Liputan6.com, Cambridge - Siapa sangka pendulum biasa dapat dijajarkan untuk membentuk gerakan gelombang. Hal itu terungkap melalui sebuah video unggahan Harvard Natural Sciences Lecture Demonstrations.
Dalam rekamannya, terlihat penggunaan 15 pendulum yang dijajarkan dan dilepaskan sehingga bergerak menciptakan gelombang.
Masing-masing pendulum itu digantung dengan menggunakan benang atau tali dengan panjang yang berbeda-beda, namun semuanya dirancang untuk menjalani satu siklus gerakan lengkap setelah 60 detik.
Advertisement
Tali penggantung terpanjang dirancang supaya menggerakan pendulum sebanyak 51 kali dalam rentang waktu 60 detik, sedangkan tali terpendek dirancang untuk menggerakan hingga 65 kali, dalam rentang waktu yang sama.
Karena memiilki osilasi yang berbeda-beda, 15 pendulum itu terlihat meliuk bersama, namun kemudian seakan tidak beraturan, dan membuat gerakan tak beraturan. Yang menarik, tepat di tengah-tengah rentang waktu gerakan, yaitu pada detik ke-30, terlihat pendulum-pendulum berada di sisi yang berseberangan.
Menurut keterangan dalam video itu, dijelaskan bahwa alat tersebut dirancang berdasarkan penjelasan Richard Berg dari University of Maryland. Sementara pembuatannya dilakukan Nils Sorensen dari Harvard University.
Tapi Dr. Jiri Drabek di Palacky University di Republik Cheko menjelaskan, alat itu pada mulanya dirancang pada tahun 1867 oleh Ernst Mach ketika sedang menjadi pengajar fisika eksperimental di Charles-Ferdinand University (sekarang dikenal dengan Charles University) di Praha, Cheko. Alat itu diberi nama 'Machuv vlnostroj'.
Siapapun pencipta sebenarnya, tontonan ayunan gelombang pendulum ini tetap menarik. Gerakannya seperti memiliki nyawa. Saksikan dalam video berikut ini:
(Alx/Tnt)