Liputan6.com, New Delhi - Hari ini, 15 Agustus 2014, India merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-68. Dalam pidatonya yang pertama sebagai perdana menteri, Narendra Modi, mengatakan wajah negerinya dicoreng oleh serangkaian kasus pemerkosaan.
PM Modi juga minta para orangtua di India bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anak laki-lakinya. Si anak harus diajarkan sejak dini, perbedaan antara yang benar dan salah.
Modi, yang memimpin partainya memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum musim panas lalu menyampaikan pidato di benteng dari Abad ke-17 Red Fort di Delhi.
Ia bicara tanpa membaca naskah. Dan untuk kali pertamanya, dalam beberapa tahun terakhir, seorang perdana menteri tak berdiri di balik kaca anti-peluru. Tak seperti pendahulunya, Modi juga tak menyerang negara tetangga yang jadi 'rival abadi': Pakistan.
Modi justru lebih menyoroti tentang makin maraknya kejahatan seksual terhadap kaum hawa, yang membuatnya malu bukan main. Ia juga minta rakyatnya menghentikan diskriminasi terhadap anak-anak perempuan.
Kasus pemerkosaan di India makin menjadi sorotan dunia pasca-kasus pemerkosaan mahasiswi kedokteran berusia 23 tahun di sebuah bus di New Delhi pada Desember 2012 lalu.
Protes yang meluas memaksa India untuk memberlakukan hukuman pidana yang makin berat, untuk menanggulangi kejahatan seksual tersebut. Namun, hal tersebut tak lantas menghentikan aksi pemerkosaan -- yang bahkan menargetkan sejumlah turis asing.
"Ketika kami mendengar soal pemerkosaan, kepala kami seakan digantung. Malu bukan main," kata PM Modi seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Jumat (15/8/2014). "Orangtua selalu bertanya pada anak gadisnya, seperti 'mau pergi ke mana'. Tapi apakah orangtua berani menanyakan hal yang sama pada putranya?"
Modi menambahkan, "Mereka yang melakukan pemerkosaan pasti putra dari seseorang. Adalah tanggung jawab orangtua untuk menghentikan mereka sebelum mengambil jalan yang salah."
PM India juga minta anggota parlemen dan pengusaha untuk membantu pembangunan toilet yang baik, khususnya untuk perempuan.
Modi juga berbicara tentang mimpinya mengubah India menjadi pusat manufaktur, dan bergerak dari ekonomi berbasis impor ke yang berorientasi ekspor.
Dia menjanjikan akses perbankan. Sebagian besar warga negara hanya memiliki akses kecil ke layanan keuangan dan sering menggantungkan diri pada belas kasihan rentenir yang mengutip bunga sangat tinggi. (Yus)
Berpidato pada HUT Kemerdekaan, PM India Kecam Maraknya Pemerkosaan
Tak seperti pendahulunya, Modi juga menyerang negara tetangga yang jadi 'rival abadi': Pakistan.
diperbarui 15 Agu 2014, 14:03 WIBDiterbitkan 15 Agu 2014, 14:03 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 InternasionalAhli Kimia: Israel Gunakan Bom Terlarang di Lebanon
Berita Terbaru
7 Rekomendasi Drakor Superhero Terbaik, Wajib Ditonton
Baru 6 Hari Menjabat, Wali Kota Chilpancingo Meksiko Alejandro Arcos Meninggal Dunia
7 Potret Kamila Asy Syifa Istri Gus Zizan Sebelum Nikah, Hobi Travelling
Xiaomi 14T Series Tiba di Indonesia, Tulus Ikut Meriahkan Penjualan Perdana
Kondisi Terkini 12 Anak Panti Asuhan Korban Pelecehan Seksual Pemilik dan Pengasuh di Tangerang
VIDEO: Peringatan 7 Oktober, Israel Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Jadwal Arctic Open 2024 dan Daftar Wakil Indonesia, Awal Tur Eropa
LMAN Cetak PNBP Rp 3,2 Triliun hingga Oktober 2024
Momen Ultah Azizah Salsha Ternoda Rekaman Suara Diduga Pratama Arhan Minta Rachel Vennya Viralkan Kabar Perselingkuhan Istrinya
Penipuan Berkedok Acara Sepeda Gembira di Yogyakarta, Penyelenggara Sudah Urus Izin Sejak Juli
Epidemiolog Dicky Budiman Tangkis Omongan Dharma Pongrekun, Ini Fakta Tes PCR untuk COVID-19
Camat Terciduk Sembunyi di Bawah Meja, Menhub Uji Coba Pesawat Jumbo di IKN