Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 48 orang tewas dalam kecelakaan pesawat TransAsia Airways di Penghu, Taiwan pada Rabu, 23 Juli 2014. 10 penumpang lainnya dinyatakan selamat.
Sekitar 100 tim penyelamat, termasuk petugas pemadam kebakaran dan tentara menuju lokasi untuk mengevakuasi mayat penumpang dari puing-puing pesawat dan bangunan apartemen.
Sejumlah anggota keluarga dan kerabat korban, termasuk orangtua dan anak-anak berkumpul di lokasi kejadian. Mereka menangis, menunggu kepastian apakah sanak-saudaranya tewas dalam tragedi tersebut.
Relawan yang berada di lokasi kejadian turut menghibur dan membantu proses identifikasi korban pada keluarganya dengan memasang foto-foto korban di dinding.
Sementara kerabat lain yang berada di wilayah lain telah berada di bandara Kaohsiung dan Taipei untuk menaiki pesawat menuju Penghu.
Seorang ibu langsung menuju lokasi kejadian setelah mengetahui putrinya selamat dari peristiwa itu.
"Putri saya menelepon saya, dia berkata ibu.. pesawat saya jatuh," katanya. Putrinya memanjat keluar dari dalam pesawat dan meminjam telepon dari orang lain untuk menghubungi saya, seperti yang Liputan6.com kutip dari Channel News Asia (24/07/2014).
Kepala pemadam kebakaran daerah Penghu, Hsu Wen-Kuang mengatakan, butuh 1 jam bagi petugas pemadam untuk memadamkan api yang menyala akibat pesawat menabrak apartement.
Hingga saat ini, tim penyelidik masih mencari tahu penyebab pasti kecelakaan, termasuk alasan mengapa pesawat tetap terbang di saat cuaca buruk.
Sebagai bentuk itikad baik, pihak Maksapai TransAsia berencana akan memberikan kompensasi kepada keluarga korban meninggal sebesar NT $1.000.000 ($33.000) dan NT $200.000 kepada korban luka-luka.
Pesawat yang dikemudikan pilot Lee Yi-liang (60) dan Ko-pilot Chiang Kuan-hsin (39) menabrak sebuah apartemen setelah gagal melakukan pendaratan darurat kedua.
Diduga pendaratan darurat dilakukan akibat terhalang hujan dan angin kencang akibat topan Matmo. (Imel Pebreyanti/Ein)
Isak Tangis Keluarga Korban di Lokasi Jatuhnya Pesawat TransAsia
Tim penyelidik masih mencari tahu penyebab pasti kecelakaan pesawat yang mengangkut 58 orang itu.
diperbarui 24 Jul 2014, 14:51 WIBDiterbitkan 24 Jul 2014, 14:51 WIB
Beberapa personil tim penyelamat mencari korban jatuhnya pesawat TransAsia Airways di sekitar pemukiman padat penduduk di Pulau Pengu, Taiwan, (24/7/2014). (REUTERS/Pichi Chuang)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 17 November 2024
Kawanan Gajah Liar Serang Pemukiman di Perbatasan Tanggamus-Lampung Barat, 15 Rumah Rusak
Selvi Ananda Tampil Memesona Hadiri Bazar Amal, Skincare Nyeleneh yang Dibocorkan Gibran Rakabuming Kembali Diungkit
Terlibat Penyelundupan 8 Kg Ganja, Ini Pengakuan Dua Ojol Warga Jakbar yang Ditangkap Polisi
Jokowi Ikut Kampanye Luthfi-Taj Yasin di Banyumas, Bawaslu Bentuk Tim Usut Dugaan Pelanggaran
Doa Bisa Mengubah Takdir jadi Lebih Baik, Ini Bacaan Doa dan Amalan yang Diajurkan
Tangis Histeris Ibu, Ini Permintaan Khusus Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi
5 Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga, Kenali Potensi Bahaya dan Langkah Antisipasi
Habib Novel Bagikan Amalan Penyembuh 99 Penyakit dan Masalah dari Rasulullah, Bacaannya Pendek
Polisi Periksa 10 Saksi dalam Kasus Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
Korlantas Polri Ungkap Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
3 Hal yang Harus Diperbaiki Timnas Indonesia Jelang Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026