Selain WNI, Indonesia Juga Evakuasi WN AS dan Inggris dari Yaman

WN Inggris dan AS tersebut ikut dalam rombongan 47 WNI yang baru keluar dari Yaman 7 April 2015 malam.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Apr 2015, 14:30 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2015, 14:30 WIB
 Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Arrmanatha Nasir. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali mengulurkan bantuannya untuk mengevakuasi warga negara asing dari Yaman. Kali ini warga negara asing yang dikeluarkan dari negara berkecamuk itu, berasal dari 2 negara besar dunia Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Dari keterangan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, WN Inggris dan AS tersebut ikut dalam rombongan 47 WNI yang baru keluar dari Yaman kemarin malam, 7 April 2015. Mereka saat ini berada di Salalah, Oman.

"Rombongan 47 orang keluar Yaman dari Tarim menuju Salalah semalam," kata Arrmantha kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (8/4/2015).

"Rombongan terdiri dari 43 WNI dan 4 WNA, 2 dari Inggris dan 2 Amerika Serikat," jelas pria yang kerap di sapa Tata ini.
 
Sementara di Tarim, masih ada ratusan WNI yang masih belum terevakuasi. Namun proses lanjutan pengungsian warga dari Tarim dipastikan akan segera berlanjut. Sebab sekitar 300 WNI telah bersedia dibawa keluar dari negara yang masih bergelut dengan perselisihan ini.

"Terdaftar saat ini sekitar 300 WNI yang bersedia untuk di evakuasi di Tarim," ujar Tata.

Sebelumnya padai kesempatan berbeda, Menlu Retno Marsudi mengatakan telah memberikan bantuan evakuasi pada 5 negara.

"Banyak negara yang meminta bantuan. Pertama Thailand, Filipina, lalu dari Latvia, termasuk juga India dan Sri Lanka juga minta," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantornya, Senin 6 April.

Retno menjelaskan, bantuan kepada WNA diberikan dengan dasar yang jelas. Semua negara itu sudah punya perjanjian dengan Indonesia. "Jadi ada kesepakatan. Kalau memang memungkinkan kita bantu," tandas mantan Dubes RI untuk Belanda ini. (Tnt/Mut)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya