Liputan6.com, Virginia - Pemilihan Umum di Amerika Serikat (AS) baru akan digelar pada 2016. Namun, seorang politisi Partai Republik telah menyatakan kesediaannya menjadi calon pengganti Barack Obama.
Namanya adalah Ted Cruz. Jika ia jadi bertarung dalam pemilu, apalagi menang, maka sejarah baru bakal tercipta.
Ia akan menjadi Presiden atau capres pertama keturunan Kuba. Hal ini sangatlah menarik. Pasalnya, AS-Kuba kerap berseteru. Bahkan, Negeri Paman Sam sampai harus menjatuhkan embargo ekonomi ke negara yang pernah dipimpin Fidel Castro tersebut.
Cruz yang kelahiran Kanada itu mendeklarasikan pencalonannya di Liberty University, Virginia. Dalam pidatonya, Cruz bercita-cita membuat AS lebih hebat dari yang pernah dicapai sebelumnya.
"Generasi baru kubu konservatif yang berani akan membuat AS menjadi lebih besar lagi," kata Cruz seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (24/3/2015).
Cruz bukan 'anak bawang' di dunia politik AS. Dia merupakan figur berpengalaman yang disebut-sebut sebagai politisi paling dinamis di AS setelah Barack Obama.
Saat ini, Cruz memegang jabatan penting di senat AS sebagai senator dari negara bagian Texas.
Di samping dunia politik AS, Cruz adalah pengacara tersohor dengan segudang prestasi. Dari sembilan kasus yang pernah ditanganinya di tingkat mahkamah agung, sarjana hukum dari Universitas Princeton itu memenangi 5 di antaranya.
Meski cukup diunggulkan, jalan Cruz jadi capres dari Partai Republik dipastikan tidak mudah. Dia harus mengalahkan kurang lebih 20 orang saingannya dalam konvensi presiden Partai Republik menyambut Pilpres 2016.
Selain keturunan Kuba, hal unik lain yang ada pada Cruz ialah ia lahir di Kanada dan sempat menjadi warga negara negeri itu. Namun, dalam suatu kesempatan Cruz menyatakan, fakta tersebut bukan masalah. Karena dia sudah sejak lama mencabut kewarganegaraan Kanada dan memilih menjadi warga AS seutuhnya. (Ger/Ein)