Ratusan Buruh Berdoa Bersama di Hong Kong untuk Sumarti & Seneng

Selain berdoa para buruh migran ini juga menggalang dana, yang nantinya akan diserahkan kepada keluarga korban di Indonesia.

oleh Rochmanuddin diperbarui 09 Nov 2014, 23:48 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2014, 23:48 WIB
Ratusan Buruh Berdoa Bersama di Hong Kong untuk Sumarti & Seneng
Selain berdoa para buruh migran ini juga menggalang dana, yang nantinya akan diserahkan kepada keluarga korban di Indonesia.

Liputan6.com, Hong Kong - Sekitar 200 pekerja migran menggelar doa bersama di Hong Kong ini untuk mendoakan 2 warga Indonesia yang menjadi korban pembunuhan sadis oleh Rurik Jutting, banker asal Inggris.

Dalam doa yang digelar di Taman Victoria, Hong Kong ini dibacakan pesan dari keluarga dan kawan-kawan korban pembunuhan ini, Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih.

"Saya merasa sangat terpukul. Saya masih tak percaya bahwa salah satu korban adalah sepupu saya sendiri," kata seorang perempuan bernama Jumiati, seperti dilansir BBC, Minggu (9/11/2014).

Menurut kantor berita AFP, selain berdoa para buruh migran ini juga menggalang dana sumbangan, yang nantinya akan diserahkan kepada keluarga korban di Indonesia.

2 WNI yakni Sumarti Ningsih alias Alice warga Cilacap, Jawa Tengah dan Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena warga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Keduanya diduga kuat dibunuh oleh bankir Inggris, Rurik Jutting. Keduanya ditemukan pada Sabtu 1 November lalu.

Mujiasih ditemukan tewas bersimbah darah dan tergeletak di lantai 13 apartemen milik Jutting. Sementara Sumarti ditemukan tak bernyawa di dalam koper dan sudah membusuk. Keduanya dikenal pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hong Kong.

Para aktivis mengatakan, para pembantu rumah tangga di Hong Kong menghadapi tantangan berat, yang membuat mereka rentan menjadi korban perlakukan buruk. Peraturan Hong Kong juga membuat mereka sulit berganti pekerjaan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya