Ahmad Umar Terpilih Jadi Pemimpin Baru Kelompok Militan al-Shabab

Para militan Somalia itu dengan suara bulat memilih Ahmad Umar, pada pertemuan di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Somalia.

oleh Rinaldo diperbarui 07 Sep 2014, 09:53 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2014, 09:53 WIB
Baru Turun Pesawat, 2 Konsultan PBB Tewas Ditembak di Somalia
Kelompok bersenjata di Somalia (Reuters)

Liputan6.com, Mogadishu - Pemberontak Somalia al-Shabab memilih pemimpin baru mereka setelah mengkonfirmasikan terbunuhnya pemimpin sebelumnya oleh serangan udara AS. Ahmed Abdi Godane tewas dalam serangan udara yang dilancarkan pada Senin 2 September 2014 lalu. Dan Sabtu kemarin penggantinya langsung terpilih.

Para militan Somalia itu dengan suara bulat memilih Ahmad Umar, juga dikenal sebagai Abu Ubaidah, pada pertemuan di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Somalia. Demikian diungkapkan komandan pemberontak Abu Mohammed yang dikutip The Independent, Minggu (7/9/2014).

Ada spekulasi bahwa al-Shabab akan terguncang oleh perebutan kekuasaan dalam pemilihan pemimpin baru. Atau kemungkinan para pemberontak Somalia akan mengubah aliansi mereka dan menjadi sekutu kelompok Negara Islam yang beroperasi di Suriah dan Irak (ISIS).

Presiden AS Barack Obama menegaskan bahwa Godane dibunuh oleh serangan udara AS. Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS juga menyatakan al-Shabab sebagai organisasi teroris pada Februari 2008. Godane juga dikenal sebagai Mukhtar Abu Zubeyr dan pemimpin spiritual kelompok al-Qaida.

AS telah menawarkan hadiah sampai US$ 7 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. Godane telah secara terbuka menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan Westgate Mall tahun lalu di Nairobi, Kenya, yang menewaskan 67 orang.

Sementara Pemerintah Somalia mengatakan sebuah informasi intelijen yang kredibel mengatakan al-Shabab merencanakan serangan sebagai pembalasan atas kematian Godane. Apalagi telah ada pernyataan serupa dari kelompok ini.

"Pembalasan atas kematian ulama dan pemimpin kita adalah kewajiban yang mengikat di bahu kami bahwa kami tidak akan pernah melepaskan atau melupakan, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan," kata pernyataan al-Shabab.  

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Jenderal Ahmed Khalif Ereg, Menteri Keamanan Nasional Somalia, mengatakan target mungkin termasuk lembaga medis dan pendidikan. Ereg mengatakan pemerintah waspada dan angkatan bersenjatanya siap untuk mencegah serangan tersebut.

Sedangkan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta kemarin menyatakan terima kasihnya kepada AS karena membunuh Godane. Apalagi keponakan Kenyatta dan tunangannya ikut tewas dalam serangan Westgate.

"Kami berutang pada Amerika Serikat dan tentaranya, kami terima kasih yang tulus untuk mengakhiri karier Godane dan akhirnya memungkinkan kita untuk memulai penyembuhan kita," katanya.

Al-Shabab telah bersumpah untuk membalas kehadiran pasukan Kenya di Somalia. Pasukan Kenya pergi ke Somalia pada Oktober 2011 untuk memerangi al-Shabab, yang disalahkan atas serangan lintas perbatasan dan penculikan orang Barat di tanah Kenya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya