkok adalah Museum Ashmolean yang terletak di kota Kampus Universitas Oxford, Inggris.
Menurut Vainer, satu ciri khas seniman Tiongkok adalah membuat lukisan tata ruang di luar gedung. Karya lanskap seniman Tiongkok itu cenderung memilih nuansa intelektualitas, ketimbang unsur perasaan. Objek lukisan adalah berbagai mahluk di dunia nyata. Goresan-goresan kuas seniman Tiongkok didominasi sapuan vertikal dibanding horizontal. Beragam karya diciptakan dari tinta dan cat warna berbasis air, pada gulungan kertas berlapis kain sutra.
Sementara itu, sejumlah benda keramik dan batu giok pun ada di sana. Benda seni yang dibuat sejak zaman neolithikum itu diperkirakan berusia lebih dari 4.000 tahun. Termasuk perunggu asal tahun 1.500 sebelum Masehi. Perkembangan seni lukis dan kaligrafi diduga sudah mengakar di Tiongkok sejak abad ke-3 Masehi. Sebagian karya-karya tersebut masih eksis hingga sekarang, sebagai barang-barang kebanggaan budaya Tiongkok.(ORS/Nlg)
Menurut kurator Museum Ashmolean Shelag Vainer, berabad-abad silam, untuk pertama kali, dunia barat pertama kali menapaki negeri Tiongkok. Sejak zaman itu pula, dunia barat terpikat berbagai aspek budaya negeri Tiongkok dan sejumlah cinderamata. Beragam "penemuan" itu langsung diboyong ke negeri mereka. Satu lokasi yang khusus menyimpan koleksi benda seni budaya Tiongkok adalah Museum Ashmolean yang terletak di kota Kampus Universitas Oxford, Inggris.
Menurut Vainer, satu ciri khas seniman Tiongkok adalah membuat lukisan tata ruang di luar gedung. Karya lanskap seniman Tiongkok itu cenderung memilih nuansa intelektualitas, ketimbang unsur perasaan. Objek lukisan adalah berbagai mahluk di dunia nyata. Goresan-goresan kuas seniman Tiongkok didominasi sapuan vertikal dibanding horizontal. Beragam karya diciptakan dari tinta dan cat warna berbasis air, pada gulungan kertas berlapis kain sutra.
Sementara itu, sejumlah benda keramik dan batu giok pun ada di sana. Benda seni yang dibuat sejak zaman neolithikum itu diperkirakan berusia lebih dari 4.000 tahun. Termasuk perunggu asal tahun 1.500 sebelum Masehi. Perkembangan seni lukis dan kaligrafi diduga sudah mengakar di Tiongkok sejak abad ke-3 Masehi. Sebagian karya-karya tersebut masih eksis hingga sekarang, sebagai barang-barang kebanggaan budaya Tiongkok.(ORS/Nlg)