Pengancam Bom Kedubes AS di Tokyo Ditangkap

Ancaman terhadap Caroline Kennedy terjadi minggu setelah Duta Besar AS untuk Korea Selatan Mark Lippert diserang dengan pisau.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Mar 2015, 11:29 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 11:29 WIB
Polisi Tangkap Pria Pengancam Bom Kedubes AS di Tokyo
Ancaman terhadap Caroline Kennedy terjadi minggu setelah Duta Besar AS untuk Korea Selatan Mark Lippert diserang dengan pisau.... Selengkapnya

Liputan6.com, Tokyo - Polisi menangkap pria berusia 52 tahun asal Okinawa, Jepang yang mengaku berniat mengebom Kedutaan Besar AS di Tokyo awal Maret lalu. Ia mengatakan, tiga kali menghubungi pihak Kedubes. Pangkalan marinir AS Camp Schwab juga diklaim jadi targetnya.

Polisi menganggap serius ancaman tersebut. Apalagi, sebelumnya ada ancaman pembunuhan yang dialamatkan pada Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang, Caroline Kennedy.

"Kendati demikian, belum diketahui pasti apakah pria yang ditangkap terkait dengan ancaman pembunuhan terhadap Duta Besar AS untuk Jepang, Caroline Kennedy," ucap salah satu polisi metropolitan Tokyo seperti dikutip dari CNN, Jumat (20/3/2015).

TV Asahi Jepang melaporkan, polisi sedang menyelidiki 30 panggilan yang ditujukan kepada Kedutaan Besar AS di Jepang sejak bulan Februari yang terkait ancaman pembunuhan Kennedy.

Laporan tentang panggilan telepon bernada teror muncul saat Ibu Negara AS Michelle Obama melakukan kunjungan beberapa hari di Jepang. Ancaman terhadap Caroline Kennedy terjadi sepekan setelah Duta Besar AS untuk Korea Selatan Mark Lippert diserang dengan pisau di Seoul.

Caroline Kennedy adalah anak perempuan mantan Presiden AS John F Kennedy dan ditunjuk menjadi duta besar untuk Jepang pada bulan November 2013.

Kedutaan AS di Tokyo dilaporkan menerima sejumlah panggilan telepon berisi ancaman pembunuhan bulan lalu dari seseorang yang berbahasa Inggris. Konsul Jenderal Amerika Alfred Magleby di Pulau Okinawa juga menjadi sasaran.

Sejauh ini, pihak kepolisian Tokyo dan kedutaan menolak berkomentar. (Tnt/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya