Liputan6.com, Kolombia - Longsor melanda Provinsi Antioquia di barat laut Kolombia. Pihak berwenang melaporkan lebih dari 50 orang tewas akibat musibah tersebut.
"Pemerintah tidak tahu berapa banyak orang yang masih hilang," kata Presiden Juan Manuel Santos seperti dikutip dari BBC, Selasa (19/5/2015).
Bencana longsor bermula dari hujan lebat yang menyebabkan Sungai Liboriana di Kota Salgar meluap. Banyak desa di Santa Margarita, barat daya Ibukota Provinsi Medellin, tersapu ketika tanah ambrol terjadi pada Senin 18 Mei pagi waktu setempat.
"Ketika aku merasa rumahku bergetar, kami bergegas keluar. Namun saat aku dan keluargaku keluar, tanah longsor terjadi, kami terjebak di tengah-tengahnya. Ada tanah dari kedua sisi rumah kami," ujar salah satu penduduk, Jorge Quintero menggambarkan musibah tersebut.
Baca Juga
Di tengah nestapa itu, Quintero dan keluarganya pun selamat seperti mendapatkan keajaiban dari Tuhan.
"Aku mengatakan kepada istriku untuk berpegangan tangan dan berharap kepada Tuhan agar menyelamatkan kami. Dan aku tahu dia mengulurkan tangan-Nya, terbukti kami masih hidup meski ketakutan," sambung Quintero.
Advertisement
Penyelamatan
Tim penyelamat dan warga telah berkumpul untuk menggali melalui timbunan longsor, berharap menemukan korban selamat.
Setelah mengunjungi lokasi bencana, Presiden Santos mengumumkan keadaan darurat dan berjanji untuk membangun kembali rumah-rumah.
Lumpur, batu dan pohon batang menghancurkan banyak rumah di lingkungan miskin yang berada dekat dengan sungai.
"Kita tidak bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, dan sangat menyesalkan musibah ini. Kami akan mendukung keluarga (korban)," kata Santos. "Tapi kami harus kuat menghadapi tragedi ini, dengan keberanian dan ketabahan."
"Prioritas saat ini adalah rumah sakit," jelas Presiden Santos.
Bencana longsor ini juga menyebabkan layanan gas dan listrik di kota itu diputus untuk sementara waktu. Demi mencegah jatuhnya korban.
Sejauh ini, Angkatan Udara Kolombia dan polisi sudah menurunkan helikopter ke daerah bencana. Lebih dari 160 tentara juga dikerahkan dalam upaya darurat itu.
Sekitar 100 orang telah dievakuasi dari daerah rawan longsor di sekitarnya. "Ini tragedi yang sangat besar," kata pejabat setempat, Zulma Osorio. (Tnt/Mut)