Liputan6.com, Brasil - Hari ini, 42 tahun silam musibah terjadi di dalam sebuah penerbangan internasional. Tiba-tiba api muncul dari dalam toilet pesawat Varig 820 yang sedang mengudara. Kepanikan sontak terjadi.
Api yang berkobar memicu asap pekat yang mencekik napas para penumpang pesawat Boeing 707-345C dengan nomor seri 19841 itu. Awak kabin cepat-cepat berlari menuju bagian depan pesawat, dekat pintu darurat.
Advertisement
Baca Juga
Mengetahui hal gawat terjadi di pesawat, pilot pun akhirnya pilot memutuskan pendaratan darurat.
Advertisement
Burung besi yang dijadwalkan terbang dari Bandara Galeao, Rio de Janeiro, Brasil ke Bandara Orly, Paris, Prancis itu akhirnya mendarat darurat pada 11 Juli 1973, di sebuah lapangan di Saulx-les-Chartreux, sebuah area yang terletak sekitar 5 km sebelah selatan dari bandara tujuan.
Pesawat mendarat 5 km dari landasan pacu tujuan, dengan benturan yang sangat keras. Meski bisa sampai darat dengan selamat, 123 orang penumpang -- yang mayoritas asal Brasil -- dinyatakan tewas. Bukan karena pendaratan tapi disebabkan sesak napas.
Hanya 1 penumpang yang beruntung selamat. Para awak pesawat jauh lebih beruntung, ada 10 yang tak kehilangan nyawa.
Mereka yang selamat berada di kokpit dan di bangku baris pertama, meloloskan diri dari pesawat lewat pintu darurat di bagian atas kokpit.
Meski selamat dalam insiden 1973, kapten penerbangan Varig 820, Gilberto Araujo da Silva, dinyatakan hilang pada 30 Januari 1979 saat menerbangkan kargo menggunakan Boeing 707 PP-VLU di atas Samudera Pasifik -- 6 tahun setelahnya.
Puntung Rokok
Penyelidikan insiden kebakaran menemukan fakta, api muncul dari sampah toilet pesawat yang terbakar. Diduga akibat puntung rokok yang masih menyala dilemparkan ke dalamnya.
Saat itu, merokok di pesawat belum merupakan pelanggaran hukum. Baru pada 1989 Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan larangan merokok di pesawat karena berbahaya bagi penerbangan.
Aturan tersebut kemudian diberlakukan secara meluas bagi pesawat domestik dan asing yang terbang ke dan dari AS pada 1998. Belakangan, larangan serupa diterapkan di seluruh dunia.
Di antara mereka yang meninggal dalam tragedi Varig 820 adalah orang-orang terkenal. Mereka adalah pelaut Jorg Bruder, Presiden Senat Brasil Filinto Muller, penyanyi Agostinho dos Santos, jurnalis TV Globo Antonio Carlos Scavone, pembalap Formula 3 dan penanggung jawab acara Formula 1 yang digelar di Brasil. Lalu ada revolusioner Argentina Jose Joe Baxter.
Peristiwa tragis lainnya juga terjadi di India pada tanggal yang sama tahun 2006. Kala itu, beberapa rangkaian kereta Mumbai dibom. Sebanyak 209 orang tewas dalam serangkaian serangan ledakan di sana.
Sementara pada 11 Juli 1978, terjadi bencana di Los Alfaques. Di mana sebuah truk yang membawa gas cair kecelakaan dan meledak di sebuah pantai tempat kemah di Tarragona, Spanyol. Manusia yang berjumlah 216 meregang nyawa dalam insiden tersebut. (Tnt/Ein)