Liputan6.com, Gaza - Sejak operasi militer bertajuk "batas perlindungan" dimulai, pasukan Israel telah melancarkan 1.300 kali serangan udara ke Gaza. Sepekan terakhir, serangan udara Israel telah menghancurkan 850 rumah penduduk Gaza. Serta memaksa lebih dari 17 ribu warga mengungsi ke komplek bangunan milik PBB.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (15/7/2014), pejuang Hamas juga terus melancarkan serangan roket ke wilayah Israel. Senin 14 Juli waktu setempat, roket Hamas menyasar sebuah rumah di wilayah selatan Israel. Namun tidak ada korban tewas maupun terluka dalam serangan ini.
Sejumlah seruan dari dunia internasional meminta Israel melakukan gencatan senjata. Namun pemerintah Israel menegaskan tak akan menghentikan operasinya hingga kekuatan roket Hamas lumpuh.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi menyatakan, pihaknya telah meminta bantuan kepada PBB untuk menghentikan serangan Israel.
"Presiden Mahmoud Abbas sudah meminta kepada PBB untuk menempatkan seluruh wilayah Palestina di bawah perlindungan PBB. Kami memerlukan perlindungan PBB" kata Fariz.
Hingga kini, sebanyak 36 ribu tentara cadangan Israel sudah bersiaga di perbatasan Israel-Gaza untuk melancarkan operasi darat. Menurut Israel, roket-roket Hamas itu mengancam keselamatan warganya.
Namun dalam peristiwa saling-serang sepekan terakhir ini, tak ada satupun korban jiwa dari pihak Israel. Sedangkan korban tewas dari warga Palestina sudah mencapai 185 orang.
Sementara di tepi barat Palestina, warga terus menunjukan protes atas serangan Israel ke Gaza. Tentara Israel di Bethlehem menembakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan ratusan massa dari warga Palestina. Setidaknya 1 orang terluka dalam aksi ini. (Ein)
Baca juga:
Dubes Palestina: Warga Gaza Butuh Penanganan Medis Serius
Baca Juga
3 Roket Tembus Kota Pantai Eilat Israel
Advertisement