PBB Dukung Upaya Pemerintah Irak Perangi Militan

Kekerasan yang berlangsung terhitung sebagai ancaman yang paling gawat terhadap keamanan Irak dalam beberapa tahun terakhir ini.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 13 Jun 2014, 16:17 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2014, 16:17 WIB
PBB Dukung Upaya Pemerintah Irak
Perserikatan Bangsa Bangsa tegaskan lagi dukungan mereka kepada pemerintah Irak untuk hadapi kelompok militan.

Liputan6.com, New York - Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengulangi lagi dukungan PBB kepada upaya pemerintah Irak untuk memerangi kelompok militan yang telah mengambil alih kota-kota penting di utara negeri itu.

Menurut jurubicara PBB di New York, sebagaimana kabar yang diterbitkan dalam edaran media PBB melalui situs resmi mereka pada 12 Juni 2014, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Irak, Nikolay Mladenov, telah bertemu dengan Ketua DPR Irak, Osama Nujeivi di awal hari Kamis lalu dan telah menyatakan keprihatinan mendalam tentang keadaan di negara itu.

Dalam pertemuan-pertemuan itu, Mladenov mengatakan bahwa kekerasan yang sedang berlangsung di beberapa bagian negara itu terhitung sebagai ancaman yang paling gawat terhadap keamanan Irak dalam beberapa tahun terakhir ini.

Hari Senin lalu, Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, menyesalkan letupan-letupan kekerasan yang “sangat tidak bisa diterima” dan dengan mengutuk keras tindakan kelompok-kelompok teroris, termasuk Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), yang dilaporkan telah memegang kendali kota-kota Mosul, Tuz Khourmatu, Beiji dan Tikrit. Sebagai catatan, Tikrit adalah kota kelahiran mantan diktator Irak, Sadam Hussein.

Kemudian, pada hari Kamis, 12 Juni 2014, Mladenov memaparkan uraian keadaan kepada Dewan Keamanan PBB melalui konferensi video.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya