Liputan6.com, Jakarta- Meski keindahan laut Indonesia terkenal ke penjuru dunia, namun ternyata prestasi negara maritim ini akan keamanan laut masih dipertanyakan. Laman Science mempublikasikan sebuah hasil riset yang dilakukan oleh lembaga Motherjones.com mengenai penyumbang polusi laut terbesar di dunia. Hasilnya, Indonesia menempati posisi kedua setelah Tiongkok.
Polusi plastik di lautan kini memasuki taraf yang menguatirkan. Tahun 2010, sebuah riset menemukan bahwa polusi plastik di lautan kini beratnya mencapai 4,8 dan 12,7 juta metrik ton (Sekitar 21 miliar hingga 56 miliar kilogram). Jumlah tersebut sekitar 1,3 kali dari berat Piramida Agung di Giza.
Penelitian yang dipimpin oleh Jenna Jambeck, seorang insinyur lingkungan dari University of Georgia mengemukakan bahwa penelitian ini menggabungkan data generasi per kapita limbah masing-masing negara, ukuran populasi tinggal dalam radius 50 kilometer dari laut, persentase sampah plastik harian, dan persentase sampah plastik yang dibuang. Hasilnya, negara Tiongkok menghasilkan sampah yang dibuang ke laut sebanyak hampir 5 miliar pon atau 10 miliar kilogram. Sementara Indonesia, yang menempati posisi kedua, diperkirakan menghasilkan sampah plastik yang dibuang ke laut sebanyak hampir 2 miliar pon atau 4 miliar kilogram.
Laman Business Mirror, Senin (16/2/2015) mengemukakan bahwa penelitian ini mengungkapkan tak hanya keindahan laut dan populasinya saja yang akan punah akibat polusi sampah plastik ini. Penelitian ini dipublikasikan untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam meminimalisir penggunaan barang plastik dan bahan plastik, juga membuang sampah plastik yang sulit didaur ulang. (Liz)