Cairan Menumpuk di Otak, Raja Thailand Dirawat di RS

Kendati demikian, sejumlah pejabat Thailand mengatakan kondisi Raja Bhumibol Adulyadej saat ini berangsur pulih.

oleh Anri Syaiful diperbarui 11 Agu 2015, 19:46 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2015, 19:46 WIB
thailand-unjukrasa-6-131205d.jpg
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. (AFP Photo/Indranil Muherjee)

Liputan6.com, Bangkok - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej menjalani perawatan di rumah sakit akibat mengidap hydrocephalus atau penyakit yang mengakibatkan otak membesar karena terisi cairan dalam jumlah banyak.

"Kendati demikian, sejumlah pejabat Thailand mengatakan kondisi sang raja saat ini berangsur pulih," tulis BBC seperti dikutip pada Selasa (11/8/2015).

Raja berusia 87 tahun itu juga menderita radang paru-paru. Hanya saja, penyakit itu juga perlahan mereda sejak Bhumibol dirawat di rumah sakit pada 31 Mei lalu.

Pada Oktober 2014 lalu, kondisi kesehatan raja yang memerintah paling lama di dunia itu sempat memburuk usai menjalani operasi batu ginjal. Setelah menjalani perawatan selama 7 bulan di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok, ia diizinkan keluar pada Mei 2015 lalu.

Namun hanya berselang beberapa pekan kemudian, Raja Thailand kembali diinapkan di rumah sakit.

Boleh dibilang, kesehatan raja yang amat dihormati masyarakat Negeri Gajah Putih ini dan menjadi pemersatu di tengah krisis politik, menjadi masalah yang sensitif di Thailand.

Bhumibol telah berkuasa selama 67 tahun atau sejak 1946. Dan sejauh ini, pembahasan suksesi kerajaan dibatasi dengan ketat oleh Undang-Undang Kejahatan Negara. Ancaman hukuman berat pun dijatuhkan kepada orang yang berani mengkritik kerajaan.

Bulan lalu, Otoritas Thailand menjatuhkan hukuman berat bagi seorang warga bernama Pongsak Sriboonpeng. Tak tanggung-tanggung, perempuan 48 tahun ini dijatuhi vonis 30 tahun penjara.

Vonis ini jatuh karena Pongsak menghina Kerajaan Thailand. Penghinaan tersebut dilakukannya melalui akun Facebook pribadi. (Ans/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya