Liputan6.com, Berlin - Sepak terjang dan kekejaman para pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Timur Tengah, membuat bergidik, sehingga memicu banyak negara terutama Barat dan Arab untuk memerangi mereka. Para anggota ISIS berasal dari beberapa negara, termasuk Eropa.
Di Jerman, misalnya. "Pemerintah Jerman sedang menyelidiki sekitar 300 orang yang diduga terlibat dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," beber Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas, seperti dikutip dari Welt am Sonntag, Minggu (30/11/2014).
"Jaksa Agung Jerman dan jaksa negara federal sedang melakukan penyelidikan terhadap sekitar 300 orang yang dituduh memiliki hubungan dengan ISIS," kata Menteri Kehakiman Jerman seperti dikutip oleh surat kabar Sputnik.
Pemerintah Finlandia juga menyatakan bahwa mereka kembali ke Finlandia diduga berjuang di daerah konflik, akan menjadi subyek dari penyelidikan kriminal mereka kembali. Kepala Keamanan Finlandia mengatakan, sekitar 50 warga kini sedang bertempur di Suriah.
Pekan lalu, Kepala Badan Keamanan dalam negeri Jerman Hans-Georg Maassen mengatakan kepada Welt am Sonntag bahwa setidaknya 60 warga Jerman tewas saat berperang untuk ISIS, dan menambahkan bahwa sekitar 550 warga negara Jerman baru-baru ini berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan konflik bersenjata itu.
Kelompok pemberontak ISIS telah memerangi pemerintah Suriah sejak 2012. Pada Juni 2014 kelompok ini memproklamirkan kekhalifahan di atas area yang luas yang disita di Irak dan Suriah.
Satu koalisi pimpinan Amerika Serikat saat ini sedang melakukan serangan udara terhadap pemberontak itu di kedua negara. Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Oktober 2014, sekitar 15 ribu warga dari 80 negara telah memasuki Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS atau kelompok-kelompok ekstremis lainnya sejak perang saudara Suriah pecah pada tahun 2011. (Ant/Ans)
Sekitar 300 Warga Jerman Diduga Pengikut ISIS
Menurut perkiraan PBB pada Oktober 2014, sekitar 15 ribu warga dari 80 negara telah memasuki Suriah dan Irak, bergabung dengan ISIS.
diperbarui 01 Des 2014, 05:01 WIBDiterbitkan 01 Des 2014, 05:01 WIB
Perang di Suriah dan Irak membawa dampak lintas batas negara dan benua. Globalisasi menunjukkan sisi kelamnya.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ahmad Dhani Hadiri Rapat Komisi X DPR-RI, Siang Jadi Dewan Malam Jadi Dewa
Saksikan Sinetron Saleha Episode Rabu 20 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
6 Fakta Inul Daratista Bongkar Penipuan OB, Uang Curian Dipakai Judi Online
KTT G20 Brasil, Prabowo Ungkap Indonesia Pindahkan Ibu Kota karena Permukaan Laut Naik
Bursa Incar Lebih Banyak Emiten Gabung IDX Net Zero Incubator pada 2025
Akuntansi Pemerintah Adalah: Sistem Pengelolaan Keuangan Negara yang Transparan dan Akuntabel
Ini 5 Dampak Terpilihnya Donald Trump ke Ekonomi Dunia
ASUS Vivobook S 14 OLED S5406, Sang Laptop Ringan dan Tipis yang Mudah Dibawa ke Mana Saja!
Kerja Marketing Adalah Kunci Sukses Bisnis: Panduan Lengkap
Doa Rosario Hari Selasa 26 November 2024, Lengkap Waktu Terbaik Membacanya
15 Tips Jualan di Instagram Paling Efektif untuk Pemula
Kata Kapolda Metro Soal Gugatan di PN Jaksel Terkait Kasus Firli Bahuri