Jelang Pemilu, 1 Polisi Tunisia Tewas Dipenggal Militan

Polisi Tunisia kini tengah memburu militan di perbatasan barat negara itu. Yang telah melakukan pemenggalan terhadap seorang petugas.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Des 2014, 07:48 WIB
Diterbitkan 02 Des 2014, 07:48 WIB
Polisi Tunisia. (Reuters)
Polisi Tunisia. (Reuters)

Liputan6.com, Tunis - Seorang polisi Tunisia menjadi korban sebuah kelompok militan di negara itu. Ia dipenggal dalam serangan di dekat perbatasan Aljazair.

"Polisi itu dan saudara laki-lakinya diculik dari mobil mereka di daerah Kef, Tunisia," jelas Juru bicara kementerian dalam negeri seperti dikutip dari BBC Selasa (2/12/2014).

Saudaranya dibebaskan kemudian, namun polisi itu dibunuh oleh penculiknya. Ia menjadi korban pemenggalan kelompok militan tersebut.

Serangan itu terjadi pada saat Tunisia tengah menyiapkan pemilihan presiden bulan ini, dalam tahap transisi menuju demokrasi.

Pemimpin partai sekuler Nidaa Tounes, Beji Caid Essebsi, akan menghadapi presiden sementara dan pegiat hak asasi manusia Moncef Marzouki.

Pemenang pemilihan presiden akan menjadi pemimpin pertama Tunisia yang dipilih secara bebas.

Buru Pelaku

Para analis mengatakan salah satu tantangan baru presiden adalah menangani ekstremisme Islamis yang berkembang sejak digulingkannya pemimpin otorieter, Zine El-Abedine Ben Ali.

Bulan lalu, lima aparat keamanan tewas dalam serangan oleh militan, juga di kawasan Kef.

"Para aparat mengejar mereka yang bertanggung jawab atas pemenggalan polisi," demikian ungkap kementerian dalam negeri.

Sejumlah pengamat menuturkan, Tunisia lebih baik dibandingkan negara-negara Arab lain yang juga mengalami pergolakan. Namun tahun lalu, militan Islamis dituding bertanggung jawab atas pembunuhan dua politisi sayap kiri. Kejadian tersebut juga menyebabkan krisis politik. (Tnt)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya