Liputan6.com, Tunis - Setidaknya 27 orang tewas, termasuk warga asing, dalam insiden teror di 2 hotel dekat pantai di Tunisia. Lokasi penyerangan terjadi di kota resort Sousse.
Reuters mengabarkan, diduga mayoritas korban berasal dari Eropa. Namun, belum ada keterangan resmi terkait kewarganegaraan para korban.
"Penyerangan dilakukan pada 2 hotel," ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia, Mohamed Ali Arou, seperti dikutip dari News.com.au.
Dia mengatakan, seorang pelaku penembakan ditembak mati, lainnya masih dalam pengejaran.
Tunisia sejatinya telah berada dalam tingkat kewaspadaan tinggi, sejak Maret lalu, saat militan menewaskan 22 orang kebanyakan adalah wisatawan asing, dalam sebuah serangan di museum di Ibukota Tunis.
Seorang pria Inggris yang sedang berlibur mengatakan pada BBC bahwa ia mendengar serangan di hotel tetangga. Dari kamarnya, ia mengaku melihat seorang pria membawa pistol. Namun ia tak bisa memastikan apakah dia itu salah satu penyerang atau petugas keamanan.
Warga Inggris tersebut mengatakan, ia dan tamu lainnya diminta berlindung di ruang karyawan hotel. Menunggu situasi kembali terkendali.
Turis lain asal Inggris, Gary Pine yang saat itu berada di pantai mengaku awalnya orang-orang mengira sedang ada pesta kembang api. "Lalu, ada eksodus massal di pantai," kata dia.
Seperti Liputan6.com kutip dari BBC, salah satu foto yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria terbaring terkurap di atas pasir dengan cairan merah diduga darah di sekitar kepalanya.
Serangan di Tunisia berdekatan dengan teror di Prancis.
Sesosok tubuh yang dipenggal ditemukan di dekat lokasi serangan di sebuah pabrik gas di dekat Lyon, Prancis Timur. Seorang penyerang yang membawa bendera ISIS diduga sebagai pelaku -- yang juga melukai beberapa orang lainnya.
Dari Brussels, Belgia, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, dua penyerang menargetkan pabrik bahan-bahan kimia di Saint-Quentin-Fallavier.
"Tak ada keraguan serangan dimaksudkan untuk meledakkan bangunan. Tipe serangan teroris," kata dia.
Advertisement
Sementara itu di Kuwait, setidaknya 4 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di masjid Syiah di Kuwait City. Laporan lain menyabut, jumlah korban mencapai 17 orang.
Saat serangan terjadi, ada sekitar 2.000 orang dalam masjid. Mereka semua berhamburan saat mendengar ledakan keras.
Rekaman yang diposting ke internet menunjukkan sejumlah orang keluar dari masjid yang ambrol, sebagian dengan pakaian yang penuh darah, di tengah kepulan asap hitam. (Ein/Ali)