Liputan6.com, Toledo, Ohio Ketika karya seni luar ruang tidak dipasang dengan baik, karya seni tersebut dapat lepas kendali dan menyebabkan malapetaka. Insiden ini terjadi dengan bola besar berwarna merah yang menjadi bagian dalam rangkaian pameran RedBall Project karya seniman Kurt Perschke.
Karya seni Kurt Perschke ini dijadwalkan akan menghiasi kota Toledo negara bagian Ohio, Amerika Serikat pada tanggal 14 hingga 23 Agustus 2015. Tapi, seperti dilaporkan dalam Huffington Post, pada Rabu sore lalu (19/08/2015) karya seni yang seharusnya diam pada tempatnya tertiup angin dan menggelinding di jalanan kota.
Pada saat itu angin berhembus cukup kencang sehingga melepaskan bola berdiameter 4,5 meter dan memiliki berat 113 kilogram dari di depan sebuah toko.
Advertisement
Menurut Toledo Blade, seorang warga di sekitar yang berada di lokasi berhasil menghentikan bola ketika melaju di Madison Avenue ke Jalan Saint Claur, melindas rambu lalu lintas dan sejumlah mobil yang sedang parkir. Tim 'penyelamat' dadakan kemudian mengejar bersama dan secepatnya menghentikan laju bola.
Sayangnya, seperti diungkapkan oleh Kelly Garrow, jurubicara Museum Seni Toledo, bola itu mengalami kerusakan di beberapa sisi sehingga harus ditambal.
Mengenai kejadian yang kurang beruntung itu, Perschke mengeluarkan pernyataan baru terkait proyeknya, “Secara umum itu adalah sebuah benda berbentuk bulat dan merah, namun kekuatan dari proyek ini adalah imajinasi yang dapat diciptakan bagi mereka yang melihatnya secara langsung.”
Kurt Perschke melanjutkan, “Ajakan untuk ikut terlibat dan berimajinasi bersama, merupakan tujuan utama dari RedBall Project.”
Dikutip dari redballproject.com, didapatkan keterangan bahwa proyek itu telah menerima ‘Penghargaan Nasional’ dari Americans for the Arts Public Art Network.
Melalui situs resmi itu juga Kurat Perschke memberi pernyataan mengenai maksud keberadaan bola merah tersebut, “Melalui RedBall Project, saya menggunakan kesempatan saya sebagai seniman untuk menjadi katalis bagi petualangan baru dalam keseharian manusia. Melalui sifat yang memikat, keceriaan, dan karismatik dari bola merah, karya ini mampu mencapai imajinasi yang tertanam di dalam diri kita masing-masing.”