Liputan6.com, Taipei - Di antara 'belantara' gedung-gedung tinggi di New Taipei City, Taiwan, Liao Chien-tsung (42) membawa pesawat TransAsia GE235 yang dikemudikannya jatuh di perairan Sungai Keelung. Alih-alih menabrak apartemen dan gedung-gedung tinggi di kota itu.
Pilihan sang pilot itu pun mendapatkan pujian. Liao Chien-tsung kini disanjung sebagai pahlawan.
"Dia benar-benar mencoba semua yang dia bisa," kata Walikota Taipei Ko Wen-je dengan suara pecah dan terisak, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (5/2/2015).
Pujian lain untuk Liao Chien-tsung disuarakan oleh Chris Lin, adik salah satu korban selamat.
"Aksi pilot menyelamatkan nyawa banyak orang. Saya sendiri adalah seorang pilot dan saya cukup tahu soal langkah apa yang diperlukan dalam situasi semacam itu," ujar Chris.
Pujian lain diutarakan analis penerbangan Hong Kong, Daniel Tsang. Menurut Daniel, langkah pilot Liao sangat berani.
"Berdasarkan jalur penerbangan, pilot menyimpang dan mencoba untuk menghindari rintangan. Pilot rupanya sengaja menghindari korban lebih banyak. Itu adalah langkah yang sangat berani," tutur Daniel seperti dikutip dari The Irish Times.
Namun begitu, pengamat kedirgantaraan Geoffrey Thomas menyatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah sang pilot mengambil pilihan itu karena memang berniat untuk mengurangi korban atau tidak.
"Kita harus menunggu hasil rekaman suara di kokpit dan data penerbangan pesawat," ujar Thomas.
Hingga saat ini tercatat ada 32 korban meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat TransAsia GE235, termasuk pilot dan kopilot. Sedangkan 11 lainnya dinyatakan hilang. 60 Penyelam diterjunkan untuk membantu pencarian korban pesawat nahas yang jatuh pada 4 Februari 2015 itu. (Ndy/Sss)