Dahsyatnya Penampakan Topan Maysak dari Luar Angkasa

"Tampak seperti lubang hitam dalam film-film fiksi-ilmiah," tulis Virts di Facebook-nya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Apr 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2015, 19:00 WIB
Dahsyatnya Penampakan Topan Maysak dari Luar Angkasa
Penampakan Topan Maysak. (Samantha Cristoforetti/Facebook).

Liputan6.com, Manila - Cuaca buruk tengah menghantui warga Filipina, Topan Maysak bergerak menuju kawasan itu. Diperkirakan angin kencang itu mencapai wilayah daratan di negara kepulauan tersebut, pada akhir pekan atau saat libur Paskah.

Dahsyatnya angin topan yang dalam bahasa Jepang disebut 'taifun', saat bergerak melintasi Barat Laut Pasifik menuju ke Filipina, diabadikan oleh astronot Italia, Samantha Cristoforetti. Ia mengambil gambar tersebut dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), ketika melintasi Pasifik.

Dari ISS, para astronot NASA dapat melihat bagaimana dahsyatnya badai yang sebelumnya memporak-porandakan negara kepulauan Federasi Mikronesia (FSM). Di mana 5 orang dilaporkan tewas.

Setelah foto-foto itu diambil, Cristoforetti kemudian mengunggah foto-fotonya ke laman Facebooknya. Astronot NASA lain yang ada di ISS, Terry Virts, tak ketinggalan menulis postingan di akun Twitternya.

"Melihat langsung pusat topan itu -- merupakan yang terbesar yang pernah saya lihat. Tampak seperti lubang hitam (black hole) dalam film-film fiksi-ilmiah," tulis Virts seperti dikutip dari ABC News, Kamis (2/4/2015).



Sementara itu, pihak berwenang di Negara Federasi Mikronesia -- yang terdiri atas 607 pulau-pulau kecil yang tersebar di areal sepanjang 2.500 km, menjelaskan bahwa informasi kerusakan akibat badai ini masih terus dikumpulkan. Di kepulauan Yap misalnya, dilaporkan terumbu karang Ulithi rusak setelah diterjang angin dengan kecepatan 300 kilometer per jam.

Staf kepresidenan FSM, Marcellus Akapito mengatakan, sekitar 80 persen kepulauan Chuuk dilaporkan rusak. Chuuk adalah pulau yang pertama diterjang Topan Maysak ini. "Dampaknya di kepulauan ini sangat dahsyat," kata Akapito.

"Pasokan makanan,  listrik, dan tempat tinggal, menjadi perhatian kami. Makanya sekarang kami menuju ke lokasi itu," tambah Akapito.

Menurut perkiraan Badan Meteorologi di Guam, hingga Jumat 3 April 2015, Topan Maysak masih berada dalam kategori 'Super Topan'.



Kendati demikian, kekuatannya diperkirakan menurun hingga kategori kedua, begitu mencapai wilayah daratan yang sama. Dengan kecepatan sekitar 175 km per jam. (Tnt/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya