Liputan6.com, Inggris - Melalui video dan tulisannya, kesan optimis untuk selalu menikmati hidup sudah dimunculkan Stephen Sutton. Baginya hidup harus diisi dengan keceriaan. Divonis mengidap kanker bukan alasan untuk selalu meratapi kenyataan, mengurung diri atau selalu berkeluh kesah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu, (31/5/2014), lahir pada 16 Desember 1994, Stephen divonis mengidap kanker usus stadium akhir pada usia 15 tahun. Namun itu tak menghalanginya untuk aktif dalam beragam kegiatan terutama olahraga, mulai dari lari jarak jauh hingga sepakbola.
Di tahun 2012, ia mulai menggalang dana bagi organisasi kanker untuk remaja (teenage cancer trust). Melalui blog dan website pribadinya, ia mampu menggugah banyak orang untuk ikut menyumbang.
Hasilnya cukup fantastis, hanya dalam 2 tahun, terkumpul dana 4 juta pondsterling atau sekitar Rp 78,2 miliar. Sutton memecahkan rekor menjadi orang yang paling banyak menggalang dana dalam 24 tahun terakhir.
Pada 14 Mei 2014 lalu, Sutton meninggal dunia pada usia 19 tahun tak lama setelah paru-parunya tak lagi berfungsi, karena kanker telah menyebar ke paru-paru dan liver-nya.
Perjuangan menggalang dana yang dilakukan oleh Sutton pun membuat warga Inggris tersentuh. Jelang acara persemayamannya di sebuah katedral, pita kuning menghiasi pagar dan sudut-sudut di dalam katedral.
Hal itu sebagai tanda penghormatan bagi pemuda yang menginspirasi banyak orang bahwa bermanfaat bagi orang lain dan akan membuat hidup lebih bermakna. (Riz)