20-6-1837: Kala Inggris Dipimpin Ratu Berusia 18 Tahun

Pemerintahannya berlangsung 63 tahun 7 bulan 2 hari, lebih lama dari raja atau ratu Britania mana pun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Jun 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2015, 06:00 WIB
20-6-1837: Ratu Berusia 18 Tahun Ditunjuk Pimpin Inggris
Ratu Victoria saat penobatan. (George Hayter/gac.culture.gov.uk)

Liputan6.com, London - Sejarah mencatat hari ini, 178 tahun silam sebagai momentum saat Inggris memiliki pemimpin yang masih berusia belia, 18 tahun. Ia adalah Ratu Victoria yang juga dikenal dengan Alexandrina Victoria.

Saat itu, 20 Juni 1837, William IV Raja Inggris mangkat pada usia 71 tahun. Gadis kelahiran 24 Mei 1819 itu pun ditunjuk menggantikan sang paman, untuk memimpin dan menjadi Ratu Inggris.

"Aku terbangun pukul 6 karena mama, ia mengatakan kepadaku bahwa Uskup Agung Canterbury dan Lord Conyngham berada di sini, dan ingin bertemu denganku. Aku keluar dan duduk di sebuah ruangan, sendirian dan menemui mereka. Lord Conyngham kemudian berkenalan denganku dan mengatakan pamanku, Raja Inggris telah meninggal dunia 12 menit lewat 2 tadi, dan aku ditunjuk sebagai Ratu untuk menggantikannya," tulis Victoria dalam catatan hariannya yang kini beredar luas.

"Whereas it has pleased Almighty God to call to His Mercy Our late Sovereign Lord King William the Fourth, of blessed and glorious memory, by whose decease the Imperial Crown of The United Kingdom of Great Britain and Ireland is solely and rightfully cone to the High and Moghty Princess Alexandria Victoria..." demikian tulis thegazette.co.uk yang menyatakan penunjukan Victoria sebagai Ratu Inggris.

Dalam dokumen resmi yang disiapkan pada hari pertama pemerintahannya, ia disebut sebagai Alexandrina Victoria. Tetapi nama pertamanya tak digunakan lagi sesuai keinginannya.

Meski demikian, ia baru dinobatkan setahun kemudian pada 28 Juni 1838.

Ayah Victoria, Duke of Kent and Strathearn -- putra keempat mendiang Raja George III -- wafat pada 1820. Saudara-saudara kandung sang ayah termasuk Raja William IV wafat tanpa menyiapkan calon pengganti yang sah. Hal itu disebut-sebut sebagai alasan Victoria ditunjuk menjadi penguasa baru Inggris.

Victoria kemudian menikahi sepupunya, Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha, pada tahun 1840. Namun sang suami meninggal lebih dulu pada 1861.

Dari pernikahannya dengan Pangeran Albert, ia dikaruniai sembilan anak dan 34 cucu.

Ratu VIctoria bersama Pangeran Albert dan kesembilang anaknya. (Royal Collection RCIN 2106422)

Pemerintahan Victoria berlangsung nyaris 63 tahun 7 bulan 2 hari, lebih lama dari raja atau ratu Britania mana pun. Ratu Elizabeth II, yang saat ini memimpin Inggris saja baru menjabat selama 60 tahun. 

Victoria berhasil mempertahankan keberadaan sistem monarki di Inggris, dan menjadikannya sebagai institusi politik seremonial. Pemerintahannya ditandai oleh ekspansi besar-besaran dari Imperium Britania.

Eranya juga menjadi puncak Revolusi Industri: suatu masa perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang penting di Britania Raya. Pada saat itu, Imperium Britania mencapai puncaknya dan menjadi suatu negara paling berkuasa.

Ratu VIctoria tahun 1882. (The National Portrait Gallery History of the Kings and Queens of England by David Williamson, ISBN 1855142287, p. 153.)

Victoria meninggal 22 Januari 1901 pada umur 81 tahun.

Victoria yang mayoritas berdarah Jerman (kecuali dari leluhurnya Sophia dari Hanover yang merupakan cucu dari garis perempuan dari James I), adalah ratu terakhir dari Dinasti Hanover. Penggantinya, Raja Edward VII berasal dari Dinasti Saxe-Coburg dan Gotha.

Di belahan bumi lain pada tanggal yang sama tahun 2002, kecelakaan tragis terjadi di sebuah lahan tambang China. Akibat ledakan gas di dalam tambang batu bara itu, 111 pekerja dilaporkan tewas.

Sementara sebelumnya pada 20 Juni 1946, merupakan hari lahir Xanana Gusmao. Presiden pertama di Timor Leste. (Tnt/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya