Janda Korban ISIS: Tangkap 'Jihadi John' Hidup-hidup...

Anak perempuan David Haines menyambut baik kabar dikenalinya pria bertopeng tersebut. Sementara sang ibu ingin 'Jihadi John' diadili.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Feb 2015, 18:46 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2015, 18:46 WIB
Janda korban ISIS: Tangkap 'Jihadi John' Hidup-hidup ...
Anak perempuan David Haines menyambut baik kabar dikenalinya pria bertopeng tersebut. Sementara sang ibu ingin 'Jihadi John' diadili.

Liputan6.com, London - Janda pekerja kemanusiaan Inggris, David Haines, yang tewas dibunuh oleh anggota kelompok militan ISIS yang dikenal dengan nama 'Jihad John', meminta pelaku ditangkap hidup-hidup.

"Hal terakhir yang saya inginkan untuk orang yang membunuh suami saya, seorang pekerja bantuan Inggris David Haines, adalah bukan 'kematian terhormat'," ucap Dragana Haines seperti dikutip dari BBC, Jumat (27/2/2015).

Militan, yang muncul dalam sejumlah video pemenggalan para sandera Barat, diidentifikasi sebagai Mohammed Emwazi, seorang warga Inggris kelahiran Kuwait.

Polisi Inggris sejauh ini masih enggan memberikan komentar, berkaitan dengan penyelidikan yang tengah dilakukan.

Emwazi, yang berusia sekitar 20-an dan sebelumnya dikenali oleh badan intelijen Inggris, pertama kali muncul dalam sebuah video Agustus lalu, ketika dia membunuh wartawan AS James Foley.

Dia kemudian diduga muncul dalam video pemenggalan pekerja kemanusiaan Inggris David Haines, wartawan AS Steven Sotloff, sopir taksi Inggris Alan Henning, dan pekerja bantuan Amerika Abdul-Rahman Kassig, yang juga dikenal sebagai Peter.

"Saya berharap dia dapat ditangkap hidup-hidup, dan tidak tewas dengan cara 'terhormat' dengan dibunuh dalam sebuah aksi. Saya rasa dia harus mendapatkan hukuman, tetapi bukan dengan cara seperti itu," tambah dia.

Meski demikian anak perempuan Haines, Bethany, menyambut baik kabar dikenalinya pria bertopeng tersebut, dan mengatakan kepada ITV News: "Saya pikir semua keluarga akan merasa lega setelah melihat peluru di antara matanya"

Seorang juru bicara keluarga Steven Sotloff mengatakan, "Kami ingin duduk di ruang sidang, mengawasinya dihukum dan melihat dia dikirim ke penjara yang dijaga dengan super ketat." (Tnt/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya