Liputan6.com, Seoul - Hubungan dua Korea kembali ke titik tegang. Korut dilaporkan menembakkan 2 rudal balistik ke Laut Timur. Demikian disampaikan pejabat Kementerian Pertahanan Korsel.
Rudal ditembakkan dari pantai barat Korea Utara ke laut yang juga dikenal sebagai Laut Jepang itu pada Senin (2/3/2015) sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
Kedua rudal ditembakkan dari area dekat Kota Nampo, yang terletak sekitar 60 kilometer barat daya Pyongyang. Dua proyektil diperkirakan terbang sejauh 490 kilometer sebelum jatuh ke laut di timur Semenanjung Korea.
"Berdasarkan kecepatan, altitude, dan jarak, dua rudal tersebut diperkirakan jenis Scud-Cs," demikian menurut pejabat Korsel yang tak mau namanya disebutkan seperti dimuat CNN, hari ini.
Bukan tanpa alasan rudal ditembakkan pihak Kim Jong-un. Momentumnya bertepatan dengan latihan militer gabungan tahunan antara Korsel dan Amerika Serikat -- yang menyebutnya sebagai 'latihan non-provokatif' yang dianggap penting untuk mempertahankan Korea Selatan.
Latihan yang diberi nama 'Foal Eagle and Key Reserve' sudah lama memicu ketegangan antara pihak Selatan dan Utara.
Kantor berita Korut, KCNA, mengecam latihan gabungan tersebut. Menudingnya sebagai 'kedok' AS dan Korsel untuk menutupi plot invasi mendadak ke negaranya.
"Situasi di Semenanjung Korea sekali lagi di ambang perang," demikian disiarkan KCNA. "Militer Korut tak akan pernah menjadi penonton pasif dalam situasi memprihatinkan tersebut."
Pihak Korut pada 24 Februari 2015 lalu telah diberi tahu bahwa latihan gabungan akan dilaksanakan. Demikian ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok.
"Korut sebelumnya juga menembakkan proyektil, reaksi yang mirip dengan ini," kata dia. "Dalam beberapa kesempatan, mereka menambakkan proyektil dari pantai barat ke laut lepas di timur Semenanjung Korea."
Kim menambahkan, Korut menembakkan sekitar 90 rudal balistik dan roket selama latihan gabungan Foal Eagle and Key Resolve tahun 2014 lalu.
"Militer kami secara tegas memperingatkan militer Korut atas tindakan provokatif dan sembrono tersebut. Kami akan tegas dan kuat menanggapi provokasi Korea Utara melalui pengerahan kekuatan pertahanan yang solid." (Ein/Tnt)