Liputan6.com, London - Keberanian yang dilakukan seorang bocah berusia 6 tahun demi menyelamatkan nyawa kakaknya akan selamanya dikenang. Juga patut diacungi jempol.
Dilansir dari Mirror.co.uk, Jumat (4/9/2015), saat itu Dominick dan kakaknya Amber berada di rumah. Hanya berdua. Sang ibu, Debbie, yang sudah berpisah dari ayahnya, tengah menjalani pemulihan di sebuah rumah sakit pascaoperasi.
Amber tengah tertidur di sofa saat pria berusia 34 tahun bernama Rivera mendobrak masuk rumah mereka. Ia pun meraih pisau di dapur dan mendekatkan ke tenggorokan Amber, seraya menyerangnya secara seksual.
Advertisement
Gadis yang ketakutan itu berteriak minta tolong.
Dominick mendengar teriakan minta tolong kakaknya dan segera berlari menolong. Tindakannya mampu membuat Amber lepas dari jeratan Rivera, walaupun sang penyerang sempat menggorok leher Amber.
Sementara Amber berlari keluar rumah, sang penyerang malah berbalik menyerang Dominick dan menggorok leher bocah itu.
Amber yang berhasil melarikan diri ke jalan dengan tenggorokan robek, kemudian jatuh bersimbah darah di jalan. Saat polisi tiba, Rivera sudah kabur, sementara tubuh Dominick ditemukan tak bernyawa karena lehernya terluka parah.
Akibat peristiwa penyerangan itu, Amber harus menjalani dua operasi untuk memperbaiki tenggorokan dan pita suaranya. Setelah satu bulan dirawat di rumah sakit, akhirnya ia diperbolehkan pulang.
Meskipun sangat trauma, Amber bisa membantu polisi dan mengenali penyerang yang ternyata adalah tukang pangkas rambut anak-anak di lingkungan mereka.
Di pengadilan, Amber menangis menjelaskan tindakan heroik sang adik yang mempertaruhkan nyawa pada hari paling menakutkan dalam hidupnya.
Juri kemudian menyatakan Rivera bersalah dari 11 tuduhan termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan dan penyerangan seksual. Akhirnya, sang penyerang dijatuhi hukuman penjara selama 110 tahun.
Pada hari Rivera dijatuhi hukuman, di pengadilan, Amber dengan bangga mengenakan jaket dengan foto adiknya terpampang di belakang disertai tulisan "My little Hero".
Di luar pengadilan, dalam sebuah pernyataan keluarga kakak Dominick mengatakan: "Para pria dewasa tidak akan melakukan apa Dominick lakukan hari itu. Dia penjaga kami, dan selamanya akan berada di hati sampai kami mati."
Setelah kematian Dominick, keluarga diberi buku harian Dominick dari guru taman kanak-kanaknya, yang bertuliskan: "Saya superhero. Saya menyelamatkan orang-orang." Cita-cita bocah tersebut menjadi kenyataan.
(Dsu/Tnt) Â
Baca juga:
Bocah 2 Tahun Bertahan Hidup Berkat Disusui Anjing
Ini yang Terjadi Saat Penjambret 'Salah Memilih' Korban
4 Orang Terkenal yang Tewas Usai 'Dihantui' Bayangannya Sendiri