Liputan6.com, New York - Remaja Amerika Serikat (AS) mengaku membantu militan ISIS, untuk merekrut pendukung dan menggalang dana. Pengakuan tersebut membuatnya terancam hukuman 15 tahun penjara.
"Ali Shukri Amin yang berusia 17 tahun mengaku pada Kamis 11 Juni waktu setempat, bersalah atas tuduhan berkonspirasi menyediakan dukungan materi bagi kelompok teroris asing," demikian diberitakan VOA News, Jumat (12/6/2015).
"Amin juga mengaku membantu anak muda Amerika lainnya pergi ke Suriah awal tahun ini, untuk bergabung dengan militan ISIS," ungkap Departemen Kehakiman AS.
Asisten Jaksa Amerika untuk keamanan nasional, John Carlin mengatakan Amin menggunakan media sosial atas nama ISIS. Remaja dari Manassas, Virginia, daerah pinggiran Washington itu menggunakan akun @Amreekiwitness.
"Ekstremis ISIS dari belahan dunia lain tengah berupaya merangkul anak-anak muda dalam upaya meradikalisasi, merekrut dan menggugah mereka untuk melakukan kekerasan. Saya mengimbau para orang tua dan pemimpin masyarakat untuk melawan dan mencegah ancaman-ancaman semacam itu," tutur Carlin.
Baca Juga
Salah satu pihak berwenang mengatakan Amin memberikan panduan kepada orang yang akan bergabung dengan ISIS.
Advertisement
"Amin membagikan instruksi mengenai bagaimana menggunakan mata uang virtual Bitcoin untuk menyembunyikan dana yang dikirim ke ISIS, dan menyalurkan bantuan kepada para aktivis yang berusaha pergi ke Suriah," ucap salah satu otoritas AS itu.
"Ia memberi instruksi cara menggunakan Bitcoin -- mata uang virtual, untuk menutupi pendanaan dari ISIS serta memfasilitasi pendukung militan itu yang hendak pergi ke Suriah untuk bergabung," tambah pihak tersebut.
Jaksa Amerika yang mengajukan perkara terhadap Amin, Dana Boente memaparkan bahwa pemerintah federal akan mengambil tindakan terhadap mereka yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk mendukung para teroris. Selain itu juga akan ditingkatkan kewaspadaan terhadap warga Amerika yang mendukung kelompok militan seperti ISIS.
Menurut Jaksa Boente, Amin membantu Reza Niknejad yang berusia 18 tahun ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS bulan Januari 2015. Niknejad yang juga dari Virginia juga dikenakan sanksi kejahatan yang sama seperti Amin, dengan tuduhan berkonspirasi untuk membunuh dan mencederai orang di luar negeri. (Tnt/Mut)