Pembunuh Mayang Prasetyo Bekerja Sebagai 'Pria Panggilan'?

Pria yang juga suami Mayang Prasetyo itu dikabarkan pernah bekerja di rumah bordir di Copenhagen, Denmark.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 07 Okt 2014, 22:13 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 22:13 WIB
Ini WNI Transgender yang Dimutilasi-Dimasak Kekasih di Australia*
WNI Mayang Prasetyo, yang dimutilasi dan dimasak kekasihnya di Australia. (Facebook)

Liputan6.com, Sydney - Kepolisian Australia tengah menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang koki, Marcus Peter Volke terhadap istrinya, Mayang Prasetyo. Mayang dibunuh dan dimutilasi secara sadis di apartemen Teneriffe, Queensland. Beberapa bagian tubunya direbus oleh Marcus.

Menurut sumber News.com.au, selain menjadi koki, Marcus sebelumnya diketahui bekerja sebagai gigolo. Pria berusia 28 tahun itu sebelumnya bekerja di rumah bordir di Copenhagen, Denmark.

Sewaktu di Denmark, Marcus kerap mengiklankan dirinya sebagai 'pria panggilan'. Dia mengatakan, siap melayani siapapun yang membutuhkannya.

"Pria seksi  Australia, sangat supel, ramah, dan profesional. Saya sangat terbuka dengan semua orang, apalagi jika kamu juga 'oke', kita bisa 'main'" tulis Marcus dalam iklannya, yang juga dimuat Courier Mail.

Marcus kemudian kembali ke negara asalnya, Australia. Ia dikabarkan kembali melanjukan pekerjaannya di bidang prostitusi dengan nama samaran "Health XL". Tapi belakangan, ia dikabarkan bekerja sebagai koki.

Lelaki berusia 28 tahun itu tega membunuh istrinya, Mayang, yang merupakan pria transgender secara sadis. Dia memutilasi dan memasak potongan tubuh pasangannya.

Setelah polisi menyambangi unit apartemennya, Marcus langsung kabur. Namun kemudian dia ditemukan tak bernyawa di gerobak sampah, tak jauh dari apartemen. Dia diduga kuat bunuh diri.

Mantan atasan Marcus yang juga tetangga menuturkan dirinya yakin bahwa pria itu yang melakukan semuanya. Kini polisi tengah menelusuri motif dari pembunuhan tersebut.

Diduga kuat, faktor kejiwaan memiliki andil yang menyebabkan Marcus melakukan aksinya. Di mata temannya, Marcus yang dulu dikenal sebagai orang yang sangat mementingkan kesehatan. Menjalani hidup sehat. Namun kini ia tampak berbeda.

"Yang aku kenal, dia (Marcus) orangnya baik dan sopan. Tubuhnya bugar dan sangat gemar olahraga. Tapi dari dua foto terakhir yang saya lihat, tatapannya matanya sangat berbeda," ujar Rob Sinclair, teman Marcus.

Pendapat berbeda dilontarkan teman lain. Seorang sahabat yang tak disebutkan namanya itu menuturkan bahwa Marcus merupakan sosok pria yang sangat dingin. Dia pendiam atau tidak banyak bicara.

"Dia pria yang baik. Kadang naik-turun, dia bisa kehilangan kontrol seperti yang lainnya," kata seorang mantan teman Marcus. "Dia sedikit berbeda dari yang lain. Dia sedikit memiliki sisi gelap."

Ibunda Marcus, Dorothy Volke mengaku tak mengetahui apa yang terjadi antara putranya dan Mayang. Meskipun dia baru saja berkomunikasi dengan sang putra dalam seminggu terakhir.

Kata sang ibu, Marcus adalah sosok pria yang normal.  "Dia sangat periang. Dan dia akan pulang saat Natal. Semuanya terlihat normal," ucap Dorothy. Meskipun begitu, Dorothy mengaku, sudah 18 bulan tak bertemu dengan Marcus.

Sementara itu, Mayang Prasetyo yang menjadi korban dikabarkan bekerja sebagai wanita penghibur dengan bayaran tinggi. Dia mendapat bayaran sekitar Rp 5 juta atas jasa yang ia lakukan per jam. Jasad Mayang yang dulu bernama Febri segera diterbangkan ke Lampung setelah penyelidikan rampung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya