Liputan6.com, Berlin - Hari ini 70 Tahun silam, merupakan hari bahagia bagi diktator bengis Adolf Hitler dan kekasih hatinya, Eva Braun. Mereka menikah di sebuah bunker di Reichskanzlei -- kantor Kanselir Jerman.
Di balik kekejaman dan ambisi Adolf Hitler, ia ternyata menyimpan secuil relung hatinya untuk perasaan cinta. Kepada seorang perempuan manis berambut ikal, Eva Braun, kekasih yang menemaninya hingga akhir hayat.
2 sejoli yang beda usia 20 tahun itu sudah hidup bersama selama bertahun-tahun. Mereka menjalani kisah cinta selama beberapa tahun.
Hitler bertemu Eva, saat perempuan kelahiran Munchen itu berusia 17 tahun. Kala itu, ia bekerja sebagai asisten Heinrich Hoffmann, fotografer asal Munich yang kemudian menjadi kamerawan pribadi Sang Fuhrer.
"Kehidupan cinta dan seksual mereka seperti laiknya pasangan normal lainnya," ungkap sejarawan Anna Maria Sigmund yang menulis buku "The Women of the Nazis".
Hitler menyembunyikan keberadaan Eva selama masa kepemimpinannya kepada rakyat Jerman. Untuk menguatkan mitos bahwa ia "menikahi bangsa dan negaranya".
Eva hanya diperkenalkan ke orang-orang dekatnya, di lingkaran dalam, pada acara yang digelar di rumah peristirahatannya di Berchtesgaden, Alpin atau apartemennya di Berlin.
Pada 29 April 1945, sejoli itu menyatukan cinta mereka di tempat persembunyian bawah tanah.
Eva menikahi Hitler kurang dari 40 jam. Sehari setelah menikah, 30 April 1945, pemimpin Nazi itu bunuh diri bersama di dalam bunker. Eva Braun yang kala itu berusia 33 tahun menelan kapsul sianida, Hitler menembak kepalanya. Kisah cinta keduanya pun berakhir sampai di situ.
Dan seperti Hitler, tak diketahui di mana makam Eva berada. Jasad keduanya diduga kuat dibakar Tentara Merah, Uni Soviet beberapa saat setelah ditemukan tergeletak di sebuah sofa di dalam bunker.
Pada tanggal yang sama tahun pada 2011, acara pernikahan besar-besaran juga tengah digelar. Duke of Cambridge Pangeran William menikahi Kate Middleton. Keduanya bertemu pada tahun 2001 dan bertunangan pada 20 Oktober 2010. Hubungan mereka baru diumumkan ke publik pada 16 November tahun 2010.
Di belahan bumi lain pada 29 April 1991, terjadi musibah topan hebat di Chittagong, Bangladesh. Terjangan angin superkencang itu dilaporkan menewaskan setidaknya 138.000 jiwa. (Tnt)
Advertisement