Liputan6.com, Delhi - Satu dari 5 terpidana blak-blakan soal kasus perkosaan brutal yang dilakukan mereka terhadap seorang gadis di bus India pada 16 Desember 2012 malam silam.
Dalam wawancara dengan BBC di sel penjara, Mukesh Singh -- nama terpidana itu -- menuding korban yang bersalah, bukan ia dan teman-temannya. Menurut dia, korban telah melakukan kesalahan dengan keluar pada malam hari dan berpakaian yang tidak seharusnya.
Sehingga, kata pemerkosa itu, ia dan teman-temannya secara 'spontan' melakukan perbuatan biadab itu kepada korban yang tewas beberapa hari kemudian setelah menjalani perawatan.
"Perempuan yang bertanggung jawab atas pemerkosaan, daripada laki-laki. Laki-laki dan perempuan tak setara," ujar Mukesh Singh, seperti dimuat BBC, Selasa (3/3/2015).
"Perempuan harusnya diam di rumah, melakukan pekerjaan di rumah. Tidak berkeliaran di diskotek dan bar dan memakai pakaian yang tak pantas. Menurutku, hanya ada sekitar 20 persen perempuan yang baik," imbuh dia.
Kejadian terjadi di dalam bus kota. Ketika itu, korban berinisial J tengah dalam perjalanan pulang dari nonton bioskop bersama teman prianya di Delhi.
Tiba-tiba, 5 pria, termasuk Mukesh Singh yang merupakan sopir bus menyerang J dan temannya. J langsung diperkosa dan teman lelakinya dipukuli secara sadis. J meninggal beberapa hari kemudian. Sedangkan sang teman pria terluka parah dan kini sudah siuman.
Para pelaku kemudian dijatuhi hukuman gantung oleh Pengadilan India lantaran dinyatakan bersalah atas pemerkosaan. Namun Mukesh Singh berkilah dirinya tak bersalah. Dia mengatakan, jika J tak melawan, maka kelompoknya tak akan melakukan kekerasan.
"Harusnya dia (J) tak melawan. Sehingga kita tak berbuat lebih kasar. Hukuman mati ini justru membuat para wanita di India semakin terancam. Para pelaku kini tak akan membiarkan korban hidup dan bakal menghabisinya," cetus Mukesh Singh.
Menanggapi pernyataan dari orang yang memperkosa anaknya, ibu dari J geram. Dia tak habis pikir kenapa para penjahat itu bisa menuding korban yang bersalah.
"Harusnya mereka yang dipertanyakan, kenapa bisa tega melakukan hal ini. Harusnya tidak begitu."
Sementara, ayah J menegaskan kematian anaknya telah menyalakan obor kemarahan rakyat India kepada para penjahat perkosaan yang kerap melakukan aksinya. Memang, usai J tewas, aksi demonstrasi memenuhi hampir seluruh jalan, menuntut pemerintah untuk tegas menghukum para pemerkosa.
Dan pada akhirnya, pemerintah India memenuhi permintaan tersebut, dengan menjatuhkan hukuman mati kepada kelima pelaku pemerkosa sadis terhadap J di bus. Mereka kini tinggal menanti eksekusi. (Riz/Ans)
Pemerkosa Sadis di Bus Salahkan Korban karena Salah Berpakaian
Para pelaku dijatuhi hukuman gantung oleh Pengadilan India lantaran dinyatakan bersalah atas perkosaan sadis di dalam bus pada malam hari.
Diperbarui 03 Mar 2015, 20:22 WIBDiterbitkan 03 Mar 2015, 20:22 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Membuat Mi Bangladesh, Mudah dengan Bahan-bahan Terjangkau
Hasil Swiss Open 2025: Lolos ke Perempat Final, Putri KW Sempat Kesulitan Kalahkan Wakil India
Gempa Hari Ini Kamis 20 Maret 2025: Guncang Tapanuli Utara hingga Kolaka Timur
Doa Selesai Sholat Fardhu, Baca untuk Menyempurnakan Ibadah
Seorang Warga Sipil Jadi Tersangka dalam Kasus Tewasnya 3 Polisi di Way Kanan
Tips Mudik Lebaran Aman dan Maksimal dengan WhatsApp!
Manchester City Siap Lepas Gelandang Bintang di Bursa Transfer Musim Panas
Hak Mahasiswa Dibatasi? Dugaan Intimidasi di Kampus UBM Gorontalo Jadi Sorotan
Salat Dhuha untuk Rezeki: Panduan Lengkap Waktu, Niat, dan Doa
Jadwal Konser BABYMONSTER di Jakarta: Siap-Siap untuk Momen Tak Terlupakan
Ini 7 Makanan yang Harus Dihindari agar Tidak Asam Urat, Setop Jadikan Sayuran Hijau Kambing Hitam!
Memahami Arti Entrepreneur dan Perannya dalam Ekonomi Modern, Penting Diketahui bagi Calon Pengusaha