Kapolda Bali: Pembuat Onar di Virgin Australia Diduga Paranoid

Soal dugaan Matt Christoper dalam kondisi mabuk, Kapolda Bali Irjen Pol Albertus Julius Benny Mokalo juga belum bisa membenarkan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 25 Apr 2014, 20:07 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2014, 20:07 WIB
Pesawat Virgin Air 'Menghilang' Gara-gara Penumpang Mabuk
Pesawat Virgin Australia rute Brisbane, Australia menuju Bali sempat berputar-putar sebelum mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (25/4/14). (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Liputan6.com, Kuta - Hingga kini pelaku keonaran di pesawat Virgin Australia, Matt Christoper belum bisa dimintai keterangan kepolisian. Sebab, ia masih depresi. Hal itu terlihat dari perilakunya yang seperti orang kebingungan.

"Dia belum bisa jawab semua pertanyaan, karena masih terlihat linglung," kata Kapolda Bali Irjen Pol Albertus Julius Benny Mokalo di Kuta, Bali, Jumat (25/4/2014).

Soal dugaan Christoper dalam kondisi mabuk, Benny belum bisa membenarkan. Sebab, hingga kini tengah dalam pemeriksaan intensif. "Kita belum bisa pastikan. Masih kita cek kondisi kesehatannya," tandas Benny.

Kendati menurut keterangan kru kabin pesawat, lanjut Benny, Christoper diduga paranoid atau ketakutan berlebihan. Hal itu terlihat dari sikapnya yang sampai menggedor-gedor pintu kabin. "Menurut kabin kru dia itu paranoid, sampai menggedor-gedor pintu kabin," jelas Benny.

Christoper dibekuk TNI AU di Bandara Ngurah Rai, Bali. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai Kolonel Penerbang Sudiharto Prapto W mengatakan, pertama kali mendapatkan informasi pesawat Virgin Australia dibajak orang tak dikenal.

"Kami menerima informasi pada pukul 14.00 Wita dari bandara. Kami kemudian mengambil prosedur, karena informasi awal adalah pembajakan. Itu informasi yang kami terima. Maka kami mengambil langkah-langkah, untuk mengambil tindakan kontra-pembajakan tersaebut," jelas Sudiharto.

Atas informasi tersebut, skenario pembekukan pembajak disiapkan. Pesawat pun dipaksa parkir di ujung landasan. Guna mengecek apakah pelaku membawa senjata, bahan peledak atau berbahaya lainnya. Petugas sempat kesulitan berkomunikasi dengan awak pesawat.

Kemudian, pesawat dikawal dan dipindahkan ke posisi selatan dengan pengamanan super ketat. Setelah berkomunikasi dengan kru, 4 petugas berhasil menangkap Christoper 4.

Tak ada perlawanan Christoper saat penangkapan. Ia kemudian diborgol dan dibawa keluar pesawat. Petugas kemudian memeriksa seluruh penumpang lain guna mencari kemungkinan rekan Christoper. Namun tidak ada. Setelah dianggap aman, seluruh penumpang dievakuasi ke tempat aman dan penerbangan kembali dibuka. (Rinaldo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya