Inilah Rahasia Tengkorak Kristal

Film “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull” pada 2008 memanfaatkan misteri tersebut dan menarik minat mereka yang percaya.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 02 Jul 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2015, 18:00 WIB
Inilah Rahasia Tengkorak Kristal
Film “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull” pada 2008 memanfaatkan misteri tersebut dan menarik minat mereka yang percaya.

Liputan6.com, Washington DC Mulai akhir abad 19, beredar puluhan tengkorak ukiran yang terbuat dari kuarsa putih sebagai koleksi pribadi maupun umum. Sejak saat itu, asal muasal “tengkorak kristal” ini menjadi misteri dan memunculkan pendapat yang beragam.

Menurut laporan History.com, orang-orang yang mengaku sebagai penemu tengkorak-tengkorak ini yakin bahwa benda-benda itu berusia ribuan atau bahkan puluhan ribu tahun sejak masa peradaban Mesoamerika. Peradaban yang dimaksud termasuk Aztec, Taltec, Mixtec atau Maya.

Banyak yang percaya bahwa tengkorak-tengkorak kristal itu memiliki kekuatan supernatural, termasuk kemampuan penyembuhan dan kemampuan psikis seseorang. Ada sejumlah pihak yang mengaitkan tengkorak-tengkorak itu dengan kota Atlantis yang hilang, atau menganggapnya sebagai bukti keberadaan mahluk angkasa luar yang mengunjungi peradaban pra-Colombus, semisal Aztec.

Tengkorak kristal yang dianggap punya kekuatan supranatural.

Bahkan film “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull” pada 2008 memanfaatkan misteri tersebut dan menarik minat mereka yang mempercayai kekuatan tengkorak-tengkorak itu.

Di sisi lain, para peneliti dan ahli arkeologi tidak percaya begitu saja. Sebagai contoh, tidak satu pun tengkorak itu ditemukan dalam penggalian-penggalian yang resmi tercatat. Bukan hanya itu, walaupun tengkorak merupakan motif lazim pada masa Mesoamerika purba, khususnya Aztec, gaya dan teknik pembuatan tengkorak-tengkorak itu tidak mewakili tengkorak-tengkorak asli masa pra-Colombus.

Baru-baru ini, para peneliti dari British Museum di London, Inggris, dan Smithsonian Museum of Natural History di kota Washington, D.C. menganalisis tengkorak-tengkorak kristal itu menggunakan mikroskop elektron. Merekapun menemukan pola-pola goresan yang hanya bisa dibuat dengan alat-alat masa kini, bukannya batu, tulang, atau perkakas kayu yang lazim dipergunakan pada masa pra-Colombus.

Kesimpulannya, tengkorak-tengkorak kristal ini kemungkinan palsu dan dibuat pada tahun 1800-an. Pada masa itu, memang terjadi peningkatan minat pada dunia purba dan peninggalan-peninggalannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya