Liputan6.com, Hangzhou, Tiongkok Nenek berusia 100 tahun yang tidak pernah sekolah belajar menulis namanya untuk kali pertama.
Zhao Shunjin, dari Hangzhou di Tiongkok Timur, merayakan keberhasilannya memeroleh Sertifikat Literasi setelah mengambil kelas menulis pada Juni kemarin.
Shunjin tidak pernah bersekolah, tapi selalu ingin belajar keterampilan dasar, menurut People Daily China.
Advertisement
Ketika kelas literasi dibuka di daerah setempat, Shunjin mengambil kelas berdurasi dua jam sehari. Dalam waktu 10 hari, ia telah belajar lebih dari 100 karakter, termasuk membaca dan menulis namanya, alamat rumah, serta macam-macam nama buah dan sayuran.
Anak sulungnya, Luo Rongsheng, 70, mengatakan, Shunjin mengutarakan niatnya belajar menulis saat makan malam keluarga.
"Ibu saya tidak pernah ke sekolah selama hidupnya. Ia sudah tua, tapi ia bertekad untuk belajar sekarang.
Saya menuliskan namanya dengan spidol sehingga dia bisa melihatnya dengan jelas. Dia hanya duduk dan belajar menulis namanya selama satu jam atau lebih,” katanya, sesuai yang dilansir The Independent, Senin (20/7/2015).
Setelah pensiun, Shunjin mencari penghasilan dengan berjualan sayuran.
Tiongkok memiliki tingkat melek huruf hanya 15 - 25 persen pada 1949. Peristiwa itu terjadi ketika Republik Rakyat Tiongkok didirikan saat Shunjin berusia 36 tahun.
Statistik resmi saat ini menunjukkan, tingkat buta huruf di Tiongkok mengalami penurunan sebesar 4 persen pada 2010. (fhh/hdy)