Liputan6.com, Amman - Yordania berjanji membalas kematian pilotnya, Moaz al-Kasasbe, yang disandera militan ISIS. Setelah video eksekusi mati dengan cara membakar hidup-hidup beredar di dunia maya.
"Hukuman dan pembalasan kami akan sama besarnya dengan kehilangan yang dirasakan rakyat Yordania," kata juru bicara militer Mamdouh al-Ameri dalam tayangan televisi seperti dikutip dari VOA News, Rabu (4/2/2015).
Sementara itu, kantor-kantor berita mengutip sumber-sumber yang mengatakan Yordania akan segera mengeksekusi perempuan Irak yang sebelumnya diminta ISIS untuk dibebaskan. Ia adalah Sajida al-Rishawi, yang saat ini sedang menunggu hukuman mati atas perannya dalam sebuah pemboman bunuh diri pada 2005.
Berbicara dari Washington, Raja Yordania Abdullah II mengatakan pembunuhan pilot itu akan semakin menyatukan negaranya. Ia juga akan mempersingkat lawatan ke Amerika untuk pulang ke Amman, yang kini ramai dengan warga turun ke jalan untuk mengecam pembunuhan pilot itu.
"Saya ingin melihat tubuh Sajida dibakar dan semua teroris lainnya di penjara Yordania ... cuma dengan cara itu akan setimpal," kata seorang pegawai pemerintah Abdullah al-Majali, di antara puluhan demonstran seperti dikutip dari Reuters.
Kerabat Moaz juga ikut berkumpul dan mendesak aksi balas dendam untuk mereka.
Video eksekusi mati dan gambar-gambar eksekusi mati pilot Moaz al-Kasasbe dirilis hari Selasa. Tetapi televisi pemerintah Yordania mengatakan si pilot dibunuh tanggal 3 Januari.
Militan ISIS menyandera pilot itu setelah pesawatnya jatuh di daerah kekuasaan kelompok itu di Suriah.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan, jika terbukti asli, video itu merupakan satu lagi indikasi akan kekejian dan kebiadaban militan itu.
Obama menambahkan video itu akan meningkatkan kewaspadaan dan tekad koalisi pimpinan Amerika untuk melemahkan dan pada akhirnya menumpas kelompok yang telah menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah.
Advertisement
Pemimpin di seluruh dunia menyuarakan kemarahan atas pembunuhan brutal. "Hal ini tidak bisa dimengerti bagaimana manusia mampu seperti tindakan kejam," kata Kanselir Jerman Angela Merkel.
ISIS sebelumnya telah merilis video yang menunjukkan pemenggalan lima orang warga AS dan Inggris. Lalu menewaskan dua tawanan Jepang dengan cara yang sama.
ISIS muncul dari Al Qaeda di Irak yang lalu merambah ke Suriah, telah menewaskan 200.000 orang sejak 2011.
Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, pada hari Selasa juga dilaporkan 51 warga sipil, termasuk anak-anak, telah dibunuh oleh serangan angkatan udara Suriah beberapa hari terakhir. (Tnt/Yus)