Restoran Diduga Sajikan Daging Manusia Digerebek, 10 Orang Ditahan

Penduduk setempat melapor ada sesuatu mencurigakan di dalam dapur restoran itu. Polisi menemukan kepala manusia yang masih berlumur darah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Jul 2020, 15:03 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2015, 10:25 WIB
Restoran Penyaji Daging Manusia Digerebek, 10 Orang Ditahan
Ilustrasi menu daging di restoran. (Alamy/Daily Mail)

Liputan6.com, Abuja - Restoran di Nigeria dilaporkan ditutup pihak berwenang, setelah diduga memasak dan menyajikan daging manusia kepada para pelanggannya. Hal itu terungkap dari informasi penduduk setempat, yang melapor pada polisi bahwa ada sesuatu mencurigakan dan mengerikan di dalam dapur restoran itu.

Seorang pendeta lokal yang makan di restoran yang berada di Provinsi Anambra, Nigeria juga mengeluhkan harga makanan yang disajikan di sana.

Si pendeta mengaku disodori tagihan 700 Naira sekitar 2,20 pound sterling atau sekitar 45 ribu. Harga tak biasa untuk makanan di Nigeria.

Berdasarkan informasi tersebut, polisi menggerebek restoran di hotel itu. Mereka kemudian menemukan penemuan mengerikan, yakni kepala manusia yang masih berlumuran darah dalam kantong plastik.

Dalam penggerebekan itu, polisi juga menemukan berbagai senjata, termasuk granat. Sepuluh orang pun ditangkap terkait kasus tersebut.

Setelah itu, muncul pengakuan mengejutkan dari orang-orang yang pernah menyantap makanan di restoran hotel tersebut.

"Pelayan restoran melihat reaksiku terkejut ketika harus membayar mahal makanan yang kupesan, ia mengatakan kepadaku karena sepotong kecil daging yang disajikan berkualitas tinggi," ucap si pendeta seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (17/5/2015).

"Aku tidak tahu aku telah disajikan dengan daging manusia, dan itu terlalu mahal," tambah si pendeta.

Seorang warga juga mengaku lega dengan langkah yang diambil polisi.

"Aku tak kaget dengan penemuan mengejutkan itu... Setiap kali aku pergi ke pasar, aku mengamati ada kegiatan mencurigakan terjadi di hotel tersebut."

"Orang-orang yang berpakaian tak pernah bersih dan terlihat aneh kerap keluar-masuk hotel, membuatku sangat curiga dengan kegiatan yang mereka lakukan," ucap warga yang tak disebutkan identitasnya itu.

Namun, pemilik hotel, Bonaventure Mokwe membantah hotelnya menyajikan daging manusia. Ia menyatakan, kasus ini muncul karena ada perselisihan tentang parkir motor antara dia dan beberapa penduduk asli Onitsha.

Menurut Mokwe, saingan bisnisnya menanam dua tengkorak busuk (serta senapan dan peluru) di salah satu kamar hotelnya, dan desas-desus tentang daging manusia yang dilayani para tamu adalah alasan palsu agar polisi bisa menggerebek hotel, menangkap Mokwe, mengadilinya untuk pembunuhan, dan akhirnya menghancurkan hotelnya. (Tnt/Mut)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya