Pria Turki Diduga Bomber Bangkok Miliki Material Bom-Paspor Palsu

Pihak kepolisian sejauh ini belum mempublikasikan kewarganegaraan asli pria asing diduga bomber Bangkok yang kini ditahan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 31 Agu 2015, 08:40 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2015, 08:40 WIB
Pria Turki Diduga Bomber Bangkok Miliki Material Bom-Paspor Palsu
Barang-barang yang disita dari apartemen pria asing diduga bomber Bangkok. (Bangkok Post)

Liputan6.com, Bangkok - Dalam penangkapan pertama terkait teror bom Bangkok yang merusak salah satu kawasan surga turis itu, polisi Thailand membekuk seorang pria. Pada penggerebekan Sabtu 29 Agustus 2015 pagi waktu setempat di sebuah apartemen di Distrik Nong Chok -- di pinggiran timur ibukota itu, juga didapati sejumlah bahan peledak.

Pasukan keamanan menemukannya peralatan pembuat bom yang diduga kuat terkait dengan ledakan pada 17 Agustus di depan Kuil Erawan, yang menewaskan 20 orang dan mencederai sekitar 125 orang.

"Tersangka, sekarang dalam tahanan militer. Ia disangkakan atas kepemilikan bahan pembuat bom ilegal dan paspor palsu," kata juru bicara kepolisian nasional Prawut Thavornsiri dalam siaran langsung televisi yang dikutip dari News.com.au, Senin (31/8/2015).

Pejabat senior militer itu mengatakan pria diduga tersangka itu warga negara Turki. Namun pihak kepolisian sejauh ini belum mempublikasikan kewarganegaraan aslinya, berikut identitasnya.

"Kami percaya bahwa tersangka terlibat dengan pengeboman di Kuil Erawan," ucap Prawut.

Dia menambahkan, bahwa orang asing juga terlibat dalam ledakan di hari setelah pemboman dekat dermaga wisata populer, Sungai Chao Praya,  yang mengirim orang bergegas tetapi tidak menyebabkan korban.

"Pihak berwenang tengah memverifikasi kewarganegaraannya dengan kedutaan Turki," Juru bicara dari Komando Operasi Keamanan Internal Thailand, Kolonel Banphot Phunphien.

Dalam komentar sebelumnya pada penyiar Channel 3, Prawut menyebut pakaian dan bahan pembuat bom yang ditemukan di kamar terdakwa terkait dengan kedua ledakan baru-baru ini.

"Gotrinya memiliki ukuran yang sama seperti yang ditemukan di dua lokasi pemboman," tambahnya.

Kepala polisi Somyot Poompanmoung menyebut dugaan pengeboman terjadi perseteruan pribadi dan bukan terorisme internasional.

Polisi memang tengah memburu bomber Bangkok berkaus kuning yang terekam dalam kamera CCTV di dekat Kuil Erawan. Namun mereka belum dapat memastikan pria yang mereka tangkap adalah orang yang sama dalam gambaran rekaman tersebut.

Menurut pemberitaan Bangkok Post, penangkapan pria asing yang kini ditahan itu dilakukan di Apartemen Pool Anant di Distrik Nong Chok,  Sabtu 29 Agustus sore waktu setempat. Pihak berwenang kemudian menyita bahan untuk membuat bom dalam skala besar di dalamnya.

Malam harinya, dari informasi yang diperoleh dari tersangka warga negara asing itu, polisi gabungan dan militer menggeledah dan menyita sejumlah barang yang diduga digunakan untuk membuat bom.

Bahan tersebut antara lain pupuk urea, 6 buah flash powder dalam botol berukuran 12x7cm, kabel listrik hitam dan biru, 4 jam tangan, jam meja, baut, lampu pohon hias, sebuah kotak kosong untuk walkie-talkie, kendaraan mainan radio kontrol dan ransel berisi buku-buku.

Pada Minggu 30 Agustus 2015, 40 polisi dan perwira militer mendatangi Maimuna Garden Home, apartemen di Distrik Min Buri. Mereka memeriksa kamar sewaan wanita yang diduga terkait teror bom Bangkok yang disebut sebagai 'Misaloh', di nomor 9106. 

Di sana mereka melakukan penyisiran seluruh apartemen, lalu menemukan sebuah alat las yang kemudian disita untuk pemeriksaan. Kemudian memburu si wanita.

(Tnt/Rie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya