Ledakan di Bangkok: 27 Orang Tewas, Kawah 2 Meter Menganga

Pemerintah Thailand menyiagakan 'war room'. Negeri Gajah Putih sedang genting.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 17 Agu 2015, 23:13 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2015, 23:13 WIB
Situasi kacau pasca-ledakan di Bangkok Thailand
Situasi kacau pasca-ledakan di Bangkok Thailand (Reuters)

Liputan6.com, Bangkok - Kuil Erawan berada di persimpangan ramai di jantung Kota Bangkok Thailand menjadi lokasi sebuah insiden mengerikan. Sebuah bom meledak di dekatnya, di tengah keramaian pasar malam, Senin 17 Agustus 2015 pukul 19.00 waktu setempat.

Ledakan berasal dari sebuah sepeda motor yang sarat bahan peledak. Lainnya menduga, bom ditanam di bawah sebuah bangku.  

Sementara, bom kedua berhasil ditemukan dan dijinakkan. Dan yang ketiga sedang dinetralkan. Aparat masih menyisir kemungkinan ada bahan peledak lain di sekitar lokasi, orang-orang dihalau menjauh.

Media setempat melaporkan, 27 orang tewas termasuk turis asing. Sementara, korban luka sekitar 78 orang. Diduga korban nyawa kebanyakan berasal dari China dan Taiwan.

Kepolisian Negeri Gajah Putih menyebutkan jumlah lain. "Saat ini 16 orang terkonfirmasi tewas," kata juru bicara kepolisian, Prawut Thavornsiri.

Setidaknya 10 warga Thailand, 1 warga Tiongkok, dan 1 orang asal Filipina ada dalam daftar korban yang meninggal dunia.

Bagian-bagian tubuh manusia bergeletakan di jalanan di luar Kuil Erawan yang berada di Distrik Chidlom yang populer di kalangan turis, terutama dari Asia Timur. Di sana terdapat sejumlah hotel terkenal, beberapa pusat perbelanjaan, dan rumah sakit.

Deputi Perdana Menteri Thailand Prawit Wongsuwon dalam konferensi pers mengatakan, motif di balik serangan tersebut belum jelas. Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu.

"Kami belum mengetahui siapa yang melakukannya dan mengapa. Kami belum yakin bahwa insiden tersebut bermotif politik," kata dia, seperti dikutip dari Guardian.

Prawit Wongsuwon menambahkan, bom berjenis TNT tersebut diduga kuat menargetkan turis asing. "Yang pasti kami mereka ingin merusak perekonomian negeri ini. Kami akan memburu mereka."

Pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Prayuth Chan-oca langsung menyiagakan 'war room' -- ruangan khusus yang digunakan dalam kondisi genting, sebagai respons atas kejadian tersebut. 

Lokasi di dekat ledakan dikelilingi gedung tinggi. Efek kejut dari ledakan sangat kuat. "Ledakan itu begitu kuat. Jendela di lantai 5 di gedung yang ada di dekatnya hancur," tulis saksi mata dalam akun Twitternya @KEarthling.

Ledakan juga memicu terbentuknya lubang besar di jalanan aspal. Kawah itu menganga selebar 2 meter. Bekas bom. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya