Liputan6.com, Jakarta - Meski tak memiliki kerja sama politik, Indonesia dan Republik China atau Taiwan memiliki hubungan erat di bidang ekonomi, juga budaya.
Seperti yang dialami mantan Direktur Informasi Pers Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taiwan, Tommy Lee. Ia mengaku terkesan dengan budaya Indonesia.
Pehobi fotografi itu juga jatuh cinta pada batik. "Kenapa batik? Karena saya nyaman, dan melalui batik saya bisa lebih tahu mengenai budaya Indonesia," kata dia dalam wawancara dengan Liputan6.com, Selasa 27 Januari 2015.
Tommy yang akan segera kembali ke Taiwan juga mengaku akan merindukan keramahan orang Indonesia. "Di sini, semua orang tersenyum," kata dia. "Yang juga berkesan bagi saya adalah makanan. Bukan hanya nasi goreng saya juga suka rendang."
Mengenakan batik khas Indonesia, Tommy Lee datang bersama penggantinya Tseng Wei-Ming alias Andy.
Andy yang baru beberapa hari berada di Jakarta berjanji akan berusaha sebaik mungkin melanjutkan kerja keras dari koleganya ini, untuk lebih mendekatkan 2 bangsa.
"Saya akan mengikuti saran kolega saya, Tommy, untuk makan makanan Indonesia dan jalan-jalan, serta berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia," kata dia. Tak lupa mencoba bus, kereta, angkot, bahkan ojek demi mengenal Indonesia lebih dekat.
Berikut wawancara lengkap Liputan6.com dengan dua orang pejabat TETO, Tommy Lee dan Tseng Wei-Ming alias Andy, tentang hubungan erat Indonesia-Taiwan yang penuh dinamikan, isu tenaga kerja Indonesia (TKI), juga kebijakan ketat pemerintah Indonesia terkait illegal fishing. Saksikan videonya: