Kemlu Proses Pemulangan 49 Jemaah Umrah yang Tertahan di Saudi

Sebanyak 49 jemaah umrah diketahui tertahan di Hotel At Tahliah, Jeddah, Arab Saudi. Tak jelas kapan mereka pulang.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 21 Mei 2015, 19:13 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2015, 19:13 WIB
Kantor biro umrah dan haji Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI)
Kantor biro umrah dan haji Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI) sudah tutup (Liputan6.com/Naomi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu), merespons kabar mengenai adanya 49 jemaah umrah Indonesia yang tertahan di Arab Saudi. Kemlu menyatakan mereka tengah memproses pemulangan mereka.

"Kalau mereka sudah bisa kita pulangkan ya akan kita pulangkan," kata Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir di kantor Kemlu, Kamis (21/5/2015).

"Jadi kan sekarang ini lagi proses agar bisa diterbangkan dengan pesawat yang bisa memuat mereka," tambah dia.

Pria yang kerap disapa Tata itu  juga membenarkan isu bahwa para WNI ini tertahan karena ulah dari pihak travel yang tak membayar biaya akomodasi hotel dan katering.

Sebanyak 49 jemaah umrah diketahui tertahan di Hotel At Tahliah, Jeddah, Arab Saudi. Mereka kurang lebih sudah berada sepekan di Saudi tanpa nasib jelas.

Kejadian itu terjadi akibat pihak travel Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI) yang memberangkatkan jemaah-jemaah itu belum membayar tagihan hotel dan katering jemaah. Sehingga pihak hotel pun menahan paspor mereka.

Menurut perwakilan jemaah Anzar Rasyid lewat sambungan telepon kepada Liputan6.com, menyebut , dia dan jemaah lainnya mengikuti program paket umrah 9 hari, dari 6-14 Mei 2015. Tiket pulang juga belum diberikan pihak travel.

Sementara, para jemaah yang ingin berinisiatif merogoh kocek sendiri untuk membeli tiket pulang pun tidak bisa berbuat banyak. Lantaran paspor mereka masih ditahan.

Sedangkan, jemaah kesulitan menghubungi pihak travel. Hanya ada perwakilan travel yang mengiringi mereka selama umrah. Yakni WNI yang bermukim di sana. "Pihak travel susah dihubungi," ucap dia. Sejauh ini mereka baru mengadu ke Konsulat Jenderal RI (KJRI) saja.

Para jemaah tersebut berusia antara 25-73 tahun. Anzar menuturkan, saat ini kondisi jemaah menurun. Beberapa di antaranya bahkan mengalami sakit. "Kami berharap segera dipulangkan ke Indonesia," pungkas Anzar. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya