Liputan6.com, Tiongkok Ikatan darah yang begitu kuat telah mempertemukan kembali ayah dan anak yang terpisah selama 11 tahun.
Dilansir dari English.sina.com, Senin (13/7/2015), Li Zuming, seorang ayah di Tiongkok tak kuasa menahan tangis saat bertemu kembali dengan Li Yanhong, putrinya yang diculik tahun 2004 lalu.
Wanita yang mengalami keterbelakangan mental ini diculik saat ia berusia 18 tahun. Sang ayah begitu terharu mengetahui putrinya masih mengingat dirinya.
Advertisement
Yanhong diculik saat sedang menyaksikan festival perahu naga di kampung halamannya di kota Shaoyang, Hunan, Tiongkok. Sejak ia menghilang, sang ayah tak pernah berhenti mencarinya.
Takdir akhirnya mempertemukan keduanya atas bantuan situs organisasi nirlaba baobeihuijia.com, yang dibuat untuk mencari anak-anak dan wanita korban
perdagangan manusia.
Ayah dan anak ini bertemu kembali di kantor polisi Luwo, Guizzhou. Awalnya, sepupu Yanhong yang pertama kali bertemu dengannya. Sang sepupu menanyakan apakah Yanhong masih mengingatnya, tapi ia hanya terdiam seperti orang linglung.
Namun, saat sang ayah muncul di hadapannya, mata Yanhong berbinar-binar. Zuming bertanya apakah Yanhong mengenalinya. Yanhong dengan mantap menjawab, "Ya. Ya, kau adalah ayahku," ucapnya. Keduanya pun langsung berpelukan sangat erat seraya bercucuran air mata.
Â
Menurut pengakuan Yanhong, ia tak bisa mengingat dengan jelas mengapa ia diculik saat masih remaja dulu. Pada tahun 2006, ia bekerja di pabrik sarung tangan di Gaozhou, Guangdong, dan akhirnya bertemu dengan Wu Zhongguo, pria yang kini menjadi suaminya. Setahun kemudian, keduanya dianugerahi dua putra kembar.
"Saya sejak dulu ingin membantu istri saya menemukan keluarganya, tapi ia tak bisa mengingat apa-apa," kata Wu. (Dsu/heidy)
Â