Liputan6.com, Yaman - Serangan kelompok militan terus berlangsung di berbagai kawasan. Setelah aksi 'hujan peluru' di sekolah Peshawar Pakistan, kini dilaporkan bom mobil meledak di Provinsi Bayda, Yaman.
15 di antaranya adalah anak-anak. Anak-anak itu sedang berada di dalam bus sekolah yang sedang melewati pos pemeriksaan yang dijaga kaum pemberontak Houthi Syiah, tatkala bom pertama meledak.
Bom kedua meledak tak lama sesudahnya di dekat rumah seorang tokoh Houthi, Abdullah Idris -- kelompok Syiah yang dipimpin oleh Sheikh Abdel-Malek al-Houthi. 10 orang meregang nyawa.
Para pemberontak menuding, pelakunya adalah kaum militan Al Qaida Semenanjung Arab (AQAP). Mereka sudah bertempur di Radaa sejak kaum Houthi mengambil alih kubu AQAP Oktober lalu, sebulan setelah mengambil alih ibu kota Sanaa.
"Para korban di bus semuanya adalah bocah perempuan yang baru pulang belajar di sekolah dasar setempat," demikian diungkap kalangan Houthi seperti dimuat BBC, Rabu (17/12/2014).
Kalangan Houthi tidak mengungkapkan apakah 10 orang yang tewas dalam serangan bom kedua, adalah anggota kelompok mereka atau para pejalan kaki biasa. Tidak jelas juga apakah orang yang rumahnya dibom, Abdullah Idris, termasuk salah satu korban.
Baca Juga
Kantor berita Reuters menyebutkan, serangan ke rumah Abdullah Idris kedua kalinya terjadi sejak Oktober.
Advertisement
Bulan lalu, serangan bom bunuh diri menewaskan puluhan orang yang sedang berkumpul di rumah seorang pemimpin adat di Radaa. (Tnt/Yus)