Liputan6.com, New York - Dunia musik berduka pada tanggal 8 Januari 1980. Pentolan grup musik The Beatles John Lennon tewas tertembak.
Dor... dor... dor... dor... Musisi rock Inggris itu ditembak empat kali di lorong pintu masuk bangunan dimana tinggal, The Dakota, New York, Amerika Serikat. Tembakan kelima yang diarahkan padanya meleset.
Pelakunya adalah Mark David Chapman. Penggemar berat The Beatles dan begitu kagum dengan pemikiran Lennon. Ia bahkan sempat meminta tanda tangan sang bintang yang dianggap menjadi terakhir darinya.
Saat penembakan terjadi, Lennon baru saja kembali dari Record Plant Studio dengan istrinya, Yoko Ono. Usai menggarap lagu berjudul 'Walking on Thin Ice' -- lagu featuring antara Ono dan Lennon diiringi gitar).
Dalam sebuah transkip tulisan asli Chapman yang dirilis di Inggris, disebutkan detail pembuhan suami dari Yoko Ono itu bahwa Chapman menembakkan lima peluru ke arah Lennon dari pistol 38 Special revolver.
Peluru pertama sempat meleset tepat di atas kepala pentolan The Beatles itu. Namun empat lainnya bersarang di tubuh Lennon yang saat itu baru keluar dari Limousin hendak menuju hotel The Dakota.
Dua peluru bersarang di punggunya dan dua lain bersarang di dada Lennon. Hingga sosoknya meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.
Meskipun Lennon tiba di rumah sakit tanpa detak jantung, tim dokter berusaha menyelamatkan nyawanya menggunakan berbagai prosedur medis. Transfusi darah dan pemicu jantung juga diusahakan untuk menyelamatkan jiwanya.
Lennon diumumkan meninggal di St. Luke's-Roosevelt Hospital Center.
Setelah stasiun berita lokal melaporkan kematian Lennon, orang-orang berkumpul di Roosevelt Hospital dan di depan The Dakota. Jenazah Lennon dikremasi (dibakar) pada hari Rabu, 10 Desember 1980, di Ferncliff Cemetery di Hartsdale, New York. Debu dari hasil kremasi diberikan pada Yoko Ono.
Dalam transkip tersebut Chapman juga meminta maaf atas tindakan bodohnya membunuh Lennon.
Chapman mengaku sangat menyesal dengan tindakannnya itu. Ia juga meminta maaf kepada jutaan penggemar The Beatles dan John Lennon.
Advertisement
Vonis Si Penembak
Setelah ditangkap tanpa perlawanan, Chapman digelandang ke kantor polisi. Setelah mengaku bersalah atas pembunuhan berencana itu, ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.
Chapman dipenjarakan di Attica State Prison sejak tahun 1981. Ia dipisahkan dari tahanan lain karena masalah kesehatannya.
Lalu ia menulis pada Ono Yoko, mencoba meminta maaf padanya dan menjelaskan tindakannya, namun Yoko Ono tak pernah menjawab.
Pada setiap 'hari pengampunan' yang jatuh tanggal 8 Desember, ia sempat memohon pembebasan bersyarat. Namun hal tersebut selalu ditolak.
Dilansir dari BBC, Dewan pembebasan bersyarat mengatakan pembunuhan musisi Inggris itu menghancurkan hati keluarga dan orang-orang yang mencintai korban. Sehingga
"Pembebasan Anda tidak akan sesuai dengan kesejahteraan masyarakat dan akan menurunkan keseriusan kejahatan ini serta mengurangi rasa hormat kepada hukum," kata dewan.
Demi mengenang sang musisi, Museum John Lennon dibuka pada tahun 2000. Bertempat di Saitama Super Arena di Saitama, Saitama, Jepang. Dua hari kemudian, Liverpool mengubah nama bandaranya menjadi Bandar Udara John Lennon Liverpool, dan mengambil motto 'Above us only sky' -- petikan lirik lagu pentolan The Beatles itu yang berjudul Imagine.
Tanggal 9 Oktober 2007, ulang tahun Lennon ke-67, Ono memutuskan untuk membuat tugu peringatan bernama Imagine Peace Tower. Terletak di pulau Videy, Islandia.
Setiap tahun, antara tanggal 9 Oktober dan 8 Desember, tugu tersebut menyalakan sinar lampu lurus ke langit. (Tnt)
Advertisement