ISIS Ancam Bunuh Obama di Gedung Putih

Obama sebelumnya mendesak Kongres AS untuk memberikannya kewenangan yang lebih besar demi membinasakan ISIS.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 28 Jan 2015, 16:40 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2015, 16:40 WIB
Barack Obama
Obama siapkan strategi baru untuk hancurkan ISIS

Liputan6.com, Washington DC- Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terus melancarkan ancaman kepada dunia internasional. Kali ini, Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang jadi sasaran. Salah satu milisi kelompok radikal tersebut mengancam akan membunuh Presiden ke-44 AS tersebut di kantor kepresidenan, Gedung Putih.

"Lihat saja Obama, kami akan datang ke Amerika," ujar seorang anggota ISIS dalam sebuah video, seperti dimuat Fox News, Rabu (28/1/2015). "Lihat saja nanti, kami akan memenggal leher Anda di Gedung Putih." imbuh dia.

Ancaman belum sampai di situ, anggota ISIS tersebut juga menyerukan bakal membuat kekacauan di Prancis dan Belgia. "Kami akan melakukan serangan bom mobil," begitu katanya.

Belum ada konfirmasi dari pihak Gedung Putih terkait ancaman tersebut. Obama saat ini tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke India. Pria Afrika-Amerika pertama yang menjadi Presiden AS itu sebelumnya mendesak Kongres AS untuk memberikannya kewenangan yang lebih besar demi membinasakan ISIS.

Obama sebelumnya juga meminta Kongres Amerika Serikat untuk menyetujui pengucuran dana sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 39 triliun untuk memerangi ISIS di tanah Irak dan Suriah

Dalam video yang berbeda, seorang algojo ISIS juga menyampaikan pesan ancaman untuk memenggal sandera asal Jepang bernama Kenji Goto dan pilot asal Yordania, Moaz al-Kasasbeh.

Kelompok yang mengklaim sebagai Daulah Islamiyah secara sepihak itu memberi tenggat waktu 24 jam kepada Jepang dan Yordania. Pemenggalan bakal dibatalkan jika Yordania membebaskan anggota Al Qaeda, Sajida al-Rishawi yang kini menjadi terpidana mati atas serangan pada 2005 silam yang menewaskan 60 orang.

Ancaman itu disampaikan dengan meminjam mulut sandera asal Jepang, Kenji Goto yang tampil dalam video, mengenakan baju oranye sambil memegang foto Moaz si sandera Yordania.

"Jika Pemerintah Yordania terlambat, berarti dia (Moaz) akan mati. Lalu disusul aku yang juga bakal mati. Saya cuma punya waktu 24 jam, sedangkan dia kurang dari itu. Tolong jangan biarkan kami mati," begitu kata-kata yang terdengar dari suara dalam video yang diyakini berasal dari Kenji Goto.

Selain meminta anggota Al-Qaeda dibebaskan, ISIS juga meminta tebusan sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun kepada Jepang. Tebusan itu telah diminta ISIS sebelum sandera Jepang lainnya dieksekusi. Lantaran tebusan tak dibayarkan setelah tenggat waktu, ISIS membunuh  Haruna Yukawa.

Menanggapi ancaman eksekusi Goto, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengecam keras ISIS. Dia menegaskan bahwa tindakan kelompok tersebut sangat biadab. Demikian yang dilansir BBC.

Dia mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan Pemerintah Yordania demi menyelamatkan Goto yang ditangkap ISIS saat hendak membuat film dokumenter di Suriah pada Oktober 2014 lalu. (Riz/Ein)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya