Liputan6.com, Wan Chai - Tersangka Rurik Jutting tengah menjadi objek investigasi utama aparat Hong Kong demi menguak kasus pembunuhan terhadap 2 warga negara Indonesia (WNI) Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih.
Fakta baru terungkap bahwa Jutting sempat berfoto selfie dengan salah satu korban, yakni Sumarti Ningsih. Menurut salah satu investigator, seperti dimuat Daily Mail, Rabu (5/11/2014), potret tersebut ditemukan polisi dari ponsel si tersangka.
Tak dijelaskan lebih lanjut di bagian apartemen yang mana, si Jutting berfoto dengan jasad Sumarti Ningsih. Yang pasti, saat polisi datang, mayat wanita asal Cilacap itu ditemukan di dalam koper di apartemen Jutting di Distrik Wan Chai, Hong Kong.
Lebih jauh, diungkapkan penyelidik bahwa, ada 2.000 foto dan video yang ditemukan di ponsel Jutting, yang sebagiannya memperlihatkan bankir asal Inggris itu sedang berhubungan intim dengan sejumlah wanita, termasuk korban.
Banyak pihak yang mengira Jutting psikopat. Aksi pembunuhan Jutting disebut-sebut mirip sebuah kisah dalam novel terkenal "American Psycho" yang menceritakan seorang bankir yang menghabisi nyawa beberapa orang di sebuah apartemen mewah.
Sejauh ini, Jutting yang bekerja sebagai pegawai Bank of America irit bicara kepada petugas. Saat menjalani sidang perdana, pria asal Inggris itu hanya mengatakan "ya" saat ditanya hakim apakah dirinya memahami dakwaan yang ditujukan kepadanya.
Kemudian, untuk yang kali pertama, Jutting berbicara kepada penyelidik. Dia menegaskan bahwa dirinya masih waras alias tidak gila.
Satu pertanyaan yang belum terjawab adalah, jika memang dia membunuh Sumarti Ningsih alias Alice dan Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena, mengapa ia menghubungi polisi hingga aparat datang ke apartemennya dan menemukan jasad kedua korban?
Menurut seseorang yang mengenal Jutting dan merupakan mantan aparat yang menangani masalah narkoba di Inggris, si tersangka biasanya dalam kondisi yang buruk pada akhir pekan, umumnya pada Sabtu malam dan Minggu pagi. Dia diduga terpengaruh narkoba hingga membuatnya seperti 'zombie' atau kondisi tak menyadari apa yang sedang ia lakukan, dan tak tahu dia sedang berada di mana.
"Saat itu, dia (Rurik Jutting) tidak tahu siapa dia, di mana dia, dan apa yang sedang dia lakukan," ungkap pria itu, yang mengaku kerap menenggak minuman beralkohol bersama Jutting di sebuah kelab , seperti dimuat Daily Star. "Kadang-kadang dia bakal sangat agresif dan konfrontatif, dan langsung marah ketika ada seseorang yang ingin 'tos' minuman dengannya," imbuh dia. (Yus)
Baca juga:
Baca Juga
Kisah Tragis Sumarti dan Mujiasih di Hong Kong
Advertisement
Kata-kata Terakhir WNI Jesse Lorena Sebelum Dibunuh di Hong Kong