Thailand Selatan kembali Bergolak

Dua gedung pemerintah di Provinsi Yala, Thailand diduga telah diledakkan oleh kelompok separatis. PM Thaksin Sinawatra menunding para kelompok separatis itu menggelar pertemuan antipemerintah di Malaysia.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2005, 08:32 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2005, 08:32 WIB
091105alnbomthailand.jpg
Liputan6.com, Yala: Wilayah Thailand selatan kembali bergolak menyusul serangan bom terhadap dua gedung pemerintah. Insiden mengakibatkan satu orang terluka dan menghancurkan empat mobil. Ketegangan bertambah karena polisi menemukan bom di depan sebuah rumah di Provinsi Yala, Thailand, Selasa (8/11).

Aksi itu terjadi sehari setelah kelompok militan separatis menyerang sedikitnya 20 kantor pemerintah di Yala dan beberapa tempat lain di wilayah selatan. Dalam insiden itu sebanyak tiga orang tewas dan dua lainnya terluka. Namun aparat menyatakan telah menangkap puluhan anggota kelompok militan.

Perdana Menteri Thailand Thaksin Sinawatra menunding para kelompok separatis itu menggelar pertemuan antipemerintah di Malaysia. Tudingan itu berpotensi meningkatkan ketegangan kedua negara. Selama ini Kuala Lumpur berulang kali menolak tudingan Thailand yang menyebut pihaknya mendukung kelompok perlawanan.

Upaya Bangkok untuk mengendalikan situasi di wilayah selatan negaranya dengan memperbanyak tentara dianggap gagal. Bahkan Thaksin Sinawatra mengatakan, akan meminta persetujuan kabinet untuk memberikan kekuasaan lebih bagi gubernur provinsi dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah itu.(JUM/Ijx)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya